Hai Aku seorang Novelis legendaris. Bisa dibilang banyak karyaku yang sudah terkenal didunia. Bahkan salah satu novel Aku dinyatakan novel legendaris yang sangat menginspirasikan banyak orang dan banyak dijadikan film.
Aku tersenyum keriput.
Tidak hanya dunia semakin tua. Aku juga semakin tua. Iya Aku seorang nenek tua yang berusia hampir 4/5 abad.
Jika mendengar kata "Nenek" pasti semua mengira kalau Aku sudah memiliki keturunan.
Jangankan keturunan, bahkan sampai sekarang Aku belum menikah. Sampai sekarang Aku belum bisa menemukan jodohku.
Jika memiliki alasan. Tidak hanya karena Aku lebih fokus dengan karir Aku sehingga Aku tidak sempat mencari jodohku. Tapi juga hatiku tidak bisa menerima pria manapun. Aku hanya menganggap laki-laki yang dekat denganku hanyalah teman.
Pasti herankan kenapa aku seperti ini padahal Aku ini sangat sukses dan untuk mendapat pria itu sangat mudah, apalagi sekarang Aku sendirian didunia ini tidak hanya karena keluargaku sudah pergi kealam sana tapi juga Aku tidak punya keturunan yang bisa menemaniku dihari tua, cuma punya seorang anak angkat yang kuberi nama orang yang sangat menginspirasikan sepanjang hidupku dan keturunannya yang sangat imut-imut.
Iya, karena dulu Aku mempunyai sahabat sejak kecil. Kami selalu ada baik suka maupun duka. Hingga kami masing-masing memiliki perasaan yang sama tapi kami saling tidak tahu. Hingga suatu hari dihari ulang tahunku yang ke 17 dia memberiku hadiah berupa pulpen kesukaanku dan sebuah buku harian. Dia bilang kalau Aku suka menulis novel dan ingin sekali menjadi novelis terkenal.
Karena hari hujan Dia langsung pulang padahal Ibuku sudah menawarkannya menginap sebentar dulu dirumahnya sampai hujan berhenti. Setelah beberapa lama kemudian tiba-tiba berita muncul tentang seorang cowok meninggal dunia karena ketabrak truk dan cowok itu tidak lain adalah Dia. Hatiku sangat hancur pada saat itu. Sangat sakit mengetahui sahabatku sendiri pergi meninggalkanku tanpa tahu kalau aku sangat mencintai. Aku mencintainya lebih dari sekadar sahabat. Hingga Aku membaca buku harian dari Dia yang ternyata buku harian punyanya Dia yang sudah ditulis. Tentang masa kecil kami, suka duka yang kami hadapi bersama-sama, keinginannya terbesarnya menjadi novelis terkenal seperti Aku. Dan yang paling membahagiakan sekaligus sangat sakit adalah mengetahui Dia juga memiliki perasaan yang sama dengan Aku. Aku berisak dengan terus menatap tulisan kalimat yang mengatakan Dia mencintaiku. Aku sangat bahagia, cintaku tidak pertepuk sebelah tangan.
Disitulah aku mulai mengikhlaskan kepergian walaupun sangat sulit dan berusaha mengampai impian kami berdua. Buku catatan harian Dia Aku jadikan sebagai novel yang sekarang menjadi novel legendaris sepanjang zaman. Aku sangat bahagia semua orang diseluruh dunia mengetahui kisah kami meskipun tidak ada siapapun yang menyadarinya. Aku sangat bahagia bisa membuat semua orang bisa mengenang kisah cinta kami berdua.
Ku pikir nantinya Aku akan menemukan cinta sejatiku lagi. Ternyata tidak. Aku tidak merasa keberatan kok. Aku nyaman dengan sekarang ini meskipun aku sendirian tanpa ada orang-orang yang kusayangi masih hidup. Akan kutunggu waktu itu tiba. Tidak perduli selama apapun itu.
Iya, impian terbesarku terkabul.
Beberapa tahun kemudian Aku bisa bertemu lagi dengannya. Kami saling memeluk melepaskan rindu.
"Aku masih milikmu. Buktinya aku ini hantu perawan, bukan hanya hantu nenek saja." Bisik Aku ketelingga dia dengan senyum termanis yang kumiliki.
Dia membalas tersenyum manis. "Tidak sia-sia dong aku menjadi hantu perjaka." Canda Dia berbisik ditelingaku.
Aku melepaskan pelukannya.
Aku menyerahkan sebuah buku harian yang tidak lain adalah buku harian Dia. Didunia nyata tidak hanya aku berwasiat sebelum mati dikuburkan bersebelahan dengan Dia tapi juga buku harian Dia yang aku jaga selama hidupku dikuburkan ditengah kuburan kami.
"Aku kembalikan lagi bukumu." Kata Aku. "Aku sudah berhasil mewujudkan impian kita berdua. Seluruh dunia mengenang kisah cinta kita melalui novel kisah kita yang ku buat."
Dia tersenyum tenang. "Aku sangat bahagia. Tapi tanpa mereka semua tahu pun aku tetap bahagia. Karena cintaku tidak pertepuk sebelah tangan dan hatimu hanya untuk untukku."
Bersambung