32. Rasa Sakit Tak Berujung

715 55 13
                                    

WAJIB FOLLOW DAN VOTE SEBELUM MEMBACA!!!

• • •

'Takdir yang sudah digariskan untuk ku, tidak akan pernah jatuh ke tangan orang lain.' --- Kiara Friska Adhitama.

. . .

Angga menatap datar pada sepasang cincin indah yang tengah Lauren tunjukan padanya. Sendari tadi Ratu sang Kakak terus saja mengoceh heboh tentang semua detail persiapan pertunangannya dengan Stephanie besok lusa.

"Baguskan Ga, lo suka yang mana?" tunjuk Ratu heboh pada Angga dengan menunjukkan dua pasang Suit lengkap yang akan dipakai oleh cowok itu dihari pertunangannya nanti.

Lauren tersenyum tipis, menutup kembali kotak merah persegi karena Angga tak kunjung mengatakan apa pun tentang cincin pertunangan yang ia tunjukan pada cowok itu. Lauren menatap dalam sang Anak yang diam tanpa bicara, Angga malah menghela malas dan memalingkan wajahnya ke arah lain saat merasa risi karena Ratu terus saja mengoceh hal yang membuat ia merasa sangat kesal.

"Ma, Angga keluar dulu cari udara segar," ketus cowok itu lantas bangkit mengambil kunci motor serta jaket kulitnya dan berlalu begitu saja meninggalkan Ratu juga Lauren di kamarnya.

"Angga!" seru Ratu setengah berteriak memanggil akan tetapi Angga terus saja melenggang pergi tanpa menghiraukan teriakan sang Kakak.

"Itu bocah kenapa sih?" sinis Ratu sebal, Lauren hanya tersenyum menatap sang Putri Sulung.

"Putra bungsu Mama cuma pengen abisin masa lajangnya sebelum berumah tangga Nak," jawab Lauren dengan bijak membuat Ratu mendengus lantas berjalan gusar menuju ruangan khusus pakaian pribadi Angga untuk menyimpan setelan Suit pertunangan cowok itu.

. . .

Derungan motor besar hitam bermerek membelah jalanan Ibu kota, rahang kokoh dengan wajah datar tersembunyi di dalam helm full facenya. Angga kembali menstater motornya dengan kecepatan cukup cepat, suasana jalanan di siang hari tampak lumayan sepi hingga membuat cowok itu leluasa bersiliwet menyalip kendaraan lain untuk sesegera mungkin sampai di tempat tujuannya.

Sepuluh menit usai Angga berhenti di sebuah parkiran Mini Market kawasan Ibu Kota. Tak berdiam lama cowok itu pun masuk ke dalam Mini Market untuk membeli sesuatu, setelah membeli beberapa barang di dalam kantong plastik putih Angga kembali menaiki motornya dan berlalu begitu saja.

Motornya kesayangannya terus membelah jalan tanpa tahu kemana arah serta tujuannya, terik sinar matahari tak melunturkan tingkahnya walau pun tetesan keringat sebesar biji jagung terus mengucur di wajahnya yang tertutup helm full face membasahi seluruh tubuh.

Angga menghentikan laju motornya setelah belasan menit mengitari jalanan Ibu Kota menuju suatu tempat. Hingga satu tempat yang cukup lumayan ramai menjadi tempat singgahnya saat ini. Ya, Taman Kota kawasan Jakarta.

Taman yang selalu mengingatkannya pada seseorang yang selama ini cukup amat ia rindukan. Kenangan beberapa waktu dengan Kiara menjadikan alasan cowok itu datang kemari. Lama terasa setelah keduanya memutuskan untuk menjauhkan diri satu lain membuat goresan luka dalam menyakiti ujung hatinya.

Kali ini Angga duduk di sebuah bangku besi taman dengan cabang-cabang daun terbuka lebar berupa pohon rindang besar menjadikannya sebagai payungan tempatnya sendirian. Hamparan luas danau buatan menenangkan sudut mata memandang, semilir angin meniup wajah serta tubuhnya yang mulanya panas menjadi terasa sejuk.

Duduk seorang diri dengan ditemani beberapa kaleng soda serta rokok melengkapi keheningan dalam diri. Banyak para pengunjung yang sibuk dengan kegiatan masing-masing, hilir mudik bocah-bocah kecil berlari ke sana kemari meramaikan Taman kota ini. Angga tersenyum kecut tanpa alasan dengan tatapan lurus dan kosong menatap danau, kepulan asap rokok melayang-layang di udara seolah ikut mengiringi gelayutan berat pikirannya yang berkecamuk dalam.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 10, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

K I A R A ( HIATUS!!! )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang