Rival

803 66 0
                                        

°*°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°*°

"Musuh terberat bukan lah seseorang yang berpeluang menang lebih besar dari mu. Tapi, musuh terberat yang sebenarnya adalah nafsu dan keegoisan diri mu sendiri."

°*°


Yuno menatap sebuah foto yang diambilnya tiga tahun yang lalu, entah kenapa hatinya merasa begitu sakit saat mendengar kabar tentang orang yang menjadi teman seperjuangannya sudah berpulang tiga tahun yang lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Yuno menatap sebuah foto yang diambilnya tiga tahun yang lalu, entah kenapa hatinya merasa begitu sakit saat mendengar kabar tentang orang yang menjadi teman seperjuangannya sudah berpulang tiga tahun yang lalu.

"Sorry ken, gue nggak bisa nemenin lu disaat terakhir lu berjuang, semoga lu bahagia disana, maafin gue." Yuno mencengkram foto dirinya bersama Kendra teman seperjuangannya itu.

Terkadang dia merasa takut, setiap kali mendengar kabar kematian dari orang-orang terkasihnya, dia takut menunggu gilirannya untuk pergi dari dunia ini. Namun, bukankah hidup selalu berdampingan dengan kematian? Terlalu banyak ketakutan yang membuatnya sesak dalam menjalani hidup. Sesak yang seiring berjalannya waktu perlahan-lahan mulai membunuhnya. Yuno beranjak dari duduknya dan mengambil buku hariannya, dia menuliskan beberapa kalimat disana, melupakan segalanya disana.

15, September.

Kenyataan pahit itu datang kembali, penyesalan yang mendalam membuat ku semakin terperosok dalam sesak yang tak berpenghujung.

Dia telah tiada, dia benar-benar telah pergi, orang ketiga yang menjadi teman seperjuangan ku telah pergi. Satu persatu mereka meninggalkan ku, jangan tanya seperti apa perasaan ku saat ini. Aku benar-benar menyesal meninggalkannya di detik terakhirnya. Apa seperti ini cara tuhan menjalankan skenario?

Kini aku hanya bisa menunggu sang maut menjemput ku, entah kapan itu akan terjadi. Setiap detik yang ku lalui hanya berisi ketakutan, apa aku akan pergi tanpa tau rasanya bahagia? Apa tuhan benar-benar membenci ku?

Breathless ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang