The Pain

2K 92 0
                                    

°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°



"Terlepas dari ketakutan yang ingin membunuhku, tanpa kusadari rasa sakit itu kembali lagi dan berbaur dengan ketakutan yang kumiliki, menyiksaku perlahan dan menelanku ke dalam batas kematian."

°*°


Yuno mengerjapkan matanya dan perlahan membukanya setelah seharian dia tak sadarkan diri, dia menatap Dava yang tertidur disampingnya, setelah melihat sekelilingnya ternyata dia sudah tidak berada di tempat sebelumnya, seingat Yuno dia mimisan cuk...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yuno mengerjapkan matanya dan perlahan membukanya setelah seharian dia tak sadarkan diri, dia menatap Dava yang tertidur disampingnya, setelah melihat sekelilingnya ternyata dia sudah tidak berada di tempat sebelumnya, seingat Yuno dia mimisan cukup lama sampai akhirnya dia kehilangan kesadarannya di uks. Dan sekarang dia berakhir di tempat yang paling dia benci.

Ceklek, Yuno menatap ke arah pintu setelah dia mendengar pintu kamar rawatnya dibuka dari luar. Ternyata tidak hanya Dava yang menunggunya tapi ada ketiga temannya yang menemani Dava. Terlihat mereka baru saja membeli makanan, Yuno juga baru sadar kalau diluar sudah gelap.

"Nono udah bangun!" pekik Erik senang.

Yuno menaruh jari telunjuknya di depan bibirnya, menyuruh Erik memelankan suaranya agar Dava yang sedang tidur tidak terganggu. Sontak saja Bayu dan Gerald menoyor kepala Erik sambil menggelengkan kepala mereka dengan kompak. Yuno yang melihat itu pun tersenyum, jika dia tidak sedang sakit mungkin akan ikut bergabung menoyor ria kepala Erik yang kosong itu. Sayang sekali pergerakannya terbatas, karena beberapa alat medis yang terpasang di tubuhnya. Pemandangan yang begitu memuakkan bagi Yuno. Ketiga temannya itu menaruh makanan yang dibelinya dan menghampiri Yuno.

"Ada yang sakit nggak?" tanya Bayu dengan berbisik.

Yuno menggeleng, pergerakan kecilnya itu membuat Dava terusik, dan bangun dari tidurnya.

"SELAMAT MALAM BANG DAVA!" teriak Bayu, Erik dan Gerald bersamaan.

"Berisik deh, akhirnya kamu bangun juga dek, ada yang sakit nggak?" tanya Dava pada adiknya yang terkekeh melihat tingkah teman-temannya itu.

Breathless ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang