Istriku Reinkarnasi Cowok

1 2 0
                                    

Pernahkah tidak hanya percaya kalau reinkarnasi itu ada tapi juga reinkarnasi tidak ditentukan oleh gender?

Seperti Aku dan Istriku yang baru saja dikaruniai seorang anak laki-laki. Aku dan Istriku terlahir kembali dan disatukan kembali oleh takdir sebagai sepasang suami istri. Cuma Aku saja yang mengingat kembali ingatan kehidupanku sebelumnya karena sampai sekarang Istriku tidak tahu ia juga bereinkarnasi sepertiku.

Mungkin terdengar menyimpang. Jujur dikehidupan sebelumnya Aku juga terlahir sebagai pria tapi beda Istriku yang kehidupan sekarangnya adalah wanita karena dikehidupan sebelumnya Istriku adalah cowok.

Begitulah cinta sejati yang ditakdirkan tuhan begitu sangat aneh tapi Aku sangat bersyukur Istriku lahir kembali sebagai cewek meskipun efeknya adalah memiliki watak laki-laki alias tomboy. Sekaligus karena kebaikan tuhan yang mengabulkan doa Istriku diakhir hidupnya ingin terlahir sebagai wanita supaya bisa bersatu denganku secara normal dan memiliki keturunan bersama-sama membuat doa terakhir Istriku terkabul.

Sudah berbagai cara supaya Istriku juga ingat kembali ingatan sebelumnya walaupun mungkin ada kenangan yang membuat Istriku menangis juga, tapi tidak berhasil.

Hingga suatu hari saat usia Putra kami 6 bulan dan sudah bisa merangkak sebuah kecerobohan kami berdua membuat Putra kami yang sangat polos seperti kebanyakan bayi-bayi lahirnya yang namanya hati-hati sekarang berada dijalan yang akan dilalui oleh sebuah truk besar.

Langsung Istriku menyelamatkan Putra kami sehingga berefek kepalanya terbentur oleh aspal jalan sehingga mengeluarkan banyak sekali darah.

Dengan khawatir bercampur tangis Aku segera membawa Istriku kerumah sakit terdekat.

Efek benturan yang sangat keras ditambah kehilangan banyak darah membuat Istriku mengalami koma.

Aku bersama Putra kami yang dinyatakan baik-baik saja selalu disisinya sambil berdoa supaya Istriku bisa melewati masa kritis ini.

Seminggu kemudian akhirnya masa kritis Istriku bisa dilewati dan akhirnya terbangun juga.

"Yang Mulia ... ." Kata pertama Istriku ucapkan yang membuatku terpaku?

Apa itu berarti ingatan kehidupan sebelum Istriku sudah kembali atau ada yang lebih buruk daripada itu?

"Tunggu sebentar Sayang, akan aku panggilkan dokter."

"Dokter itu apa?" Tanya Istriku lemah.

Aku semakin terpaku. Jangan bilang kalau ingatan Istriku sebelumnya kembali tapi sebagai gantinya ingatan kehidupan sekarang Istriku reset. Yang tuhan itu cuma ketakutanku saja yang tidak akan terjadi. Kumohon!

Tapi justru ketakutanku malah menjadi kenyataan dengan diagnosis kemungkinan besar amnesia permanen dan malahan dokter mengira kalau juga kelainan ilusi ingatan karena sikap Istriku seolah-olah dia itu laki-laki yang hidup dizaman masa lalu.

Setelah dokter itu pergi berusaha Aku terlihat baik-baik saja meskipun Aku ingin sekali menangis keras. Tuhan apa ini hukuman karena berusaha membuat Istriku ingat kembali masa lalunya dan berusaha bagian dari rahasia alam yang seharusnya dirahasiakan juga diketahui oleh Istriku? Kenapa Tuhan malah menghukum istriku? Kenapa tidak aku saja, Tuhan?

"Amnesia?" Kata istriku heran. "Aku tidak amnesia. Dan tempat apa ini? Kenapa tempatnya sangat aneh dan pakaian apa yang kita pakai ini? Dan kenapa tubuhku sangat aneh seperti tubuh wanita?"

Aku mulai beritahu pelan-pelan kepada Istriku. "Sayang, sekarang kita sudah terlahir kembali dan ini adalah masa depan."

"Bahkan doa disaat terakhirmu terkabul. Kamu terlahir sebagai perempuan."

Istriku menggeleng tidak percaya. "Itu tidak mungkin! Jika pun reinkarnasi itu ada kenapa Tuhan mengabulkan keinginan terakhirku? Bahkan meskipun ternyata itu benar kenapa aku tidak mengingatnya sama sekali? Kenapa ... akkhhh ... !!"

Istriku langsung pingsan saat merasakan kepalanya sangat sakit.

Setelah diperiksa dokter mengingatkan untuk tidak memaksa Istriku mengingatnya lagi karena akan berdampak Istriku benar-benar tidak bisa mengingat lagi.

Berhari-hari telah berlalu.

Setelah kondisi Istriku pulih dan sudah diperbolehkan pulang.

Istriku mulai belajar mengenai dunia ini meskipun masih bingung dengan teknologi modern yang ada dizaman ini. Begitu juga Istriku berusaha terbiasa dengan gender yang ia miliki sekarang ini yang untungnya saja perasaan familiar itu membuat Istriku bisa terbiasa.

Soal Putra kami awalnya Istriku tidak percaya tapi lama-lama dan juga naluri keibuannya lah membuat Istriku mulai percaya.

Sedikit demi sedikit Aku menceritakan kenangan kami dikehidupan sekarang meskipun kadang membuat kepala Istriku sakit karena terlalu memaksa mengingatnya.

Cinta benar-benar sangat aneh. Membuatku notabene pria dewasa suka menangis meskipun secara diam-diam akan Istriku tidak mengingat lagi semua kenangan kami berdua yang dilewati bersama sampai sekarang ini. Apakah selamanya kenangan sebelumnya tersebut hilang meskipun kenangan baru nantinya akan terus ada?

Hingga hari saat Istriku sedang bersama Putra kami yang baru saja selesai membuat bubur. Saat menghampiri Putra kami tidak sengaja Istriku terpeleset oleh air yang baru saja tumpah. Untung saja Aku yang baru pulang dari kerja langsung menangkapnya meskipun tetap saja Istriku terbentur oleh bahu tegapku.

Sekali lagi Istriku meringis kesakitan dan ini lebih sakit daripada sebelumnya.

"Sayang!" Khawatirku tidak hanya karena Istriku kesakitan lagi tapi juga Aku semakin takut kalau Istriku benar-benar akan amnesia permanen untuk selamanya.

Aku ingin sekali membawa Istriku kerumah sakit tapi Istriku mencegahnya.

Aku menunggu cemas hingga Istriku tidak kesakitan lagi.

Istriku menatapku teduh mengandung seluruh cintanya untukku. "Cobaan tuhan sudah selesai. Aku sudah ingat kembali." Katanya tersenyum lembut.

"Benarkah?" Kata Aku berkaca-kaca.

Istriku mengangguk pelan.

Langsung memeluk erat dengan tersenyum bahagia dan air mataku mengalir begitu saja.

Istriku melepaskan pelukan dan menyentuh Putra kami tersenyum polos melihat kedua orang tuanya juga bahagia.

"Sepertinya Putra kita juga reinkarnasi Putra kita." Kata Istriku. "Buktinya Vin juga membuatnya Ibunya ingat kembali."

Aku mengangguk. "Mungkin diakhir hidupnya ingin terlahir dengan kamu sebagian ibu kandungnya. Sana seperti aku diakhir hidupku ingin bisa bersamamu lagi jika lahir kembali nanti.
.
.
.
.
.
.
.

Selesai

CerpenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang