Ara Story

🍭 Lolipop || Tujuhpuluh

Mikaaakimmm1234

Sudah part 70 saja, hmm.....

Cung duluuu siapa yang salange sama Alaa ☝🏻

🍫🍫🍫

"Dan pada akhirnya, pangeran menemukan putri Cinderella si pemilik sepatu kaca yang selama ini pangeran simpan. Merekapun hidup bahagian selamanya, tamat"

"Meleka kan belum punya anak mama kenapa tamat"

"Sutttt, malam ini sesi pertanyaan sudah ditutup. Jika ingin bertanya, tanyakan lagi dihari esok" ucap Kiya mengecup kening Araa lalu mengelusnya.

"Selamat malam,"

Kiya berjalan menuju kasur tiyo, anak itu ternyata sudah tidur. Ia merapikan selimut sampai menutupi seluruh bagian tubuh Tiyo.

"Mama-"

"Buruan Tidur, mama Matiin lampu nih" Dengan cepat gadis itu bersembunyi dalam selimutnya.

Setelah menghidupkan lampu tidur, Kiya perlahan menutup pintu kamar.

Wanita itu menghelanapas, ucapan Araa tadi bersarang dipikirannya.

"Mama, Alaa aneh ya?"

"Kenapa Alaa Ndak bisa bilang L?"

"Alaa bodoh?"

Bagi seorang ibu, ada perasaan sedih saat seorang anak berbeda dan merasa rendah dibandingkan teman temannya.

"Kepala Araa terkena benturan yang cukup Keras,"

"Karna itu Araa mengalami cedera otak atau trauma kepala, yang membuat Kepalanya kadang terasa sakit dan juga telinganya berdenging"

"Tapi ga usah khawatir, gejala ini termasuk kategori Ringan. Terkadang datang ketika suasanya Hatinya kurang baik atau banyak pikiran"

"Ada akibatnya?"

"Perubahan aktivitas saraf otak, yang kemudian memengaruhi integritas fisiknya, aktivitas metabolisme atau kemampuan fungsional sel-sel saraf otaknya"

"Bahasa singkatnya, itu akan berpengaruh pada cara bicaranya"

"Tapi Araa bisa sembuh kan, fik?"

"cedera otak araa termasuk kategori Ringan, jadi bisa Sembuh"

"Namun..... mungkin saja Araa akan ngalami Trauma terhadap kejadian itu"

"Rif gimana kalau Araa ga bisa sembuh?" Tampak kekhawatiran pada wajah Kiya.

Rifan membawa Kiya dalam dekapannya. "Semua bakalan baik baik aja, kita tau Araa anak yang pintar. Araa pasti bisa melawan kelemahannya"

"Kiy, Ada satu pertanyaan yang mau aku tanyain" pria itu menatap Kiya.

"Jika itu tetap mempengaruhi cara bicara Araa, kamu tetap bakalan sayang sama dia kan?"

Plak!

Satu tamparan mendarat tepat di pipi Rifan.

"Fiks Pertanyaan gue salah!"