🍭Lolipop || Empatbelas

8K 755 10
                                    

MikaaaKimmm120304

Holla.

Araa balik lagi♥

Happy Reading🍦💕

🍭🍭🍭🍭

   Pukul 17.05 WIB atau lebih mudah disebut katakan saja pukul 5 Sore.
Keluarga Araa sedang bersiap siap untuk berpergian. Kiya yang tengah sibuk menggenakan Vin baju, tiba tiba terheran meliht putri sulungnya itu.

   Gadis kecil itu berjalan gontai kearahnya "Mama..." panggilnya lirih.

     "Loh? Kakak kenapa?" Kiya meletakkan tangannya dikening Araa.

     "Alaa demem deh kayaknya mah... Uhuk"  batuknya

     "Alaa tinggal aja deh di rumah Depan ya. Uhuk... ukhukk" ucapnya dengan wajah memelas.

     "Demam? Keningnya ga anget tuh" Balas Kiya menatap sang putri.

     "Ya...yaa Alaa abis cuci muka, makanya ga anget"

    "Wajahnya Ga basah tuh"

    "Udah Alaa lap mama, Tadi anget selius deh, suwel" jelas Araa dengan wajah gugup

     "Bohong ya" Kiya memicing matanya melihat kearah Araa.

    "eumm... Nda—" mata araa bergerak tak tentu arah. Sudah dipastikan Araa berbohong. Kiya sudah hapal jiwa jiwa nakal Araa.

     "Buka baju, trus mandi!"

     "Ntar mama nyusul, habis ngasih Vin susu" Ucap Kiya, memfokus kan kembali aktivitasnya pada Vin. Sang putra bungsu.

     "Tapi maa..."

    "Alaa ga mau ke rumah kakek!" Rengeknya.

     "Alaa gak mau ikut!!" Ucapnya sambil menghentak kuatkan kakinya.

    "Jangan nakal deh Raa, Mama lagi sibuk nih"

    "Pokoknya gak! Nggak! NGGAK!" pekiknya.

    Vin yang mendengar itu terbangun dari tidurnya, Kemudian menangis.

    Kiya menghela napas. disusul Rifan yang baru saja keluar dari kamar mandi.

     Pria itu melihat percekcokan Araa dan sang istri.

     "Mulai Lagi" Rifan menghela napas, segera memeluk sang putri agar jauh dari sang ibu.

     "Udah sama papah aja yuk" Rifan mengendong Araa dengan dada telanjang bersama handuk yang terlilit dibagian bawah.

     "Alaa ga mau ikut pahh" Adunya pada Rifan.

     "Kenapa ga mau? Kakek kangen banget loh ama kakak" jelas Rifan, meletakkan putrinya dikasur gadis itu.

     "Alaa ga mau! Ada kak Opan disana" Rengeknya.

     "Kak opan ngeselin, kak opan ngusilin alaa teluss. Alaa gak mau kesana"

     "Kak Novan cuma mau main sama kakak, kak Novan itu sayang lo ama Kakak" Setelah memasang kaos oblong dibadannya, Rifan membawa gadis kecilnya itu untuk dimandikan.

     "ALAA GAK MAU MANDI PAPA!"

    "Mandi, kakak bau" balasnya Santai, menyiram putrinya itu dengan air shower.

     "PAPA!!!"

    "Alaa ga mau" Rengeknya, bergantung dikaki Rifan.

     "Lepasin kak, Papa basahh niihh" ucap Rifan lembutn berusaha menarik Araa dari kakinya.

     "yaa makanya! Papa jangan silam Alaa dong!"

     Rifan benar benar tak paham lagi, Apa susahnya mandi. Sifat keras kepala Araa turunan dari siapa sih? heran. Padahal dulu dia anteng anteng aja. Nurut anaknya. pinter, soleh, rajin menabung malahan.

     "Mandi Papa kasih hadiah? Deal?"

     "Apa?" Araa mendongkakan wajahnya melihat ke sang papa.

    "Benar benar Mirip Kiya" batin Rifan Tersenyum. Araa benar benar turunan Kiya. Yaa walaupun Araa juga Anaknya, tapi 97% Araa benar benar mirip Kiya. Dari keras kepala, sampai mata Duitannya. Benar benar Copy-an Sempurna. Perfect!

      "Apapun kakak minta, bakalan papa kasih"

      "Janji?"

      "janji. asal jangan minta tinggal, Papa ga bakalan kasih" ucap Rifan, membuat Ara menatap kesal pada sang Papa.

      "Tapi alaa mau minta itu!"

      "Yang lain"

      "Ala mau minta papa Balu aja"

      "Heh! Mulutnya"

        "yaudah, papa ajakin Depan aja. Ajak Depan libulan baleng kita, Ya" Pintanya.

      "Papa Ragu, Devan bakalan mau" Rifan tampak berpikir sejenak.

    "Mau! Depan pasti mau pahh"

     "ajak Depan ya, ya" Mata Araa berbinar melihat kearah Rifan.

      "kakak mandi dulu" Rifan berhasil menarik Araa dari kakinya.

      "Papa janji duluu"

      "yaudah iya, iyaa. Selesai mandi, kita kerumah Devan."

    "Tapi kalau Devan gak mau, papa ga bisa maksa ya. Ikut ga ikut Devan, Kakak harus mau pergi kerumah Kakek" Ucap Rifan, yang diangguk cepat oleh Araa.

     "Nantik Alaa yang bakalan Maksa" ucapnya Dengan senyum tak berdosa.

🍭🍭🍭

   "Kak"

   "Hm?"

   "perasaan aku kok ga enak yah?"

  Faran menoleh kearah adiknya itu. Ekpresinya mendadak julid.

   "Kayak tau aja apa itu arti perasaan"

   🍭🍭🍭

ho ho ho

Gimana puasanya? Lancar? Alhamdulillah:3

Ada saran gak, buat next part? Buat yang mau nyaranin boleh komen ya

Okey, cukup sekian part ini.
Salam terima takjil😌🍝

Next?

Ara Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang