23. Mulai Membagikan Perasaan Seadil Mungkin

775 72 6
                                    

WAJIB FOLLOW DAN VOTE SEBELUM MEMBACA!!!

. . .

'Want to be my friend, Kiara?' --- Anggara Pradipta.

• • •

Empat pekan sudah terlewat begitu saja tanpa terasa, kini Kiara sudah diperbolehkan untuk pulang dan melakukan perawatan di rumah, itu pun harus dengan petunjuk Dokter agar kondisi gadis itu cepat pulih membaik sepenuhnya. Padahal Kiara sudah mengatakan pada Nathan kalau gadis itu telah sangat sembuh dan tak membutuhkan konsultasi para Dokter lagi, namun Nathan tetap bersikukuh dengan tekadnya. 'Sampai kamu sangat sembuh total, para Dokter akan terus jaga kamu.' begitulah kata-kata Nathan yang terus Kiara ingat.

Semua telah Nathan atasi, dari mulai biaya Rumah Sakit, biaya para Dokter-dokter profesional yang telah membantu perawatan Kiara juga biaya-biaya lainnya. Tak segan-segan Nathan mengocek banyak uang hanya demi kesembuhan Kiara semata. Nathan melakukan semua hal ini karena telah menganggap Kiara sebagai anak perempuannya sendiri, apa pun itu untuk Kiara, Nathan tak akan segan untuk melakukannya walau pun itu akan menguras banyak uangnya namun pria setengah baya tetapi sangat awet muda tak pernah mempermasalahkan seberapa besar kocekkan uangnya hanya untuk Kiara saja.

"Selamat, Kia, lo bisa pulang hari ini," seru Kiky antusias seraya tersenyum lebar pada Kiara yang hanya bisa terkekeh kecil.

"Jangan lupa sama baju-baju Kiara," ingat Lauren pada yang lain, yang kali ini tengah sibuk membantu berkemas-kemas semua barang-barang Kiara.

"Iya Momy sayang!" balas Revanno semangat hal tersebut membuat Lauren terkekeh melihat para sahabat Angga begitu kompak membenahi semua barang-barang Kiara di Rumah Sakit ini.

"Kalau sudah sebagian barang-barang yang telah dikemas, segera bawa ke mobil ya?" ucap Nathan tanpa mengalihkan pandangannya dari ponsel yang tengah ia mainkan.

"Oke baiklah, Daddy!" balas mereka serentak.

Kiara terkekeh geli ketika terus memperhatikan mereka tanpa ikut membantu para sahabatnya yang sibuk mengemasi barang-barangnya untuk dibawa pulang nanti. Kiara dilarang untuk bergerak oleh Nathan serta Lauren membuat gadis itu hanya berdiam jenuh diatas brankar dengan ditemani sosok remaja cowok yang sendari tadi terus saja menggenggam sebelah tangannya seraya ikut terkekeh memperhatikan para sahabatnya yang begitu sibuk serta antusias mengemasi barang-barang milik Kiara, remaja cowok yang duduk berdampingan dengan Kiara diatas brankar adalah Angga.

Lauren sengaja memerintah Angga untuk duduk berdampingan dengan Kiara, seraya mengawasi gadis itu untuk tetap diam tanpa beranjak turun dari brankarnya sebelum mereka pulang. Angga langsung mengangguk setuju ketika Lauren memerintahnya agar terus mendampingi Kiara, hal yang benar-benar membuat canggung untuk gadis itu saat ini. Padahal sebelumnya Lauren memerintahkan Deva yang akan mendampingi Kiara, tahu Deva yang akan mengawasi Kiara ah bukan mengawasi tapi mendampingi juga, Angga dengan  gerakan cepatnya langsung pasang badan dan meminta pada Deva agar cowok itu menyingkir dan menggantikan posisi dari mendampingi Kiara.

Senyum lebar tercetak jelas tak luntur dari wajah pucat pasinya, kedua netra ikut berkaca-kaca penuh rasa haru kebahagiaan ketika menyaksikan semua orang yang kini telah dekat dengannya berbondong-bondong ramai membantunya. Kiara sangat bahagia bahwa orang-orang yang selalu ia mimpikan hadir berkumpul di sini sekarang.

Dari mulai Melvin sang Abang, Misha sahabat kecilnya, ketiga para gadis cantik sahabat barunya yakni Kiky, Nova, dan Lufista, juga ketiga sahabat Angga, keluarga Angga mulai dari Ratu, Dylan, Lauren, serta Nathan ikut meramaikan suasana kamar inap VVIP yang akan segera ditinggalkan oleh mereka.

Butiran kristal bening perlahan luruh satu persatu, kebahagiaan ini adalah anugerah terbaru dalam hidupnya. Bagaimana bisa semua mimpi yang selama ini ia inginkan telah terwujud di depan matanya langsung. Menyaksikan banyak orang yang ia cintai hadir dalam pandangannya saat ini, Kiara begitu sangat bahagia dengan ditambah oleh salah satu kehadiran sosok yang selalu Kiara rindukan yakni Damar sang Ayah ikut turut hadir mendampingi anak gadisnya pulang ke rumah. Semua kebahagiaan ini tak akan pernah Kiara lupakan seumur hidupnya.

K I A R A ( HIATUS!!! )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang