°*°
"Aku tau kamu tidak baik-baik saja, meskipun kamu mencoba untuk menutupinya, tetap saja itu terlihat jelas di mataku."
°*°
Rista memandang tetesan infusnya dengan bosan, hari ini dia sendirian, Yuno tidak mengunjunginya sejak kemarin. Rista sudah coba menghubunginya dengan mengirimkan pesan tapi sama sekali tidak dibaca hingga sekarang.
Hari ini Bianca akan berkunjung, entah dia sendiri atau bersama pacarnya itu. Setidaknya Bianca sendiri saja, Rista ingin berbincang banyak hal pada Bianca. Tapi, menunggu Bianca datang sejam lagi membuatnya bosan, sebenarnya hari ini dia ditemani Rian, tapi karena Rian ada urusan mendadak jadi dia ditinggal sendirian. Sementara mamanya sudah pasti bekerja, bagaimana pun Anggun harus menjalankan tugasnya, dan Rista tidak keberatan dengan hal itu.
"Selamat siang Rista!" sapa seorang perawat masuk mengantarkan makan siang untuk Rista.
"Siang sus"
"Sendiri aja?" tanya perawat itu yang dijawab dengan anggukan oleh Rista.
"Mau makan sekarang, atau nanti saja?"
"Nanti saja"
"Baiklah kalau begitu saya permisi dulu, jangan lupa obatnya diminum" setelah mengingatkan Rista, perawat itu pun pergi.
Kini Rista kembali sendiri, hampa itu lah yang dia rasakan tanpa kehadiran sosok yang selalu datang tanpa dia minta, tapi saat dia memintanya untuk datang, dia justru tidak datang. Entah apa yang sedang terjadi padanya, jujur saja ada sedikit perasaan khawatir yang kini singgah didirinya.
Rista tidak ingin terus bergantung pada Yuno, tapi sekarang dia tidak punya siapa pun. Bianca? Itu tidak mungkin karena Rista tau Bianca sedang dilanda kekacauan juga, meski Bianca selalu menyembunyikannya tapi Rista tau, kalau dia juga sedang tidak baik-baik saja. Dia juga tau kalau Yuno juga sedang tidak baik-baik saja, beberapa kali Rista memergoki dia sedang meminum obat yang sering Rista lihat di kamar Yuno.
KAMU SEDANG MEMBACA
Breathless ✔
Novela JuvenilKetika hidup terasa seperti diujung kematian, itu yang selalu dirasakan oleh Abyan Yuno Wirasetya, cowok manis dengan segala kelembutannya itu harus terus hidup bersamaan dengan rasa sesak yang terus menghimpitnya, setiap detiknya terasa seperti diu...