Super Friends : Agarya Septian Prahadi

675 43 0
                                    

~SUPER FRIENDS~
~PRELUDE : Agarya Septian Prahadi~

°*°

°*°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°*°

[Agarya Septian Prahadi]

Gue mengerjapkan mata dan perlahan mengedarkan pandangan keseluruh tempat yang sedang gue tempati saat ini. Nasal kanula, selang IV dan beberapa alat medis lain sudah terpasang ditubuh gue. Gue menghela napas berat, lagi-lagi gue berakhir ditempat ini.

Sedikit mengingat lagi kejadian tadi malam, dimana saat itu, gue sekeluarga menghadiri acara perilisan produk terbaru nyokap gue, yang digelar di salah satu gedung yang cukup terkenal di Jakarta. Selama acara gue hanya diam mengamati orang-orang yang datang, sejak awal tubuh gue kurang fit, karena paginya gue pergi bersama bang Rori. Kita pergi untuk fitting baju dan segala macam. Kepala gue pusing, tapi sebisa mungkin gue menahannya, setidaknya sampai menjelang akhir acara, tapi ditengah acara gue justru pergi ke ruangan yang dikhususkan untuk keluarga saja. Punggung gue rasanya kebas, lama kelamaan rasa nyeri mulai menyebar ke area punggung bagian bawah hingga pinggang, gue meringis menahan sakit sendiri di ruangan itu, semua orang berkumpul di tempat acara, rasa sakit yang nggak bisa gue deskripsikan itu menjalar ke seluruh tubuh gue, dada gue rasanya seperti dihimpit batu besar, sesak.

Entah kebetulan atau apa bang Erian masuk dan sontak saja dia berteriak dan berlari menghampiri gue yang sudah tergeletak lemas di lantai, gue samar-samar ingat, dia menepuk pipi gue berkali-kali sambil berteriak memanggil nama gue, tapi suara bang Eri seolah berada di kejauhan, perlahan kesadaran gue menghilang, dan gue nggak tahu apa lagi yang terjadi setelah itu. Pasti acara perilisan produk mama hancur, karena gue.

Gue menatap langit-langit putih diatas gue dalam diam. Pikiran gue berkecamuk, memikirkan segala kemungkinan buruk yang akan kembali. Namun, sebisa mungkin gue menepis pikiran-pikiran itu. Pandangan gue teralihkan saat mendengar suara pintu kamar yang gue tempati dibuka dari luar.

"Aga udah bangun?" tanya wanita cantik yang sudah melahirkan gue ke dunia ini.

"Pagi Ma!" sapa gue dengan suara lirih yang hampir nggak terdengar.

"Pagi sayang." Mama menaruh ransel  yang dibawanya, kemudian dia menghampiri gue dan duduk di kursi di samping ranjang yang gue tempati.

"Gimana udah lebih baik?" tanyanya. Aku mengangguk dan tersenyum, mencoba menenangkannya. Walaupun Mama jarang di rumah, seorang ibu tetap lah ibu yang akan mengkhawatirkan anak-anaknya.

"Syukurlah, mau makan?"

"Nanti aja, Aga haus." kata gue, Mama pun mengambilkan air dan membantu gue untuk minum, rasanya tenggorokan gue kering, gersang, seperti gurun sahara.

"Udah?" tanyanya, begitu gue berhenti minum, gue pun mengangguk sebagai jawaban. Mama duduk lagi dan mengelus punggung tangan gue.

"Ma, maafin Aga ya, gara-gara Aga acara mama berantakan." kata gue penuh dengan penyesalan. Siapa juga yang tidak menyesal telah membuat acara penting jadi berantakan? Sejak dulu gue selalu ngerepotin kedua orang tua gue, sekarang pun masih sama. Entah sampai kapan Agarya selalu ngerepotin kedua orang tuanya? Yang jelas gue nggak tahu.

"Nggak sayang, kamu nggak salah. Maafin Mama juga karena nggak ada waktu buat kamu. Tahun ini papa bakal balik ke sini, bang Rori yang akan gantiin Papa disana. Mama akan usahakan selalu luangin waktu buat kamu." gue tersenyum dan mengangguk.

"Makasih Ma." hanya itu yang bisa gue katakan.

Gue tidak terlalu berharap lebih, dengan apa yang Mama janjikan. Gue tahu mereka sibuk dengan pekerjaan mereka, dan itu pun untuk kebaikan gue juga. Tapi, nggak ada salahnya kan kalau seorang anak sedikit berharap orang tuanya meluangkan waktu untuknya?

Kami pun menghabiskan waktu cukup lama sampai akhirnya, mama pamit karena ada meeting dengan klien. Terpaksa gue menikmati waktu sendirian.

°*°

Hai, kaget nggak Yuno tiba-tiba update? 😁

Gue bawa cerita hasil kolaborasi gue bersama orang-orang keren, Graycloud21 karizka94 titakhalifah

Itu cuplikan salah satu prelude dari keempat bujank tampan, penasaran nggak? Kalau penasaran skuy langsung meluncur, yang suka sicklit juga sok langsung merapat ke Alstroemerian Alstroemerian

Coba aja dulu siapa tau langsung cinta, apalagi updatenya 2x seminggu, Senin sama Kamis. Yok mampir!!

Mengisahkan tentang empat remaja yang menjalin ikatan persahabatan melalui serangkaian kebetulan dan kejadian tak terduga yang mereka alami

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mengisahkan tentang empat remaja yang menjalin ikatan persahabatan melalui serangkaian kebetulan dan kejadian tak terduga yang mereka alami.

Ialah Bayu Pradana, mendapat beasiswa di sekolah elit yang setara dengan sekolah Internasional, Ganera High. Disana ia bertemu dengan Segara Adichandra si public figure di kelas yang sama. Lalu mereka dipertemukan dengan Jaxton Freitz, si murid pindahan dari Amerika yang sedang berusaha menjadi teman dari seorang murid pendiam bernama Agarya Septian.

Lalu, bagaimana mereka bisa menjalin suatu pertemanan dengan latar berbeda? Sanggupkah mereka menopang rahasia satu sama lain? Dan bisakah mereka melewati api yang disulut oleh si mantan kapten basket?

"Gaes, tahun depan kita masih bisa kayak gini nggak ya?"

Sincerely
Kimhaneul28
19, April 2021
Gresik, Jawa Timur

Breathless ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang