Aku sudah berada disini.
Tempat dimana yang sangat asing tapi sangat indah.
Akhirnya Aku bisa kesini.
"Oelc." Panggil seseorang yang berusia 18 tahun kepadaku.
Seakan wujudku yang sudah tua tapi cantik dan sehat berubah menjadi wujud yang muda, cantik, dan sehat. Wujudku seakan seumuran dengannya.
Langsung saja Aku memeluknya. Dia yang selama ini aku rindukan dan aku cari sekarang ini.
"Oniek, aku sangat merindukanmu." Kata Aku tersenyum bahagia bahkan sampai menangis.
Dia melepaskan pelukan. "Jangan menangis. Bukankah kita sudah bertemu lagi."
Aku mengangguk tidak mengeluarkan air mata lagi tapi aku masih tersenyum bahagia.
"Oh, iya. Dimana suamimu?"
Aku malah tertawa.
"Lha kenapa kamu malah ketawa sih?"
"Bagaimana aku tidak ketawa coba? Aku mana ada punya suami." Kata Aku masih ketawa.
"Benarkah?!" Kaget Dia. "Tapi kenapa?"
Aku mengalungkan tanganku dilehernya. "Karena aku masih mencintaimu dan selamanya akan tetap sama. Apa kamu lupa?"
"Aku masih ingat itu. Tapi bukankah aku sudah memintamu untuk mencari pengganti aku yang lebih baik?"
Aku mengeleng. Sejak kematian Dia aku sama sekali tidak tertarik dengan laki-laki manapun bahkan selama aku hidup sekalipun. Hatiku hanya miliknya dan sampai sekarang ini juga tetap sama. Meskipun ragaku tetap meneruskan hidup tapi tidak bagi jiwaku yang selalu ingin secepatnya pergi untuk bisa bersamamu.
Dia menghela. "Tapi kamu pasti sendirian menjalani hari tuamu tanpa ada keluargamu sendiri."
Aku mengeleng lagi. "Sekarang dan selamanya aku tidak sendirian. Kan sudah ada kamu. Kamu pasti akan selalu ada disampingku. Iya, kan?"
Dia mengangguk dengan senyum manis.
"I love you." Ucap dia masih dengan senyum yang selamanya akan terus aku lihat.
Aku membalas senyum manisnya. "I love you too."
Perkataan terakhirku selanjutnya ciuman pertama kami dialam ini dan tidak ada lagi ciuman terakhir dialam ini.
Penantianku telah usai. Aku dan Dia bersama kembali dan tidak akan terpisahkan oleh apapun untuk selama-lamanya. Karena disinilah kisah cinta kami abadi yang sesungguhnya sudah dimulai.
Selesai