"Ra, lo suka gak bolos sama gue?"
Bukannya menjawab, Aura hanya fokus pada ice cream yang sempat ia beli di pinggir jalan bersama Raga.
"Menurut lo?" sahut Aura acuh.
"Jawab anjir, bukannya malah nanya balik!" gerutu cowok tersebut.
Lagi-lagi Aura mendiamkannya. Disaat cewek lain berlomba-lomba untuk mendapatkan perhatian dari seorang Raga, tapi kenapa Aura malah mengacuhkannya? Kalian tahu? Berada di dekat Aura membuat Raga kehilangan harga dirinya.
Karena merasa diacuhkan terus menerus akhirnya Raga memutuskan untuk bermain ponselnya. Mungkin dia akan bermain game online untuk menghilangkan rasa jengkel tersebut. Di saat cowok di sebelahnya fokus bermain game, barulah ice cream Aura habis. Dan dari situlah Aura mulai merasa bosan karena suasana hening karena Raga sudah sibuk dengan ponselnya.
Ting. Suara notifikasi pesan dari aplikasi WhatsApp milik Aura mendominasi keheningan tersebut. Buru-buru ia memeriksanya.
Ayah
Mulai malam ini kita tinggal bareng mamah sama abang-abang kamu, Ra. Habis maghrib kita berangkat. Ok?Tak terasa bibir Aura membentuk senyuman yang akhir-akhir ini jarang terlihat. Satu bubble pesan dari ayahnya cukup membuat mood hari ini membaik, ditambah ada Raga yang menemani dirinya untuk bolos.
"Thank you, Ga."
Mendengar 3 kata itu membuat fokus Raga buyar. Yang awalnya ia fokus pada ponsel, kini ia menolehkan pandangannya menghadap cewek berseragam tersebut sambil menaikkan satu alisnya. Ia menatap Aura seakan meminta penjelasan.
"Thank you karena lo udah nemenin gue bolos,"
"Lo yang bangkitin mood gue hari ini. Dan lo juga yang rela nahan bosen karena sempet gue cuekin. Hahaha, sorry, ya?"
Ikhlas atau tidak, ucapan Aura tadi hampir membuat Raga salah tingkah. Padahal ucapan tersebut terdengar biasa saja, namun mengapa bibirnya tidak bisa menahan agar tidak tersenyum.
"Oh, iya! Ayah bilang mulai nanti malem, gue sama Ayah bakal tinggal bareng lagi bareng mamah sama abang gue. Gue janji deh besok bakal traktir lo, itung-itung buat ngerayain kebahagiaan gue!" ucap Aura senang sambil tersenyum menatap pengendara motor dan mobil yang berlalu lalang di hadapannya.
"Cie udah baikan. Gue tunggu traktirannya!" sahut Raga tak kalah senang.
"PASTI!" Raga kembali tersenyum melihat Aura excited seperti itu.
"OH IYA, HAMPIR LUPA!"
"Hm?" sahut Raga.
"Sini deh tangan lo!" perintah Aura sembari membuka ponsel dan mencari aplikasi kamera.
"Buat apa?"
"Jangan bawel, cepet siniin!" omel cewek tersebut.
Setelah mendapat omelan, Raga pun menurut lalu mengulurkan tangannya agar bisa digapai Aura. Dengan sigap Aura langsung menggandeng tangan Raga dengan erat lalu mengabadikan kedua tangan mereka lewat kamera ponsel.
"Tumben."
"Tumben kenapa?" tanya Aura.
"Lo mau foto modelan kayak gini."
"Lo mau tau?"
Raga menatap Aura bingung, lalu memasang wajah seolah bertanya 'kenapa sih?'. Untung hari ini Aura peka, jadi cewek itu langsung menjelaskan tanpa harus ditanya oleh Raga.
"Gue nanti mau nunjukin foto ini ke mamah. Gue mau bilang kalo tangan cowok yang ada difoto itu adalah tangan orang yang nemenin gue selama gue jauh dari keluarga."
Lagi-lagi bibir Raga tersenyum tanpa sadar. Entahlah hari ini Aura terlihat sangat berbeda. Mulai dari tingkah laku, ucapan, dan ia terlihat sedikit manis dengan perilaku yang seperti ini.
"Baper nih gue,"
"Baper aja, nanti gue tanggung jawab. HAHAHA!" tawa Aura lepas seketika.
"Tanggung jawabnya cukup lo nerima ajakan nikah dari gue. Mau, ya?"
"SINTING LO!" umpat Aura karena terkejut atas apa yang Raga lontarkan. Sumpah bukannya Aura tidak bisa diajak bercanda. Hanya saja ia tidak bisa mengontrol detak jantungnya ini. Belum lagi pipi Aura nampaknya akan merona dalam hitungan beberapa detik lagi.
"Bercanda, sayang."
***
A/N : maaf baru bisa update sekarang. doain ya biar nanti malem bisa up lagi. btw makasii buat yg masii mau baca cerita yang udah digantungin lama sama akuu. haha:)
KAMU SEDANG MEMBACA
AURAGA || END ✔️
Random[17+] Cerita banyak mengandung kata-kata kasar #1 in php in 21/5/21 #5 in nyesek in 14/5/21 #2 in badboyriend in 16/1/20 "Nggak usah deket-deket juga, kali!" omel Aura. "Kenapa? Takut gue cium?" Raga merengkuh pinggang Aura untuk merapatkan tubuh m...