13. Aura Vs Cinderella

3.6K 232 24
                                    

[aku saranin nyetel lagu yang genre nya selow ya. Biar dapet feelnya :)]

.
Aku kelabu dimatamu. Ada tapi tidak teranggap.
.
•••

Aura berjalan ke kelas 11 ipa 4 dengan wajah masam. Hari ini mood nya kembali hancur. Matanya menanas seketika saat melihat mejanya diisi dengan sekumpulan kertas yang dibentuk seperti bola. Aura hendak mencari pelakunya, namun tidak ada satu orang pun dikelas.

Dengan penuh kesabaran, Aura memungut kertas kertas tersebut lalu membuang ke tempat sampah yang ada dikelas. Saat Aura ingin menduduki bokong nya dikursi, tiba tiba ada pesan yang masuk keponsel nya.

Xfriend
Semua g akan berakhir, sebelum Raga jatuh cinta sama lo!

Jantung Aura terasa berhenti berdetak. Jadi selama ini ada yang meneror nya diam diam? Namun siapa orang dibalik peneroran ini? Mengapa dia sangat tahu gerak gerik nya?

Shereenaura.k
Lo siapa?

Tak lama kemudian, Aura tercengang dengan balasan dari peneror yang bernama X Friend itu.

Xfriend
G perlu tau. Buat Raga suka sama lo, atau Dera terluka!

Aura kembali dikejutkan dengan sang peneror. Bagaimana ia bisa mengenal Dera yang statusnya adalah mantan Rozel sekaligus orang yang sangat disayangi Aura. Ia tidak bisa tinggal diam jika Dera terluka. Karena bagi nya Dera adalah sahabat sekaligus kakak yang bisa membimbing adik nya.

Shereenaura.k
G mau! Tunjukkin diri lo! Jangan jadi pengecut, bodoh!

Sepuluh menit Aura menunggu, tapi peneror itu tidak membalasnya. Aura benci jika sudah diancam seperti ini. Aura fikir jika ini adalah ulah salah satu teman Raga, namun ia tidak yakin seratus persen. Jika peneror itu teman Raga, mengapa ia tahu dengan Dera?

"Oke, kita lihat seberapa jago lo ngibulin cewek secerdik gue!" gumam Aura.

Cewek itu masih tidak percaya dengan ancaman ancaman X Friend. Karena mungkin saja itu hanya keisengan belaka yang dilakukan anak SMA Mars.

•••

Luna menyapu bersih kantin untuk mencari sahabat nya yang hilang sejak istirahat pertama lalu. Senyumnya mengembang saat melihat Aura tengah meminum jus dimeja paling pojok. Dengan antusias, Luna langsung berjalan kemeja tersebut lalu duduk disamping Aura.

"Ngapain lo disini?" sengit Aura.

"Gue mau makan lah."

"Jangan disini! Masih banyak tempat kan?" Aura mengusir Luna dengan raut wajahnya yang terlihat kesal.

Luna tahu jika sahabatnya ini sedang merajuk akibat kejadian tadi. Luna tidak peduli, yang terpenting ia bisa memenuhi syarat Virgo untuk bisa menjadi pacarnya. Luna tahu, jika Aura akan melakukan segalanya demi kebahagiaan sahabatnya sendiri.

"Lo marah sama gue, Ra?" tanya Luna.

Aura hanya diam. "Gue kan cuma minta tolong, Ra. Sebagai sahabat yang baik seharusnya kan lo nolongin gue."

Aura kembali menatap Luna dengan tatapan yang tajam. Luna yang ditatap hanya tersenyum sambil mencubit pipi Aura dengan gemas.

"Jangan kayak gitu, nanti enggak ada cowok yang mau sama lo!" sinis Luna sembari terkekeh kecil.

Cewek itu masih terdiam. Jika sudah begini, Luna tidak bisa membujuk Aura untuk tidak marah padanya. Namun Aura terlihat sangat menyeramkan jika terus memberikan tatapan tajam khas milik cewek tersebut.

"Jangan bilang lo ngejebak gue?"

Luna meneguk saliva nya yang terasa sulit untuk ditelan. Luna ingin sekali jujur, tapi ia takut rencana nya gagal total. Ia ingin sesekali membohongi Aura demi kepentingan nya. Toh Aura itu typical cewek yang mudah memaafkan.

"Enggak, Ra. Cuma sekali kali gitu gue pengen bikin Virgo cemburu." bohong Luna pada Aura.

Dengan alasan tersebut, Aura langsung mempercayai nya. Tetapi cewek itu sempat mengomeli Luna karena permintaan nya membuat Aura harus menahan malu didepan teman teman Raga.

"Lain kali kalo mau bikin Virgo cemburu jangan kayak gini caranya. Ini mah sama aja lo ngibulin gue!" gerutu Aura.

"Iya deh, gue minta maaf ya." Aura langsung mengangguk.

Saat Aura ingin menyedot jus mangga yang tadi sempat ia pesan, tiba-tiba ada cairan berwarna kuning membasahi dirinya. Aura yakin cairan kuning itu adalah jus jeruk milik seseorang yang membasahi wajahnya. Ia mendongak dan berhasil menangkap sosok pelakunya.

Aura bangkit lalu menatap orang yang dengan sengaja menumpahi cairan itu diwajahnya. Ia menatap juniornya itu dengan tatapan membunuh. Cinderella Afkania, mereka sering memanggilnya dengan nama Cinderella. Singkat cerita, orang tua cewek itu mengubah nama anaknya itu karena ia sangat menyukai barbie bernama Cinderella.

"Maksud lo apa si, Cin?" sentak Aura kesal.

"Sorry kak, enggak sengaja tapi niat." Cinderella berbicara dengan wajahnya yang menahan diri untuk tidak tertawa.

"Punya mata kan? Dipake dong matanya!" Aura semakin sewot saat menghadapi juniornya ini yang sangat tidak sopan dengan kakak kelas nya.

"Woy, nona Cinderella sama putri Aurora lagi ribut nih! Lagian lo berdua ngapain ribut si, sama sama adiknya Renzo juga kan!" ucap salah satu siswa cowok kelas 12.

Cinderella dan Aura sebenarnya bukanlah saudara kandung. Namun, Cinderella adalah ade adean Renzo. Dan kebetulan Renzo juga memiliki adik kandung bernama Aura. Nama Aura juga hampir sama dengan nama barbie Aurora. Jadilah mereka sering menyebut jika Aura dengan Cinderella adalah adik kakak.

"Adiknya bang Renzo itu cuma gue! Dia cuma sebatas ade adean nya doang!" ketus Aura sambil menunjuk Cinderella menggunakan jari telunjuknya.

Junior nya tidak tinggal diam saat Aura merendahkan dirinya didepan siswa SMA Mars.

"Tapi kak Renzo lebih sayang sama gue daripada sama lo, Aura yang cantik!"

Ingin rasanya Aura meludahi wajah Cinderella dengan salivanya. Tapi cewek itu masih punya sopan santun yang diajarkan kedua orang tuanya. Aura tidak suka berbagi-bagi dengan apa yang dia punya, termasuk berbagi kasih sayang dari keluarganya.

"Enggak usah belagu deh lo! Inget Cin, lo itu cuma ADE-ADEAN nya bang Renzo! Bukan adik kandung!"

Byur. Aura merasakan permukaan wajahnya yang basah karena cairan kuning itu kembali mengenai nya. Cewek itu mengusap kasar air yang ada diwajahnya. Aura kembali merasakan sesak saat melihat Renzo dihadapannya sambil memegang gelas kosong. Isi gelas itu sudah dia buang ke muka adik kandungnya sendiri.

Aura menatap kesal pada Renzo. Bisa bisanya ia melakukan hal semena-mena pada Aura, inikah sikap yang harus dilakukan Abang kepada adik kandung?

•••
A/n : saran nih ya, buat baca next part itu harus nyetel lagu yang sedih sedih. Biar dapet feel nya;)

Karena di next part aku bakal bikin alur yang nyebelin. Semoga next part bisa bikin kalian greget ya;)

AURAGA || END ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang