Xixixi, karena rame aku up lagi vren😗❤
"Pukul sana sini lo kayak orang gak berpendidikan tau?!"
Naka mendekatkan bibirnya lalu berbisik di telinga gadis itu.
"Bukannya lo ambis banget sampai bilang bakal ngelakuin segala cara supaya maju ke babak selanjutnya?"
Kara menatap tak percaya ke arah Naka, lehernya mulai sakit karena sedari tadi tegang menahan amarahnya ke Nilam, sekarang bahkan Naka ikut-ikutan bikin dia naik darah.
"Lo kira gue busuk kayak dia? Gue nggak pernah main kotor, Anjing!"
"Kenapa sih lo kasar banget?" protes Naka dan langsung mendapat decakan dari Kara.
"Dia yang mulai duluan!"
"Gue sama sekali nggak pernah nyentuh essay-nya, lo tau gue! Gue nggak pernah ngelakuin hal rendahan kayak gitu!" Kara mencoba membela dirinya, namun Naka hanya diam sambil menatap ragu ke arahnya.
"Seambis-ambisnya gue, gue bakal nyoba ngeraih sesuatu tanpa mau ngejatuhin orang lain!"
"Lo harus percaya Ka—" Kara menghentikan ucapannya, ia sadar penjelasannya kali ini sia-sia, Naka tolol kali ini tak percaya kepadanya, laki-laki di hadapannya itu hanya diam.
Kara mencoba mengontrol emosinya, ia menghela napas panjang.
"Terserah lo mau percaya atau nggak! Gue nggak peduli!"
Bruk!
Nilam pingsan, tubuhnya jatuh begitu saja ke lantai. Kara memutar bola matanya jengah dengan drama gadis itu.
"Drama queen."
Naka dengan sigap mendekat ke tubuh Nilam, namun Kara menahan lengan laki-laki itu.
"Lo tetap di sini."
Naka menatap Kara tak percaya.
"Nilam pingsan, Kar!"
"Terus apa hubungannya ama lo!"
Naka menghempas tangan gadis itu.
"Jahat lo!" bentaknya. Ia segera mendekat lalu mengangkat tubuh Nilam dan membawanya keluar kantin.
Meninggalkan Kara di sana, tangan gadis itu terkepal kuat di kedua sisi tubuhnya.
"KALO KEBENARANNYA TERUNGKAP, LO GAK USAH SOK-SOKAN DATANG MINTA MAAF KE GUE, BAJINGAN!" teriaknya penuh amarah, membuat semua orang di kantin langsung terdiam.
"AARGH!" gadis itu menendang kursi di hadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
00.00
Teen Fiction"𝚂𝚎𝚙𝚊𝚜𝚊𝚗𝚐 𝚕𝚞𝚔𝚊 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚋𝚎𝚛𝚊𝚔𝚑𝚒𝚛 𝚍𝚞𝚔𝚊." -𝒜𝓂𝑒𝓎𝓈𝒾𝒶𝒶, 𝟢𝟢.𝟢𝟢 "Tolong jemput gue, Ka," pinta gadis itu. "Gak bisa, gue mau jemput Nilam." Jawaban dari seberang sana. "Berarti gue boleh minta jemput Sekala?" tanya gadis...