Lost

1.5K 102 3
                                    

°*°"Kehilangan dan kepergian itu nggak ada bedanya, kalau pada akhirnya sama-sama ditinggalkan"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°*°
"Kehilangan dan kepergian itu nggak ada bedanya, kalau pada akhirnya sama-sama ditinggalkan"

°*°

[Arista Anggraini]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Arista Anggraini]

Semuanya benar-benar hancur, ketenangan yang gue dambakan udah sirna gara-gara spesies bernama Yuno itu. Dengannya atau tanpanya semua terasa sama, sepertinya gue ditakdirkan melewati hari-hari yang tak pernah gue bayangkan selama ini. Hari-hari yang nggak pernah menyenangkan dengan segala gangguan yang datang tanpa henti.

"Huuft..."

Gue menghelah napas panjang, dan terduduk lemas di toilet. Sudah beberapa hari ini gue terus diganggu oleh beberapa cewek yang gue duga fansnya Yuno. Ya, sejak perjanjian beberapa waktu yang lalu, Yuno terus saja menempel sama gue dan itu membuat cewek-cewek yang menamai diri mereka dengan fans Yuno itu menjadi tidak terima dengan kedekatan Yuno sama gue, padahal yang sebenarnya tidak terlihat seperti itu. Tapi, bukankah orang hanya akan melihat dari sudut pandang mereka sendiri tanpa mau melihat dari sudut pandang yang lain?

Sejak saat itu, beberapa cewek sengaja mulai gangguin gue dengan rencana kotor mereka. Mulai dari sengaja ngedorong gue, sampai gue bener-bener dibully di depan umum dengan sengaja nyiram gue dari lantai dua. Dan ironinya gue sama sekali nggak pernah dikasih kesempatan buat ngejelasin semuanya. Kek semuanya udah tuli dengan segala penjelasan yang bertentangan dengan prespektif mereka.

Jujur saja gue nggak kuat dengan semua ini, gue hanya ingin belajar dengan tenang. Apa itu nggak bisa? Gue harus lulus dengan nilai yang memuaskan. Namun, apa yang gue inginkan mungkin nggak akan pernah tercapai, Jangankan dapat nilai bagus, gue malah sering dihukum gara-gara buku catatan gue sering banget ada yang sengaja nyembunyiin.

Seminggu tanpa dia entah kenapa buat gue terasa kosong. Seminggu terakhir ini Yuno nggak masuk entah apa alasannya, gue pun nggak tau. Kak Dava sempat ngasih titipan bingkisan yang katanya dari Yuno. Dan gue cukup terkejut saat tau kalau itu adalah novel bestseller yang sudah gue pengen cukup lama. Gue nggak tau ekspresi apa yang gue rasakan, apa gue harus senang atau justru kesal? Saat itu gue benar-benar nggak tau.

Breathless ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang