The Stake

727 71 0
                                        

°*°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°*°

"Sebuah perasaan seharusnya tidak dipertaruhkan, tapi kali ini aku pempertaruhkan perasaan ku bersama takdir yang belum ku tau kemana arahnya."

°*°

°*°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Rista melangkahkan kakinya memasuki rumah Yuno bersama dengan sang pemilik rumah yang memimpin jalan, seperti biasanya beberapa pekerja rumah tangga akan menyambut Yuno dan dirinya. Karena Rista sudah sering kesini mereka sudah biasa dengan kehadirannya.

"Assalamualaikum, Yuno pulang!" teriak Yuno.

"Kayanya, bunda belum pulang, Tata mau minum apa?" tanya Yuno pada Rista yang diam dibelakangnya.

"Kek biasanya"

"Ya udah, lu naik duluan aja ke kamar"

"Kamar lu?"

"Ya iyalah, masa kamar bonyok gue. Belajar di kamar aja biar nggak ribet ngambil bukunya"

"Hmm"

Mengingat taruhannya dengan Bianca Rista jadi merasa canggung. Seharusnya dia sudah biasa masuk kamar Yuno, toh dia pernah tidur disana. Tidur sendiri ya! Nggak sama Yuno! Lagi pula setahunya meski orang tua mereka tidak di rumah tapi baik Dava maupun Yuno mereka diawasi 24 jam. Tak mengherankan, putra seorang konglomerat yang sudah berkancah internasional harus lah selalu dalam pengawasan, ada banyak orang diluar sana yang mengincar mereka berdua untuk dijadikan umpan. Yuno pun sudah pernah menceritakan itu pada Rista, termasuk penyebab hampir terpisahnya kedua orang tua Yuno.

Rista menaiki anak tangga yang menghubungkan menuju ke lantai dua, dia menyusuri koridor dan berhenti didepan kamar Yuno. Dengan ragu dia membuka pintu kamar Yuno, saat pintu itu terbuka, yang pertama kali menyambutnya adalah aroma khas milik Yuno. Aroma yang membuat Rista tenang dan candu saat didalamnya. Dia yang semula sulit tidur jika tidak di kamarnya, saat di kamar Yuno dia tidur begitu nyenyak. Setelah diingat-ingat aroma kamar Yuno mirip dengan aroma parfum mendiang papanya. Pantas saja saat Rista menciumnya dia begitu familiar, anggap lah seperti dia pulang ke pelukan papanya.

Breathless ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang