Akhir-akhir ini Raga sering mengajak Aura untuk mengunjungi salah satu café yang ramai pengunjungnya. Namun kali ini Raga tidak bisa menjemputnya. Tapi hal itu tidak membuat Aura kecewa, lagi pula dirinya sudah terbiasa pergi kemana-mana sendiri.
Malam ini Aura berusaha berpenampilan feminim karena ia ingin terlihat cantik di depan kekasihnya. Tidak tahu apa alasannya Aura mau memaksakan diri untuk berpenampilan seperti ini, yang jelas Raga adalah salah satu oknum yang bisa membuatnya menjadi begini.
Wajahnya ia poles dengan make up yang sangat simple, terkesan dewasa namun natural. Ia menggunakan dress selutut berwarna maroon yang terlihat sangat kontras dengan kulitnya.
Sesampainya di tempat tujuan, Aura segera memecahkan clue dari Raga mengenai keberadaan cowok tersebut. Benar-benar menyusahkan namun Aura tidak ambil pusing, ia pun bergegas menengok ke kanan dan kiri guna mencari sosok yang membuat Aura sedikit kesulitan.
Senyumnya perlahan mengembang kala punggung Raga tertangkap oleh penglihatannya. Tanpa berpikir panjang, cewek dengan balutan dress selutut itu menghampiri Raga dengan bangga.
"Udah nunggu lama?"
Raga terpelonjak kaget saat mendapati Aura ada di hadapannya. Mata Raga tidak lepas dari Aura. Malam ini Aura terlihat seperti seorang model yang sedang dating dengan anak SMA.
Bukan wajah Aura yang terlihat tua, namun riasan cewek itu membuat Aura tidak terlihat seperti anak SMA.
Sejujurnya, malam ini Aura-nya terlihat cantik. Sangat cantik. Raga mengakuinya.
"Duduk sini, Tan!" Perintah Raga sembari menahan tawa.
"Tan? Siapa Tan?"
Sebisa mungkin cowok itu menahan senyumnya agar tidak mengembang.
"Lo,"
Pipi Aura memerah, entah blushing atau marah karena merasa Raga sedang meledeknya.
"Kayak tante-tante, sih." Sindirnya lagi.
"Biarin, yang penting cantik."
"Kalo ganteng, ya, serem atuh, neng," Gurau Raga.
"Padahal yang serem itu lo!" Sinis Aura, sepertinya cewek itu terpancing emosi akibat mendapat ejekan dari Raga.
"Kalo serem kenapa dipacarin, hm?"
Sial! Umpat Aura dalam hati.
"Udah deh, Ga, jangan bikin gue badmood!"
"Maaf, ya, cantik." Ucap Raga sembari mencubit pipi Aura yang sebelah kiri.
"Iya,"
"Lo mau minum apa? Biar gue pesenin,"
"Kayak biasa aja, Ga." Sahut Aura.
"Tunggu ya!"
Setelah bangkit dari tempat duduknya, cowok itu bergegas untuk memesan minuman favorite mereka berdua yang kebetulan sama.
Tapi disisi lain, Aura melihat ke arah ponsel Raga yang bergetar tanda pesan masuk. Awalnya ia hanya mengabaikan pesan tersebut, namun rasanya ada yang men-spam chat kekasihnya itu. Karena penasaran akhirnya Aura mengambil ponsel Raga. Sialnya ponsel Raga dikunci dan ia tidak tahu apa password-nya.
Dengan penuh yakin Aura mencoba membuka kunci ponsel tersebut dengan mengetikkan kalimat 'Aura cantik' dan ponsel itu berhasil terbuka, yang membuat Aura melongo tidak percaya. Padahal dirinya sangat random saat mencoba membukanya, tapi tidak di sangka ternyata namanya dijadikan password ponsel Raga.
KAMU SEDANG MEMBACA
AURAGA || END ✔️
Random[17+] Cerita banyak mengandung kata-kata kasar #1 in php in 21/5/21 #5 in nyesek in 14/5/21 #2 in badboyriend in 16/1/20 "Nggak usah deket-deket juga, kali!" omel Aura. "Kenapa? Takut gue cium?" Raga merengkuh pinggang Aura untuk merapatkan tubuh m...