Suara tangisan bayi terdengar.
"Selamat! Anaknya laki-laki tampan."
Beberapa menit kemudian suara tangisan bayi yang tidak kalah kencang terdengar juga.
"Selamat! Bayinya perempuan cantik."
Sang suami yang bernama James menemani istrinya yang bernama Amelia melahirkan mengecup kening dengan senyum haru dan setetes air mata turun.
"Terima kasih, Istriku. Sudah melahirkan dua malaikat kecil yang luar biasa." Bisik lembut James bahagia.
Amelia tersenyum bahagia. "Sudah kubilang. Aku bisa melahirkan anak-anak kita meskipun aku masih memiliki fisik manusia."
Tidak lama kemudian dua bayi tersebut datang. James menggendong bayi pertama mereka dan Amelia menggendong bayi keduanya.
Jari James mengelus pipi putranya dan menatap wajah tenang anaknya.
"Bagaimana kalau kita beri nama Putra kita Dio?" Usul James. Wajah anak pertamanya mengingatkannya dengan mendiang sahabatnya.
Amelia mengangguk setuju. "Nama yang cocok. Kalau begitu bagaimana nama Putri kita Della." Usul Amelia.
"Itukan nama ... ."
Amelia mengangguk membenarkan. "Meskipun aku tidak tahu seperti apa mendiang rekanmu itu. Tapi mendengar kisah pengorbannya untukmu aku ingin Putri kita bisa sepertinya dan berharap Della hidup dalam dirinya."
Spontan James memeluk Sang Istri dengan berisak dengan dibalas memeluknya dengan tangan satunya lagi. Kembali teringat perjuangannya dengan Deo dan juga teman-teman yang lain, disaat-saat dirinya harus kehilangan Deo untuk selama-lamanya, dan juga pengorbanan Della untuk menyelamatkannya dan juga dunia. Sampai kapanpun James tidak akan pernah bisa melupakannya.
.
.
.Cerpen
.
.
.
Beberapa tahun telah berlalu. Si kembar yang bernama Dio dan Della tumbuh dengan baik oleh kedua orangtuanya yang begitu menyayangi mereka berdua.Tapi ada satu hal yang si kembar itu sembunyikan dari orangtuanya.
Deo memegang foto Dio-sahabatnya James dan Della juga memegang foto Della-rekan James yang ditemukan dialbun lama.
"Adik, wajahku mirip tidak dengan foto ini?"
Della menggeleng.
"Kalau aku mirip tidak dengan foto ini?"
"Heh sudah pasti tidak miriplah!"
"Aneh ya." Kata Della celetuk. "Biasanya orang reinkarnasi mirip dengan raga dikehidupan sebelumnya."
"Tidak juga tahu." Balas Dio.
Iya, Dio dan Della adalah reinkarnasi sahabat dan rekan James.
.
.
.Cerpen
.
.
.Diusia lebih dari 2 abad dan disaat itu kebanyakan bangsa penyihir seperti Deo dan Della menemukan cinta sejati, disitulah fakta yang tidak terduga dari cinta sejati dari Deo.
"Frisky, aku ingin jujur kepadamu." Kata Deo ingin jujur. "Kamu tahu kan pohon cermin reinkarnasi?"
"Pohon legendaris yang sampai sekarang tidak bisa ditemukan."
Deo mengangguk.
"Memangnya kenapa?"
"Aku menemukannya." Kata Deo jujur. Karena dirinya adalah reinkarnasi Saxver dan Deo yang sebelumnya adalah reinkarnasi kesekian kalinya, dirinya bisa menemukan pohon itu.
"Bagaimana bisa? Sudah miliaran tahun dicari tapi sampai sekarang belum ditemukan dan malahan sekarang pohon tersebut sudah menjadi mitos tapi kamu malah menemukannya?!"
"Karena ... ." Kata Deo menghela nafas. Sudah saatnya dirinya jujur kepada soulmate nya.
"... aku juga termasuk pemilik salah satu dari cermin reinkarnasi itu."
Frisky melotot kaget bukan main.
"Jadi tidak hanya aku juga?" Kaget Frisky terkesan keceplosan.
"Apa maksudnya? Jangan bilang kamu juga?!" Balas Deo kaget.
Frisky mengangguk mengaku. "Malahan aku juga dulu adalah reinkarnasi rekan dengan nama yang sama denganmu. Pas sekali setelah aku lahir kembali aku diberi nama yang sama dengan kehidupanmu sebelumnya."
"Pas sekali dikehidupanku sebelumnya aku memiliki rekan dengan nama yang sama denganmu. Jangan-jangan ... ."
Frisky menyentuh wajah Deo. "Kamu adalah rekanku dikehidupanmu sebelumnya?"
Langsung Deo dan Frisky saling berpelukan erat saling menyalurkan rasa rindu yang selama ini ditahannya. Siapa menyangka dikehidupan sebelumnya tidak bisa bersatu karena sesama rekan tidak bisa bersatu padahal sebenarnya kami berdua saling mencintai, akhirnya bisa bersatu tanpa terikat oleh rekan sihir.
.
.
.Cerpen
.
.
.Setelah Deo, Della, dan juga Frisky akhirnya mereka bertiga sepakat untuk memberitahukan kepada Pak James kalau kedua anaknya adalah kedua anaknya adalah reinkarnasi Deo sahabatnya dan Della rekannya.
Sudah tentu Pak James sangat bahagia mengetahui dirinya bisa bertemu lagi kedua temannya. Bahkan sempat mengeluarkan air mata saat memeluk mereka berdua. Si kembar juga ikutan mengeluarkan air mata dengan senyuman bahagia.
"Frisky, kamu tidak mau ikut peluk?" Tawar Pak James.
Frisky tersenyum dan ikutan berpelukan.
Begitu juga Bu Amelia juga ikutan berpelukan.
Terlihat bukan lagi seperti keluarga yang bahagia tapi juga lima orang teman setiakawan yang tidak akan terlupakan oleh ruang dan waktu.
.
.
.
.
.
.
.Selesai