Ketika hidup terasa seperti diujung kematian, itu yang selalu dirasakan oleh Abyan Yuno Wirasetya, cowok manis dengan segala kelembutannya itu harus terus hidup bersamaan dengan rasa sesak yang terus menghimpitnya, setiap detiknya terasa seperti diu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
°*°
"Seperti sebuah takdir yang sudah direncanakan, kita bertemu tanpa alasan dan tujuan, dekat tanpa memaksakan dan menerima dalam kenyataan. Karena kita disatukan oleh tuhan tanpa alasan untuk saling menjatuhkan."
°*°
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"KAMBING LU! Ngabisin minuman orang seenaknya, beli sendiri dong!" teriak Erik tidak terima karena Bayu menghabiskan minumannya yang masih tersisa setengah.
"Yaelah, sedikit doang rik pelit banget sih lu jadi orang." sergah Bayu tidak mau disalahkan.
Selalu saja setiap mereka berkumpul pasti terjadi pertikaian kecil yang tidak elit. Mulai dari rebutan makanan dan minuman sampai berdebat kapan rambut di kepala bapaknya Bayu akan tumbuh. Sungguh manusia-manusia yang tidak faedah sekali.
"Dikit pala lu, orang tinggal es batunya gini."
"Masih mending gua sisain es batunya dari pada gua telen segelas-gelasnya."
"NIIIHHH! Telen aja gelasnya ikhlas gue biar lu cepet mampus." Erik menyodorkan gelas es teh manisnya ke mulut Bayu dengan kesal.
Sementara dua orang lainnya yang tengah berbucin ria dan tidak peduli dengan nasib bayu yang akan berakhir dengan menelan gelas secara paksa dari Erik.
"Tata! Manis banget." ucap Yuno sambil menatap Rista yang duduk tidak jauh dari tempatnya.
"Senyumnya Bianca so perfecto nomero uno sekali."
"El!!! Kenapa lu ikut-ikutan sih!" teriak Yuno kaget mendengar Geraldi juga ikut berbucin ria bersamanya sambil memeluk Yuno seakan-akan dia sedang memeluk Bianca. Jelas sekali itu bayangan dipikiran Geraldi.
"BUKAN TEMEN GUE!!" kini Erik dan Bayu yang berteriak pada pengunjung kantin yang tengah menatap ke arah Yuno dan Geraldi yang terlihat dengan posisi tidak enak dilihat sama sekali. Tak lupa mereka berdua menyilangkan tangan didepan dada sambil menggeleng-gelengkan kepala mereka dengan kompak.