WAJIB FOLLOW DAN VOTE SEBELUM MEMBACA!!!
• • •
'Kehidupan telah mengajarkan aku banyak hal, diantaranya ialah. Jangan pernah berharap apa pun pada siapa pun :').' --- Kiara Friska Adhitama.
. . .
Selembar kertas bertuliskan surat perjanjian kontrak, Kiara lipat lagi setelah ia puluhan kali membacanya. Netranya menyedu menampakkan raut penuh kesedihan yang mendalam ikut tertahan.
Enam bulan tepatnya dimana ia telah menyelesaikan kerja kontraknya dengan Angga yang mempercayainya sebagai perawat pribadi Lauren. Dan kini adalah akhir dari semua pekerjaan kontraknya. Sangat singkat waktu terasa baginya. Walau pun dalam waktu yang Kiara terasa singkat ada terdapat banyak kenangan-kenangan indah bersama Lauren atau pun keluarga besar Pradipta.
Waktu enam bulan itulah ia dapat merasakan kehangatan yang seutuhnya dari sebuah keluarga yang sebelumnya ia belum pernah rasakan. Maklum saja, Kiara belum sempat merasakan kehangatan pelukan dari seorang Ibu. Semenjak kepergian sang Ibunda untuk selama-lamanya menemui Sang Maha Kuasa kehidupan Kiara jauh dari kata lebih baik dan bahagia.
Namun, setelah ia bertemu dengan keluarga besar Pradipta, Kiara tahu apa itu arti dari sebuah keluarga yang seutuhnya. Ia dapat merasakan kehangatan, kegembiraan, serta rasanya mendapat pelukan hangat dari Lauren yang tanpa sadar sudah ia jadikan sosok Ibu kandungnya sendiri. Dan, akan tetapi kebahagiaan itu tak bertahan lama. Kini sudah saatnya ia kembali pada kenyataan bahwa mimpi itu harus menghilang untuk selamanya.
Kenyataan menghempaskan mimpi Kiara, ada waktu dimana ia mengeluh pada sang Maha Kuasa mengeluhkan tentang, mengapa waktu terasa cepat untuk aku yang hampir saja merasakan kebahagiaan seutuhnya?
Tanpa sadar air matanya berjatuhan secara perlahan. Tak rela rasanya jika ia harus berpisah dengan Lauren untuk jangka waktu yang sangat lama. Walau pun Lauren hanyalah orang asing baginya namun, Kiara sudah sangat menyayangi wanita cantik paruh baya itu. Bagaimana pun, yang setiap harinya Kiaralah yang merawat dan mengasihi Lauren, bagaimana tak sakit dan larut dalam samudra kesedihan bahwa kenyataannya ia akan melepaskan Lauren untuk waktu yang sangat lama dan panjang.
Kedua netra sendu Kiara kini beralih pada sebuah frame foto yang terpajang rapi di atas meja belajarnya. Bibirnya yang mungil mengukir sebuah ulasan senyum tipis penuh arti ketika ia lekat menatap dalam pada sebuah foto yang terpotret indah di dalamnya. Itu adalah fotonya yang masuk ke dalam keluarga Pradipta selama enam bulan lalu.
Kiara ingat saat momen indah pengambilan gambar ini. Di gambar itu terdapat Angga, Lauren, Nathan, Anabella, Ratu, serta Dylan di dalam pun sana tak lupa juga dengan dua sosok gadis cantik yang berdampingan kanan kiri dengan Angga yakni Kiara dan Stephanie. Mereka semua tersenyum dikala seorang fotografer meminta mereka untuk tersenyum lebar khasnya pengambilan gambar untuk sebuah keluarga. Mereka yang larut dalam bahagia tersenyum indah dan menjadikan foto keluarga ini terasa sangat berarti untuk Kiara.
Air matanya benar-benar tak bisa terbendung lagi, dan kini di kamar sempit mini malis miliknya lah gadis itu tersedu-sedu sendiri dalam. Kiara benar-benar sangat sedih hatinya benar-benar tak rela harus berpisah dengan mereka. Akan tetapi ia cepat kembali pada kenyataan, mereka harus berpisah sesuai perjanjian. Apa pun alasannya mereka harus tetap berpisah.
Tok ... Tok ... Tok ....
Ketukan pintu kamarnya membuat Kiara terenyap kaget, dengan cepat ia usap sudut matanya yang banjir oleh air mata karena seorang remaja pria masuk ke dalam kamarnya dan menyapa.
"Bang," sapa Kiara seraya tersenyum kecil pada Melvin yang menatapnya lekat. Lantas cowok itu masuk dan duduk berdampingan dengan Kiara yang tengah duduk di samping ranjang reotnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
K I A R A ( HIATUS!!! )
Ficção Adolescente[ WAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA!!! ] . . . Kiara Friska Adhitama. Gadis berparas cantik berusia delapan belas tahun harus menanggung beban kehidupan seorang diri. Siswi malang yang menjadi korban perundungan sosial di sekolahnya. Pembullyan adalah m...