Namaku Alison.
Aku hidup bersama Ibuku.
Dan Ayahku?
Ayahku tidak bersama dengan Aku dan Ibuku. Ayahku masih hidup dan sebenarnya mereka tidak bercerai alias Ayah dan Ibuku masih suami istri yang sah.
Ayah dan Ibuku adalah dua insan saling mencintai dan tidak terpisah oleh waktu dan tempat.
Tidak perduli sejauh apapun tempat yang memisahkan dan selama apapun mereka berdua berpisah cinta mereka tidak pernah pudar sedikitpun.
Hanya bisa saling mengirim surat secara diam-diam untuk bisa saling berkomunikasi dan cuma itulah satu-satunya hal yang membuatku bisa merasakan adanya sosok Ayah meskipun dari kejauhan. Aku bisa merasakan sosok Ayah hanya saat Aku membaca surat dari Ayah baik membacanya bersama Ibuku maupun diam-diam Aku membacanya sendirian.
Ada sebab kenapa kedua orang seperti itu dan itu kisah sedih yang menguji cinta mereka berdua.
Ayahku seorang bangsawan negeri Timur dan Ibuku persilangan antara bangsawan negeri Barat dan bangsawan negeri Timur.
Kedua negeri itu saling tidak akur karena negeri Barat yang sewenang-wenang dan koloni yang bukan miliknya terhadap negeri Timur.
Meskipun karena perselisihan itulah cinta kami diuji tapi pada akhirnya Ayah dan Ibuku bersatu.
Awalnya bahagia tapi hukum dari negeri Barat membuat perselisihan bertambah dan akhirnya orang-orang dari negeri Barat yang menang. Itu juga yang membuat Ibuku harus pindah ke negeri Barat.
Tidak disangka-sangka kalau waktu itu Ibuku sedang hamil Aku dan itu baru ketahuan saat Aku sudah menginjak usia kandungan 4 bulan.
Karena menganggap kalau pernikahan Ayah dan Ibuku tidak sah dan Ibuku dinyatakan masih gadis itulah membuat Ibuku dikucilkan karena dianggap hamil diluar nikah dan itu merupakan aib. Bahkan Kakekku sendiri juga beranggapan begitu sehingga kami tidak dianggap oleh keluargaku dinegeri Barat.
Ibuku sosok yang sangat hebat. Ibuku berusaha membesarkan Aku sendirian tanpa ada kerabat yang membantu Aku. Sebenarnya bisa saja Ibu dan Aku tinggal lagi dinegeri Timur tapi sayangnya hukum negeri Barat yang membuat kami tetap tinggal dinegeri Barat. Tapi percuma tinggal dinegeri Barat jika semua orang selalu menghina Ibuku pembawa aib buruk padahal sebenarnya tidak.
Ayahku yang mengetahuinya membantu Ibuku secara diam-diam tanpa keluarga pihak negeri Barat mengetahuinya. Sangat sulit apalagi Ayahku tidak bisa bertemu Ibuku tapi cintalah membuat itu malah terasa semakin indah karena kesulitan itu yang membuat dua insan saling mencintai bisa terasa lebih dekat.
Aku mewarisi kejeniusan Ayahku sehingga diusiaku semuda ini Aku bisa menjadi Menteri hukum dinegeri Barat. Itu semua tidak mudah karena begitu banyak rintangan dan kerja keras yang harus Aku hadapi. Tapi berkat Ayahku yang mendukung dan membantuku dari kejauhan, juga Ibuku yang selalu ada untukku membuat Aku bisa melewati semuanya.
Dengan kekuasaanku aku berusaha berevolusi tentang hukum yang sudah pasti hukum yang dialami kedua orang tuaku yang menyebabkan melibatkan dua negeri berselisih itu. Bahkan sampai Aku dianggap pengkhianat yang membantu membebaskan negeri Timur dari negeri Barat walaupun itu memang benar.
Tapi pada akhirnya perjuanganku untuk bisa menyatukan kedua orangtuaku tidak sia-sia.
Akhirnya kedua orangtuaku bisa kembali bersatu.
Kami bertiga bisa kembali bersatu dan memutuskan untuk tetap tinggal dinegeri Timur. Kehidupan kami sekarang bahagia.
Bahkan kebahagiaan bertambah saat Aku dikaruniai adik cantik nan baik hati yang bisa aku lindungi sebagai kakaknya.
Selesai
