°*°
"Ketika rasa nyaman datang dari
sebuah kebiasaan, lantas rasa kehilangan pun datang dari sebuah kepergian"°*°
[Author]
Sejak perjanjian Pertemanan yang dibuat oleh Yuno, itu adalah awal mula hancurnya kehidupan seorang Arista Anggraini. Semuanya berjalan dengan cepat dan seolah sudah direncanakan oleh Sang Kuasa. Bagaimanapun Rista menolak kehadiran Yuno tetap saja itu tidak berpengaruh, seolah-olah Tuhan menghadirkan Yuno di dunia ini untuk menghukum Rista. Yang dirasakan hanyalah sebuah perasaan tidak tenang setiap kali Yuno muncul dihadapannya.
*BRAK, Rista menutup pintu mobil Yuno dengan keras. Ini masih pagi dan gara-gara bocah disampingnya itu dia harus bangun pagi dihari Minggu, bukan kah itu sama saja dengan merampas hak seseorang untuk menikmati ketenangannya.
"Lu ngapain sih pagi-pagi udah ganggu ketenangan orang?" tanya Rista jengkel. Ayolah, akhir pekan hanyalah satu-satunya hari ketenangannya. Tentu saja karena dia tidak bertemu dengan cowok aneh itu.
"Kangen aja." jawab Yuno enteng yang membuat Rista melotot tidak percaya.
"Kalau nggak penting mending gue pergi aja."
"Eeeiittss, jangan dong yaelah becanda doang. Temenin gue ke Gramedia, gue harus nyetok buku. Lu juga suka baca novel kan?"
"Hmm, pergi sendiri kan bisa."
"Gue kan minta ditemenin."
"Terserah."
Diam-diam Yuno tersenyum puas. Punya koneksi dengan Anggun membuatnya mudah untuk sedikit memaksa Rista untuk menemaninya membeli buku. Dia harus menyuplai persediaan bukunya, jika dia tidak ingin mati kebosanan di penjara kedua orang tuanya. Karena Yuno memiliki Anggun dipihaknya dia banyak mendapatkan informasi darinya tentang Rista. Selama seminggu Yuno selalu berangkat ke sekolah bersama Rista, dan selama itu pula dia akan merecoki Rista dengan mulut dan tingkahnya yang tidak bisa diam. Karena menurut Yuno, Rista terlihat menggemaskan saat kesal dan Yuno suka Ekspresi itu. Tidak! Ralat! Tak hanya itu yang Yuno sukai dari gadis mungil itu. Namun, semua tentangnya Yuno suka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Breathless ✔
Roman pour AdolescentsKetika hidup terasa seperti diujung kematian, itu yang selalu dirasakan oleh Abyan Yuno Wirasetya, cowok manis dengan segala kelembutannya itu harus terus hidup bersamaan dengan rasa sesak yang terus menghimpitnya, setiap detiknya terasa seperti diu...