°*°
"Ketika takdir mempertemukan kita dengan seseorang, disaat itulah kita harus mempersiapkan diri untuk sebuah perpisahan."
°*°
[Abyan Yuno Wirasetya]Gue bener-bener nggak nyangka kalau sekolah di sekolahan umum bakal semenyenangkan ini. Lu bebas berteman sama siapa aja dan nggak perlu khawatir dengan berbagai perbedaan yang ada. Gila, dari dulu gue pengen ngerasain kesederhanaan kek gini.
Mungkin kalian pikir gue norak, tapi kenyataan gue emang norak. Siapa juga yang nggak norak? Kalau sedari kecilnya Homeschooling. Giliran masuk sekolah, eh sekolahnya Private School yang diisi nggak banyak murid dan lebih lagi isinya orang-orang hedon yang temennya cuma selevel doang. Menurut gue, itu tuh nggak keren, yang keren tuh kaya gini nih, banyak orang dengan sikap mereka yang berbeda-beda meskipun gitu mereka tetep solid walaupun pada akhirnya akan ada baku hantam juga.
Hari ini, hari pertama gue masuk sekolah setelah dua hari yang lalu mengikuti orientasi yang isinya cukup nguras tenaga. Dan pagi hari gue udah disuguhin dengan pemandangan baku hantam yang terjadi di lapangan sekolah. Gue baru pertama kali liat orang baku hantam secara langsung, dan itu keren parah.
"Keren." gumam gue sambil menatap dua orang yang adu jotos ditengah kerumunan murid-murid dibawah sana.
"Gue nggak salah denger kan? Lu bilang keren?" tanya Erik heran.
Jadi selama orientasi gue dapet temen yang kayanya bakal klop banget sama gue. Yang pertama orang yang sekarang lagi sama gue ngeliat adegan dibawah sana dari lantai dua, tempat kelas kita berada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Breathless ✔
Teen FictionKetika hidup terasa seperti diujung kematian, itu yang selalu dirasakan oleh Abyan Yuno Wirasetya, cowok manis dengan segala kelembutannya itu harus terus hidup bersamaan dengan rasa sesak yang terus menghimpitnya, setiap detiknya terasa seperti diu...