Dikehidupan Selanjutnya Kita Lebih dari Sekadar Bertemu Lagi

2 2 0
                                    

Entah kenapa semenjak siswi baru itu sekolah disini entah kenapa Aku merasa Aku pernah bertemu dengannya. Tapi dimana?

Entah karena Aku jatuh cinta pada pandangan pertama atau lebih dari sekadar itu akhirnya Aku mendekatinya.

Anehnya kami selalu bertemu secara kebetulan seakan-akan kami memiliki takdir yang sudah Tuhan tentukan sebelumnya.

Akhirnya Aku memutuskan menawarkan pertemanan dengannya dan syukurlah Dia mau menerimanya.

Begitulah akhirnya kami berteman.

Tapi siapa menyangka yang berawal teman akhirnya menjadi sahabat akan menjadi cinta alias awalnya perasaanku secara diam-diam akhirnya perasaanku terbatas juga.

Begitulah sekarang ini Aku dan Dia menjadi sepasang kekasih.

Ada suatu hari dimana disitulah baik Aku maupun Dia mengerti akan mimpi aneh yang sering muncul semenjak kami berdua bertemu.

Sewaktu sekolah kami melakukan study tour yang mengharuskan perjalanan menggunakan kapal tiba-tiba ombak dadakan muncul yang menghambat kapal kami.

Untuk saja ada pulau terdekat jadi kami bisa selamat dari bencana alam itu.

Pihak sekolah sudah menghubungi tim penyelamat untuk menolong kami.

Malam harinya.

Aku terbangun.

Entah kenapa Aku ingin jalan-jalan disekitar pulau ini.

Selama Aku berkeliling disekitar pulau kosong ini entah kenapa rasanya aku pernah berkunjung disini.

"Nio." Sapa seseorang yang ternyata adalah Dia.

Aku langsung menoleh dan melihat kekasihku.

"Berkeliling tidak ajak aku." Kata Dia seperti merajuk.

"Habisnya kamu lagi tidur. Mana berani aku membangunkanmu."

Kemudian kami berdua berjalan-jalan bersama.

Saat itu kami berdua sama-sama melihatnya seperti sebuah cahaya yang membentuk portal besar.

Karena kami mengira efek cahaya bulan kami berniat untuk melewatinya.

Tapi anehnya cuma aku yang bisa melewatinya dan Dia tidak bisa melewatinya.

Tangan kami masih saling memegang sehingga kepalan tangan kami ditengah-tengah cahaya itu dan sudah pasti tangan Dia tidak bisa melewatinya.

Aku dan Dia saling memandang dan secara tiba-tiba satu persatu ingatan yang tidak pernah kami lihat muncul dalam ingatan kami.

Sekarang kami ingat. Aku adalah reinkarnasi seorang guru yang mengembala mengelilingi dunia untuk memperoleh ilmu dan Dia adalah seorang Ratu Amazon. Suatu hari saat Aku kebetulan tiba disebuah pulau yang ternyata pulau Amazon ada sebuah masalah sehingga Aku berurusan dengannya. Hingga takdir membuat kami saling jatuh cinta bahkan Dia ingin melepaskan posisinya sebsgai ratu dan mengembala seluruh dunia bersama denganku. Tapi alam tidak mengizinkan Dia untuk meninggalkan Amazon dan kami pun terpisah. Tapi baik Aku maupun Dia yakin dikehidupan selanjutnya kami akan bertemu lagi.

Setelah kami berdua mendapat ingatan kami lagi secara aneh cahaya yang membentuk portal itu menghilang.

Baik Aku maupun Dia saling menatap dengan tatapan yang sulit diartikan.

Kemudian kami berdua saling tersenyum.

Apa yang kami berdua yakin kan terjadi. Kami bisa bertemu lagi bahkan lebih dari itu sama seperti perasaan kami berdua yang masih sama seperti kehidupan sebelumnya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Selesai

Bonus cerpen:

Keesokan harinya.

Akhirnya bantuan datang juga.

Karena kondisi kapal sekarang study tour terpaksa ditunda sampai keadaan sudah bisa melakukan kegiatan luar sekolah kembali dilanjutkan.

Aku dan Dia saling menggandeng tangan.

Meskipun kegiatan luar sekolah ditunda tapi kami tetap masih bisa saling tersenyum. Apalagi setelah ingatan kami sudah kembali, tiada henti kami berdua bersyukur kepada tuhan yang telah mempertemukan kami lagi.

Mengingat tentang pertemuan Aku murung.

"Kamu kenapa?" Tanyanya heran.

Aku menghela nafas. "Kira-kira dikehidupan kita kali ini apakah kita cuma sekadar bertemu saja? Di semua kehidupan sebelumnya kita saling mengenal karena takdir yang telah mempertemukan kita. Apa kali ini kita bisa lebih dari itu dimasa depan?"

Dia yang mengetahuinya tersenyum manis. "Kamu kenapa sih? Seolah-olah kamu bukan dia diberbagai kehidupan sebelumnya. Jika nantinya kehidupan kali ini tidak berbeda dengan kehidupan sebelumnya tidak apa-apa kok. Aku tetap sangat bersyukur aku bisa bertemu lagi denganmu."

Mendengar perkataannya membuatku kembali tenang. Benar apa katanya. Aku akan terima semua takdir yang tuhan berikan, toh takdir yang diberikan tergantung pada karma kehidupan.

"Terima kasih ya sudah menolongku disalah satu kehidupanku sebelumnya." Kata Dia melanjutkan.

"Kamu tidak perlu terima kasih. Kamu berhak mendapatkan kesempatan kedua. Toh kamu tidak sepenuhnya salah."

"Mungkin Tuhan membuat kita selalu bertemu disetiap kehidupan dan mungkin berjodoh selamanya karena tugas Tuhan dan kebaikan yang kamu lakukan dikehidupan sebelumnya. Jadi Tuhan mengabulkan semua permohonanmu."

Aku tersenyum tipis mendengarnya.

Apapun itu. Aku cuma berharap dikehidupan kali ini bahkan beberapa kali pun bereinkarnasi kami bisa lebih dari sekadar bertemu kembali dengan ekspektasi yang kami harapkan.

CerpenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang