Disaat Aku Menyelamatkanmu Takdir Malah Memisahkan Kita. Tapi ....

1 2 0
                                    

Aku memiliki gadis yang sangat kucintai dan begitu juga sebaliknya.

Bahkan kami akan menikah.

Tapi semuanya sangat buruk saat rumor palsu malah membuat pernikahan kami batal.

Lebih tepatnya kedua orangtuaku yang membatalkannya padahal Aku sama sekali tidak setuju.

Aku berusaha mencari bukti kalau Dia tidak bersalah. Bahkan Aku sudah menangkap pelakunya yang memang tidak senang kalau Aku menikah dengannya sehingga menyebarkan rumor palsu.

Tapi saat Aku kembali kediamanku Aku sempat melihat Dia berlari dari kediamanku. Pasti penjaga itu berbohong atas perintah Ayahku.

Secepatnya Aku mengejarnya.

Seandainya saja tenggorokanku tidak lagi sakit pasti Aku bisa memanggilnya apalagi sepanjang jalan Dia dihina oleh orang-orang yang sangat kelewatan berburuk sangka itu.

Hingga Dia baru sadar kalau Dia sudah berada diujung jurang dan ujungnya itu retak sehingga Dia jatuh kelaut.

Aku berteriak memanggilnya dengan tanganku terjulur kearahnya. Tapi sangat percuma karena Dia sudah tenggelam kedalam laut itu.

Hatiku sangat hancur karena tidak hanya takdir memberinya cobaan sejahat itu tapi juga tega merengutnya dari Aku. Aku pikir dengan bukti ini dapat menyelesaikan masalah takdir dan tidak akan memisahkanku lagi dengannya. Tapi ....

Dengan sedih bercampur marah Aku tidak hanya membawa bukti itu untuk membuktikan kalau Dia tidak bersalah tapi juga menghukum orang-orang yang telah menyebar rumor palsu dengan hukuman mati. Terutama gadis keji yang telah memfitnah Dia khusus Aku yang menyiksanya dengan siksaan yang membuatnya minta ingin dibunuh tapi sama sekali tidak akan pernah dikabulkan. Aku ingin gadis itu lebih dari sekadar merasakan mati secara perlahan-lahan, tapi Aku ingin gadis jahat itu merasakan rasa sakit yang jauh lebih kejam dari sakitnya neraka.

Aku tidak perduli dianggap monster yang tidak punya hati oleh siapapun. Kalau saja Dia tidak meninggal dunia, mungkin Aku cuma menjatuhi setimpal saja. Tapi gadis yang sangat kucintai sudah meninggal dunia dan sewajarnya gadis itu mendapatkan ganjaran yang didapatnya akibat kejahatan yang telah diperbuat.

Bahkan saat tahu hidupku tidak akan lama lagi Aku malah berwasiat melanjutkan siksaan itu dan jangan sampai membiarkannya mati.

Meskipun Aku sudah dialam lain tapi Aku menunggu Dia yang menjadi arwah yang tidak tenang karena tidak tahu kalau Dia sudah mendapatkan keadilannya. Menunggu selama ratusan tahun tapi Aku lega akhirnya Aku bisa bertemu dan bersatu lagi dengannya.

"Kenapa baru sekarang?" Kata Aku menangis bahagia. "Padahal kamu sudah mendapatkan keadilan."

Dia justru menggeleng. "Awalnya memang begitu. Tapi karena kamu menyiksanya sangat diluar manusiawi membuat mereka semua malah kembali tidak mempercayaiku dan mengira aku sempat menyihirmu sehingga membuatmu seperti itu. Kamu duluan kembali kealam in jadi kamu tidak mengetahuinya."

Aku semakin menangis. Jadi kami semakin tidak bisa bertemu karena ulahku sendiri? Meskipun salah mereka semua yang juga malah berpikir seburuk itu. Aku sama sekali tidak tahu kalau dibelakangku mereka semua akan berpikir seperti itu. Aku benar-benar tidak tahu. Kenapa mereka semua sejahat itu kepada gadis yang sama tidak bersalah? Kenapa ada saja orang lain yang tidak senang dengan kebahagiaan kami? Kenapa?

"Sudahlah jangan menangis. Sekarang dan selamanya kita tidak akan dipisahkan lagi." Kata Dia mengusap air mataku. "Setidaknya diakhir hidupku aku sempat melihatmu untuk terakhir kalinya. Aku sangat bahagia."

"Maafkan aku!" Isak Aku semakin bertambah. "Aku tidak bisa menyelamatkanmu. Maafkan aku!"

"Mau tahu bagaimana cara mendapatkan maafku?"

Aku mengangguk.

Dia tersenyum manis. "Ayo kita menikah!"

Tidak ada pilihan lain lagi selain Aku mengangguk sambil tersenyum.



Selesai

CerpenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang