Fikri benar-benar bingung cara menghadapi gadis bernama Ella yang tidak hanya lebih mudah 25 tahun darinya tapi juga anak dari sahabatnya sendiri yang dulu ia sempat menyukainya tapi sayang sudah menikah dengan orang lain dan Ella beserta adiknya itu hasilnya, suka sekali mengikutinya kemanapun ia pergi.
"Sampai kapan sih kamu terus mengikuti saya?" Kata Fikri sudah lelah melihat tingkah dari gadis 20 tahun ini.
"Sampai Kak Fikri menyukaikulah!" Jawab Ella ceria.
Itulah masalah terbesarnya.
Anak pertama sekaligus putri tunggal dari sahabatnya itu menyukainya.
Entah apa yang disukai oleh anak ini selain wajahnya yang baby face dan lumayan tampan. Padahal usia mereka berdua terpaut jauh, selisih 25 tahun. Seharusnya Ella pacaran dengan pemuda yang seusia dengannya. Apa Ella tidak takut dikatai suka sama om-om?
Tapi jika itu yang membuat Ella menyukainya kenapa sampai sekarang dirinya belum memiliki pasangan? Perasaan ia sudah move on dari cinta pertamanya.
Mengingat itu Fikri jadi berterima kasih kepada gadis aneh ini. Jika bukan karena ia bertemu dengannya 16 tahun yang lalu mungkin ia masih belum bisa move on darinya.
Dan itulah kenapa ia menyebut Ella aneh. Masa iya dia jatuh cinta kepadanya diusia 4 tahun?! Saat pertama kali bertemunya?! Fikri bertaruh pasti waktu itu Ella menghampirinya bukan karena jatuh hati.
"Bisa tidak kamu berhenti aneh? Kamu menyukai Om? Yang benar saja!" Kata Fikri memijit pelipis.
Ella memanyum bibir cemberut. "Siapa suruh wahai Kak Fikri masih muda dan baik hati banget!" Kata Ella malah memuji.
Ingin rasanya Fikri menyebutnya bitch ataupun jalang tapi ia tidak ingin menyakiti gadis ini.
.
.
.Cerpen
.
.
.
Sepulang kuliah Ella langsung pergi menuju ketempat Fikri bekerja.Saat menuju kesana tidak sengaja Ella melihat Fikri bersama seseorang di kafe.
Langsung Ella meminta supir tersebut berhenti sampai sini.
Setelah Ella memasuki kafe alangkah hancur hatinya melihat Fikri bermesraan dengan wanita lain.
Dengan sangat cemburu Ella langsung menghampiri wanita itu dan melabraknya.
"Minggir loe, cewek gatelan!" Marah Ella sangat cemburu.
"Ella, jaga bicaramu sama calon tunangan saya!" Seru Fikri tegas.
Ella membeku kemudian menoleh kearah Fikri.
"Kak Fikri, Kakak gak bercanda, kan?" Kata Ella berkaca-kaca. "Aku aja pertama kali melihatnya. Ini gak lucu, Kak."
"Kalau ia kenapa?" Kata wanita itu malahan memeluk mesra lengan Fikri seakan-akan apa yang dikatakannya sangat benar sekali.
Ella menggeleng keras. "Ini gak bener, Kak? Jujur!"
"Apa saya harus bilang seribu kali baru percaya?" Jawab Fikri justu membuat hati Ella semakin sakit.
Dengan berurai air mata Ella langsung pergi.
Melihatnya Fikri jadi merasa bersalah. Seharusnya ia tidak membuatnya menangis.