22. Perbedaan Antara Hati Dan Perasaan

858 86 13
                                    

WAJIB FOLLOW DAN VOTE SEBELUM MEMBACA!!!

. . .

'Hey you, terima kasih telah membuatku tersenyum di atas luka penderitaanku.' --- Kiara Friska Adhitama.

• • •

"Hari ini yang temen in lo di sini gue, gak apa-apa kan?" tanya Kelvin.



Kiara yang entah sejak kapan diam mengejat kecil lalu menoleh pada Kelvin tengah tersenyum seraya sedikit menyelidik padanya.



"Lo ... Ngelamun?" tanya Kelvin selidik. Kiara mengerjap beberapa kali lalu menggeleng cepat.



"Kalo lo ngelamun berarti gue tadi ngomong lo gak denger?" tanya cowok itu lagi semakin membuat Kiara menggeleng lalu mengatur ucapannya.



"En-enggak, aku denger kok," balas gadis itu beralibi. Kelvin mengatur posisi duduknya lalu menghela panjang.



Kiara mengerucutkan bibirnya saat Kelvin malah menghela padanya. "Maaf."



"Apa coba yang tadi gue omong in?"



Kiara menaikkan sebelah alisnya, pikirannya seketika memutar berusaha mengingat apa saja yang Kelvin bicarakan padanya. Netranya menatap langit-langit mencoba mencerna membuat cowok yang tengah duduk di samping bangsal itu menahan senyum kecil.



"Ka-kamu bilang--"



Gadis dengan wajah masih tampak pucat itu mengejat ketika sebuah elusan tangan mengusap lembut pucuk kepalanya, Kiara menatap kaget pada Kelvin yang tersenyum bahkan terkekeh gemas padanya.



"Kenapa lo bisa se imut ini?" tanya Kelvin membuat Kiara bergumam bingung.



"Kalo lo se imut ini, gue jadi pengen milik in lo, Ra,"



"Hah?" gumam Kiara polos, Kelvin kembali terkekeh gemas gadis di hadapannya benar-benar menggemaskan baginya.



"A-apa? Kamu ngomong apa barusan? Aku gak dengar," tanya Kiara jujur, gadis itu benar-benar tak mendengar apa yang Kelvin ucapkan barusan. Terdengar hanya lirihan saja dari cowok itu membuat Kiara tak secara jelas mendengar apa yang diucapkannya tadi.



Kelvin menggeleng. "Bukan apa-apa, gue cuma ngomong sendiri aja."



Lagi-lagi bibir mungil itu mengerucut kecil, membuat cowok berparas tampan di depannya semakin gemas dibuatnya.



"Jangan ngelamun lagi gue mau cerita lagi, oke?"



Kiara mengangguk kaku, ia berusaha mengingat apakah ia sendari tadi melamun hingga mengabaikan Kelvin yang setia menemaninya sejak awal tadi? Ini semua karena perkataan Stephanie beberapa menit lalu padanya, bisikan serta ucapan aneh padanya membuat Kiara lama mencerna apa maksud dari ucapan tersebut hingga pikirannya melayang memecahkan semuanya menjadi lamunan dalam.



Gadis itu tak dapat berpikir panjang saat, kenapa Stephanie mengatakan hal aneh yang seolah akan menantang Kiara pada masa yang tepat. Apa yang dimaksudkan wanita itu, hingga Kiara larut dan melupakan Kelvin di sampingnya.



"Udah makan siang?" tanya Kelvin membuyarkan lamunan gadis itu lagi.



"Hah, a-apa?" tanya Kiara kikuk, cowok itu terkekeh geli kemudian mencubit lembut sebelah pipi tirus Kiara yang seketika tercenung.



"Kamu udah makan siang?"



Kiara menggeleng pelan. Kelvin merubah posisi duduknya menjadi berdiri cowok itu meraih satu Paper Bag berwarna cokelat diatas lantai.

K I A R A ( HIATUS!!! )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang