°*°
"Ketakutan yang nyata bukanlah ketakutan menghadap Sang Kuasa, tapi ketakutan kehilangan orang tercinta atau justru ditinggalkan."
°*°
Sudah tiga hari Rista berada di ranjang pesakitan yang kini dia tempati. Selama itu pula dia sibuk menjalani berbagai tes kesehatan. Setelah Anggun memberitahu Rista mengenai kondisinya, dia menangis sejadi-jadinya. Dia tidak takut jika harus direnggut paksa dari dunia ini, tapi dia takut kalau sampai dia meninggal Anggun sendirian disini, walaupun ada Rian tetap saja Rista tidak ingin berpisah dengan mamanya.
Beruntunglah Yuno bisa meredakan tangisan Rista, sebisa mungkin dia mencoba membujuknya agar mau mencoba segala rangkaian pengobatan untuk kesembuhannya. Tidak ada salahnya mencobakan? siapa tau tuhan memberikan keajaiban seperti saat Tuhan memberikan keajaiban pada Yuno dulu. Dokter Stelar bilang Rista masih memiliki kemungkinan besar untuk sembuh, dan Yuno berharap itu benar-benar bisa terjadi.
"Tata makan dulu ya?!" bujuk Yuno pada Rista yang pagi ini terus menolak untuk makan.
"Gue belom laper, nanti aja" lagi-lagi itu yang terlontar dari bibir Rista.
"Keburu makanannya nggak enak nih, kasian tante Anggun udah susah payah masaknya" tak kunjung mendapatkan respon, Yuno pun akhirnya menggunakan cara terakhirnya, dan benar saja Rista langsung mengambil sendoknya dan memakan makanan yang telah Yuno siapkan.
Selama tiga hari itu Yuno tidak pernah absen untuk menemani Rista di rumah sakit, sepulang sekolah dia langsung pergi menemui Rista. Jujur saja itu membuat Melinda khawatir, kalau sampai Yuno kelelahan dan berakhir tumbang juga. Kondisinya tidak stabil, dia tau Yuno sering kesakitan setiap malam, apalagi tisu bekas darah sering Melinda temukan setiap paginya di tempat sampah yang ada di kamar Yuno.
Baik Melinda ataupun Rangga mereka khawatir kalau Yuno lebih terfokus pada kesehatan Rista daripada kesehatannya sendiri. Namun, jika mencegahnya mereka juga takut Yuno akan akan membatalkan segala pengobatannya, putra bungsu mereka itu keras kepala sekali. Jika Yuno sudah mengatakan sesuatu dia akan memegang perkataan itu, Melinda tau Yuno akan memegang janjinya pada dokter Stelar, tapi tetap saja rasa khawatir seorang ibu begitu besar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Breathless ✔
Ficção AdolescenteKetika hidup terasa seperti diujung kematian, itu yang selalu dirasakan oleh Abyan Yuno Wirasetya, cowok manis dengan segala kelembutannya itu harus terus hidup bersamaan dengan rasa sesak yang terus menghimpitnya, setiap detiknya terasa seperti diu...