The Truth

1.4K 112 4
                                    

°*°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°*°

"Mendengar sebuah kenyataan pahit memang lah sakit. Namun, lebih sakit lagi ketika terus mendengar kenyataan indah tapi itu hanya sebuah kebohongan belaka."

°*°


Yuno memasuki rumahnya dengan perasaan yang campur aduk, dia masih enggan untuk bertatap muka, tapi dia tidak bisa lari dari badai yang tengah melandanya saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Yuno memasuki rumahnya dengan perasaan yang campur aduk, dia masih enggan untuk bertatap muka, tapi dia tidak bisa lari dari badai yang tengah melandanya saat ini. Dia sudah cukup menguatkan dirinya untuk segala hal yang akan diputuskan kedua orang tuanya. Walaupun, nantinya dia tidak akan pernah bisa lagi merasakan apa yang dia rasakan sebelumnya, terlalu berat memang, hanya saja keputusan kedua orang tuanya lebih baik daripada egonya saat ini.

Dia berhenti didepan pembatas yang menghubungkan ruang tamu dan ruang keluarganya, Yuno melihat bundanya sedang menangis dalam dekapan ayahnya, entah kenapa dia merasa lega namun juga takut dalam waktu yang bersamaan. Yuno kembali melangkah pelan menghampiri mereka.

"Yuno!" panggil Dava saat dia melihat kehadiran adiknya yang begitu dia cemaskan.

"Yuno! Kamu darimana aja sayang?" Melinda langsung memeluk putra bungsunya dengan erat, dia takut Yuno benar-benar kabur dari rumah.

"Maafin bunda ya nak? Bunda janji bunda nggak bakal ngomong gitu lagi"

"Ayah juga minta maaf, karena ayah selama ini nggak ada waktu buat kalian, ayah janji bakal luangin waktu buat kalian" rangga ikut memeluk Yuno yang masih terdiam.

Tidak lama kemudian Dava pun ikut bergabung dengan mereka. Yuno masih terdiam, dia benar-benar masih bingung dengan semuanya, haruskah dia menerima janji itu? Atau dia harus menuruti egonya?

Sampai akhirnya Yuno sedikit paham setelah ayah dan bundanya menjelaskan semuanya, ternyata ada seseorang yang sengaja menjebak Rangga dengan menggunakan sekretaris Rangga sebagai umpan agar hubungan Rangga dan Melinda hancur. Banyaknya saingan bisnis Rangga yang sengaja melakukan berbagai cara agar bisa menjatuhkannya dari puncak kesuksesannya itu. Untung saja Melinda menunjukkan foto yang dikirimkan oleh seorang anonim yang Rangga pun tidak pernah mengira akan ada orang yang sengaja berbuat seperti itu.

Breathless ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang