Terpaksa Jadikan Vampir (Versi lain Cinta Kejutan)

2 2 0
                                    

Faiz meniup lilin yang berangka 15 padahal usianya sebenarnya 18 tahun.

Iya. Tidak hanya merayakan hari lahirnya yang ke 18 tapi juga hari lahirnya sebagai vampir yang ke 15 karena ia akhirnya bisa menjadi vampir saat usianya baru 3 tahun. Padahal ia pikir gen Herel akan menurun kepadanya ternyata lebih dominasi gen Arida kepadanya.

"Selamat ulang tahun, Faiz." Ucap Mila, werewolf kemudian memeluknya.

Begitu juga kedua orang tuanya Pak Herel, Bu Arida, Fari dan pacarnya Agra, Kakek Daniel, Kakek Relvin, Nenek Helena, dan juga semua sepupunya dari pihak ayahnya. Begitu juga teman-teman keluarganya dan juga teman-temannya. Bahkan Kakek buyutnya, Kakek Johnson juga hadir dalam acara ulang tahunnya.

Tapi disaat lagi merayakan ulang tahun Faiz tiba-tiba sebuah ledakan sangat keras berada diluar hotel.

Saat mereka berdua alangkah terkejutnya mereka semua terdapat banyak sekali pasukan dari berbagai makhluk hidup berada didepan hotelnya. Terlihat yang memimpin pasukan sangat besar tersebut seorang vampir muda yang kelihatannya mirip sekali dengan Kakek Johnson.

Melihat ayahnya yang masih muda itu Kakek Daniel menatap kaget ayahnya.

"Sebenci itu kah Ayahanda dulu membenci manusia?" Kata Kakek Daniel menggeleng tidak menyangka. "Sampai-sampai Ayahanda menjelajah waktu untuk bisa membasmi seluruh manusia?"

Iya. Sama halnya Kakek Daniel kehilangan istrinya karena manusia begitu juga Kekek Johnson kehilangan istrinya karena manusia. Itu yang membuatnya berambisi mempunahkan bangsa manusia bahkan sampai membunuh Aaron dan istrinya Anna karena menentang keras ambisinya itu. Bahkan sampai membangun organisasi Grewtexx yang bertujuan utama untuk melenyapkan bangsa manusia.

Dan sekarang ini kebetulan sekali menuju ke zaman ini yang berarti tragedi 300 tahun yang lalu kemungkinan besar akan terulang kembali.

Kakek Johnson menghela nafas tidak bisa memungkiri.

"Iya. Apalagi sekarang dia sudah tahu kalau keturunannya memiliki hubungan erat dengan manusia yang tidak lain adalah suaminya cucuku."

"Kita harus hubungi organisasi Grewtexx untuk meminta bantuan." Kata Faiz menyela.

Sekarang ini organisasi itu tidak lagi berprioritas untuk membunuh bangsa manusia. Apalagi yang memimpinnya sekarang adalah Aulin (Kakek Danial), kembarannya Kakek Daniel.

"Tapi kita harus menahan mereka dulu sebelum bantuan datang." Kata Fari.

Pak Herel, Fari yang benar-benar terlahir sebagai manusia dan juga Agra, begitu juga keluarganya yang juga seorang manusia dan beberapa temannya tetap mengotot ingin membantu yang lain melawan mereka meskipun yang lain melarangnya.

Dan akhirnya pertarungan besar pun tidak bisa dielakkan lagi.

Meskipun jumlah mereka kalah jauh dengan pasukan organisasi dari masa lalu itu tapi mereka semua tetap tidak patah semangat untuk terus melawan.

Untunglah bantuan datang dengan Aulin beserta istrinya Mufti juga datang untuk ikut membantu.

Pertarungan berubah menjadi peperangan besar benar-benar terjadi. Semuanya saling bertarung tanpa berhenti bahkan sampai banyak korban yang berjatuhan.

Tapi pada akhirnya kebenaran yang menang. Bahkan Faiz bisa mengembalikan kembali Kakek buyutnya dari masa lalu beserta para anggota yang lainnya ke masa lalu dan memastikan mereka tidak akan bisa kembali ke zaman ini lagi.

Tapi sayangnya karena peperangan besar itulah Pak Herel mengalami luka yang sangat parah apalagi ia manusia dan usianya yang mulai tua ini.

"Papa, bertahanlah!" Isak Faiz memohon.

Pak Herel hanya tersenyum lemah kembali kemudian kedua matanya tertutup. Perlahan tubuhnya mulai dingin sama sepertinya.

Ia tidak mau kehilangan ayahnya secepat ini. Apa yang harus ia katakan kepada ibunya jika Bu Arida sadar nanti?

Faiz menatap wajah ayahnya yang mulai pucat. Ia tidak ada pilihan lain lagi.

Langsung ia mengigit leher ayahnya. Menghisap darah ayahnya yang berarti virus vampir menjangkit ketubuh Pak Herel.

Selesai melakukannya ia sangat berharap ayahnya bisa terselamatkan meskipun ia takut Pak Herel tidak bisa menerima semua ini.
.
.
.

Cerpen

.
.
.
Perlahan kedua mata Pak Herel terbuka.

Ia menatap sekelilingnya.

Entah kenapa ia merasakan sesuatu yang aneh dalam tubuhnya. Apalagi pandangan matanya terlihat aneh tapi lebih tajam seperti biasanya. Bahkan ia merasakan tubuhnya sangat dingin seperti istri dan putranya itu.

Barulah ia tersadar saat Bu Arida memeluknya sambil menangis bahagia.

"Aku masih hidup?" Kata Pak Herel mulai tersadar. "Ada apa dengan aku, Istriku? Kenapa tubuhku terasa sangat aneh?"

Bu Arida terdiam seribu bahasa. Ia hanya bisa menunjukkan sebuah cermin hias keatas wajah suaminya.

Alangkah kagetnya Pak Herel melihat dirinya tidak ada dalam cermin itu. Tangannya meraba giginya dan menyadari kedua gigi taringnya itu panjang.

"Kenapa aku bisa seperti ini?!" Histeris Pak Herel stok bukan main.

Dengan takut-takutnya Bu Arida menceritakan semuanya termasuk yang membuatnya menjadi vampir adalah putranya sendiri.

Setelah istrinya selesai Pak Herel berteriak sangat keras bahkan sampai terdengar diluar hotel.

"PANGGIL DIA!!!" Teriak sangat keras dari Pak Herel bahkan sampai terdengar ditelingga Faiz.

Faiz menghela nafas. Ia sudah menduga akan terjadi. Ia pasti akan dimarahi habis-habisan oleh ayahnya.
.
.
.

Cerpen

.
.
.
Sekarang hanya mereka berdua saja dikamar ini.

Ia meremas tangan gugup melihat ayahnya menatap tajam kearah dirinya.

"Kamu tahu kan apa yang paling tidak Papa sukai?"

Faiz mengangguk takut-takut.

"Terus kenapa kamu melakukannya?"

"Aku tidak mau Papa mati. Pasti Mama akan sedih sekali."

Pak Herel memangguk dengan wajah yang masih sangat menakutkan jika sudah marah.

Kemudian ia mendekati Faiz hingga membuatnya semakin menciut.

Tapi siapa yang menyangka malahan ia dipeluk erat oleh Pak Herel bahkan sampai berputar-putar kemana-mana dengan tubuhnya masih dipeluk sampai kepalanya rasanya mau muntah karena terlalu lama berputar-putar.

Barulah Pak Herel berhenti berputar-putar dan melepaskan pelukan.

Faiz memijit kepalanya yang mulai pening dengan wajah bertanya-tanya. Kenapa ayahnya mendadak senang sekali?

"Terima kasih banyak sudah membuat Papa jadi vampir!"

"Maksud Papa?" Tanya Faiz masih belum mengerti.

"Ayah selalu iri sama kamu yang jauh lebih hebat daripada Papa. Coba saja kamu manusia sama seperti Papa pasti kamu masih kalah dengan Papa yang lebih hebat ini."

Faiz hanya berekspresi cengo. Jadi hanya karena itu?

Tapi kemudian Faiz tersenyum lega. Syukurlah ayahnya bisa menerima kondisinya apa adanya. Lagi pula ia tidak perlu sedih kemungkinan besar tidak bisa lebih lama dengan ayahnya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Selesai

CerpenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang