Menolong Para Arwah untuk Bisa Mengulangi Waktu

1 2 0
                                    

Versi lain Remaja Ajaib [Best Friend Forever terbaik didunia]
.
.
.
.
.
Delana pikir setelah ia dicengkram oleh salah satu penunggu hutan keramat itu dirinya sudah meninggal sama hal dengan teman-teman juga sudah meninggal.

Tapi apakah Delana berada ditempat serba putih tanpa ada apapun semakin memperkuat kalau dirinya sudah meninggal?

Kemudian Delana tiba-tiba melihat Putri, kekasihnya ada dihadapannya.

Spontan Delana memeluk kekasihnya. Ia menangis bahagia.

"Putri, syukurlah aku bisa ketemu lagi ama kamu. Aku bahagia banget." Kata Delana bahagia.

Putri juga ikut tersenyum bahagia. "Aku juga bahagia banget bisa ketemu ama kamu lagi."

"Maafkan aku, Putri. Kalau aja aku gak usulkan ke hutan angker itu, kalau aja aku gak meminta kamu melakukannya kek kita semua. Pasti ... ."

"Sayang, untuk apa kamu minta maaf." Potong Putri lembut. "Justru aku yang harusnya makasih."

"Apa ... ?!" Gagap Delana kaget bukan main.

"Aku ingin jujur kalau ... ." Kata Putri kemudian menghela nafas.

"Aku indigo." Lanjutnya jujur.

Delana melotot kaget.

"Aku tahu kamu pasti kaget banget."

"Kenapa kami gak beritahu kami? Setidaknya aku pacarmu?" Kata Delana sama sekali tidak menyangka akan rahasia yang disembunyikan oleh kekasihnya sendiri.

"Entah kalian gak akan percaya ataupun kalian akan mengejek aku aneh. Ataupun jika itu gak terjadi mungkin kamu ama teman-teman akan meminta gue juga buka mata batin. Kamu tahu kan berbahaya banget jika sampai membuka mata batin."

"Terus kamu malah makasih itu apaan?"

Putri tersenyum. "Kamu tahu kenapa aku setuju aja untuk ke hutan angker itu?"

"Supaya followers youtube kita ama temen-temen meningkat?"

Putri menggeleng.

Delana diam Putri menjelaskan.

Sebenarnya alasan Putri setuju dan mau saja ikutan mengusik kuburan aneh dihutan angker tersebut karena Putri ingin bisa menolong para arwah untuk bisa kembali lagi kealamnya.

"Terus rencana selanjutnya apa?" Tanya Delana.

"Aku ingin kamu kembali ke masa lalu dimana kelompok sekte itu mau menumbalkan orang-orang yang gak bersalah itu."

Putri kembali menjelaskan. "Sebenarnya para hantu penghuni hutan angker itu adalah para korban dari sekte jahat itu yang sengaja dijadiin tumbal persembahan mereka dengan hutan itu sebagai tempat pemakaman itu. Begitulah karena terlalu lama didunia berubah menjadi hantu liar yang jahat. Yang katanya orang-orang yang dihukum mati dan dikuburkan disitu supaya gak bisa kembali ke alamnya sih cuma rumor."

Delana mengangguk mengerti. "Tapi kenapa cuma aku aja? Kenapa kamu gak ikut?"

Putri tersenyum. "Karna aku udah mati. Begitu juga dengan temen-temen. Tinggal kamu yang sebenarnya masih hidup tapi sengaja jiwa kamu aku tahan."

Delana kembali sedih. "Meskipun rencanamu berhasil tetap aja aku kehilangan kamu, Hanif, Imam, dan Ulat."

Putri memegang pipi Delana. "Gak, Sayang. Justru sebaliknya jika kamu berhasil menyelamatkan mereka semua kamu bisa kembali ke waktu yang kamu inginkan. Kamu bisa memperbaikinya."

Delana tersenyum dan mengangguk yakin. "Aku akan berusaha sebaik mungkin untuk bisa kembali seperti semula."

Kemudian semuanya berubah.

Tempat yang kosong dan serba putih tidak ada lagi, bahkan Putri juga ikut menghilang. Berganti dengan sebuah tempat yang sepertinya didaerah asing dan Delana melihat ada sebuah gubuk besar.

Diam-diam Delana memasukinya dan ia lihat banyak orang yang diikat oleh tali.

Terlihat banyak orang yang serba hitam terlihat sedang melaksanakan ritual.

Terlihat seorang yang berpakaian hitam yang sepertinya pemimpin ritual ini mulai menancapkan pisau itu ketubuh salah satu dari yang diikat tersebut.

Delana yang sempat mengambil balok kayu yang ia temukan langsung memukul pemimpin ritual itu. Kemudian langsung membebaskan orang yang mau dijadikan tumbal tersebut sebelum kembali bertarung dengan para pengikut yang menyerangnya.

Untunglah Delana pakar dalam ilmu bela diri jadi bisa melumpuhkan mereka semua. Sementara orang yang telah ia bebaskan berusaha membebaskan yang lain dan yang terbebas tersebut berusaha membantu Delana.

Akhirnya semua pengikut sekte tersebut bisa dikalahkan.

Secepatnya kami semua keluar dari gubuk yang mendadak mulai terbakar.

Banyak yang berterima kasih kepada Delana karena telah menyelamatkan mereka semua dari kematian mengerikan itu.

"Apa yang harus kami lakukan untuk berterima kasih kepadamu, nak?" Tanya salah satu dari mereka.

Kemudian Delana melihat seorang gadis yang mirip sekali dengan Putri-pacarnya. Delana tersenyum kemudian mengeluarkan kalung yang hendak ia berikan kepada Putri tapi takut nanti ketahuan kalau mereka pacaran. Ia memberikannya terus meminta kepada gadis yang mirip sekali dengan Putri itu untuk terus mewariskan kalung ini kepada keturunannya. Gadis itu mengangguk patuh.

Kemudian Delana memenjamkan mata dengan kebetulan sekali yang terpikirkan pertama kali adalah saat ia mencari sesuatu disosmed yang sudah pasti penyebab utama mereka berlima pergi ke hutan angker tersebut.

Baru Delana membuka kedua matanya alangkah kagetnya ia sudah berada dirumahnya bersama teman-temannya yang lagi mengeluh soal follow youtube mereka dan pas sekali ia sedang lagi mencari info bagus di sosmed. Seharusnya posisi dan saat ini ia menemukan sebuah hutan angker yang lagi dibicarakan semua orang tapi malahan tidak ada. Sejarah benar-benar sudah berubah.

Kemudian muncul sebuah ide kemudian mencari info tersebut.

"Guys, bagaimana kalau kita destinasi ke tempat ini aja?" Usul Delana menunjukkan sebuah pantai yang ternyata adalah laut selatan.

"Tapi ini jauh banget." Kata Hanif.

"Hm, gak pa-pa kali kita buat video youtube disana. Mana tahu kita bisa menemukan fakta sebenarnya Nyai Roro Kidul dan pantainya tersebut. Pasti follow kita bisa bertambah banyak." Kata Putri setuju. Lagi pula ia yang notabene adalah anak indigo merasakan kejanggal yang diluar tentang Nyai Roro Kidul dan pantai selatan itu. Bisa dibilang aura saat dilihatnya pertama kali bukan aura horor tapi sesuatu yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.

Akhirnya mereka berlima sepakat untuk membuat video disana.

Delana menatap kalung yang dipakai pacarnya itu.

"Put, itu kalung apa?" Tanya Delana pura-pura tidak tahu.

Putri menoleh kearah kalung yang ia pakai. "Oh, ini. Ini kalung yang diwariskan turun menurun sih, nanti kalau gue udah punya anak gue kasih juga ama dia."

Delana tersenyum dalam diam. Jika dia tahu itu kalung darinya bagaimana ya reaksinya? Dan ia tidak menyangka kalau pacarnya itu adalah keturunan dari gadis yang ia selamatkan waktu itu.
.
.
.

Cerpen

.
.
.
Sementara diplanet magic Jhan dan Bella dari tadi terus merasa gelisah.

"Kalian kenapa?" Tanya Edward keheranan.

"Tidak tahu. Insting kami sama-sama mengatakan rasa tempat persembunyian kami akan benar-benar diselidiki oleh manusia." Kata Jhan.

"Makanya buat tempat bermain kalian jangan disana! Mana lagi menggunakan nama aku lagi!" Celetuk Lily masih marah soal fakta yang Edward dan dirinya ketahui.

Bella memanyum bibir. "Bukannya usulkan supaya diperketat keamanannya supaya tidak ketahuan malahan masih marah sama kami. Adik masih tidak mau memaafkan kami?"

"Tidak!" Jawab Lily tegas.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Selesai

CerpenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang