°*°
"Sebuah akhir harus dimulai dengan awal, tanpa awal tidak akan ada sebuah akhir."°*°
Suara burung dipagi hari terdengar seperti sebuah symphony yang mengalun indah ke indera Pendengaran, membuat seenggok makhluk tuhan yang tengah bergulung dengan selimutnya semakin masuk ke dalam selimut yang membungkusnya. Kedamaian itu membuatnya semakin masuk kedalam alam mimpi, namun sedetik kemudian kedamaian itu hancur berkeping-keping, tatkala suara cempreng khas emak-emak menggelegar dan bisa saja memecahkan gendang telinganya. Beruntunglah rumah mereka jauh dari tetangga, sehingga mereka terbebas dari amukan massa."YUNOO! BANGUN! ATAU BUNDA SIRAM!" teriak sesosok emak-emak yang cantik namun terlihat gagah dengan apron dan sudip yang masih berada ditangannya.
"Lima menit lagi bun."
"KAMU MAU TELAT DIHARI PERTAMA KAMU MASUK SMA?"
Teriakan kedua itu membuat makhluk tuhan yang rupawan itu segera bangkit dan bergegas ke kamar mandi. Tentu saja dia tidak melewatkan hari pertamanya masuk SMA disekolah umum. Mana mungkin Yuno melewati momen spesial itu.
"Yuno gak boleh telat, bunda tolong siapin seragam Yuno!" ucap Yuno sebelum dia masuk ke dalam kamar mandi dengan keadaan setengah nolepnya.
"Good boy, abis siap-siap langsung turun, bunda tunggu dibawa buat sarapan."
"SIAP IBUNDA!" teriak makhluk tuhan yang rupawan itu dari dalam kamar mandi.
🍂🍁🍂
Nama gue Abyan Yuno Wirasetya, panggil aja Yuno biar nggak ribet. Jangan panggil Yunomisoel kalau kita belum kenal, tapi kalau udah kenal terus jadian boleh deh panggil sayang. Gue anak kedua dari dua bersaudara, kakak gue terpaut nggak jauh dari kelahiran gue. Dan hari ini adalah hari pertama gue masuk SMA di sekolah umum. Betapa senangnya hati gue setelah dua tahun sekolah di Private School, setahun Homeschooling, dan akhirnya gue bisa nyicipin rasanya jadi siswa di sekolah umum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Breathless ✔
Roman pour AdolescentsKetika hidup terasa seperti diujung kematian, itu yang selalu dirasakan oleh Abyan Yuno Wirasetya, cowok manis dengan segala kelembutannya itu harus terus hidup bersamaan dengan rasa sesak yang terus menghimpitnya, setiap detiknya terasa seperti diu...