🍭 Lolipop || Empat

20.5K 1.5K 62
                                    

jangan lupa vote + komen yaa♥

Muah:*

Kecupan Araa polos♡.

🍫🍫🍫

"okey! Sekarang kita main apa yaa" araa meletakkan jarinya di dagu, sambil mengetuk ngetuk. Kek lagi pikir gitu loh.

"Terserah. Ganggu aja!" kesal Faran.

"Mamah!! Kak aran ngedumel" Adu Devan, membuat Faran dengan cepat menutup mulut Devan, dan membawanya kekamar.

Bak ibarat Umpan, Araa yang melihat Devan dibawa oleh Faran, auto ngejar Faran, dan akan menyelamatkan Devan.

Setelah memasuki kamar, dan tak lupa pula dikunci, Faran melepaskan Dekapan mulutnya pada Devan. membuat Devan kesal setengah mati.

    "tangan kakak bauk!"

"Hei Pelambok! Lepaskan Depan Sekalang juga!" Ancam araa.

Faran dan Devan, sama sama menatap heran.

dih, kesambet apaan tuh bocah.

"Hey! Ndak dengal apa Alaa bilang tadi, huh!?"

Apa? Ada apa? Dia? Faran?

"Ish!! Depan! cepat lali" teriak Araa, membuat Faran meringis dibagian telinganya.

"Depan ngga apa apa kan?" tanya Araa. Dibalas dengan anggukan tipis oleh Devan.

"Jadi! Pelampok mau ke kantol polisi, atau Alaa yang antelin!!"

ucapan Araa barusan membuat Faran tergelak kekeh, sempat sempat Araa keseleo sedikit. Auto termodai mulut suci itu.

"Ish! Gilak, Kak Aran tawa sendili" Bisiknya pada Devan, membuat Faran melotot tajam.

"heh! Siapa yang ajarin ngomong kayak gitu?"

Gilak?! Hello, dirinya saja diusia segitu, dulunya hanya mengetahui keripik kentang, Rasa BBQ, kan ajaib. kirain kripik kentang cuma rasa kentang doang, Ehh ternyata ia Rasa BBQ juga ada. Bangganya minta ampun, kirain dia doang yang pernah nyicipin. Ternyata Berjejeran diSupermarket.

Kena PHP sejak dini.

Dan parahnya lagi, pas udah dewasa. Ia baru tau, bahwa Mudik ama pulang kampung itu berbeda.

Gak percaya? Tanya pak presiden gih.

"Dari kak Aran"

"Kakak?"

"Sejak kapan? Mulut ini tidak bisa dikendalikan!! ck!" Faran menampar pelan mulutnya. Bisa bisanya dia mengeluarkan kata kasar itu. Cukup dia aja yang ternodai, Araa polos jangan.

🍫🍫🍫

"Kak Araan, Ayok... Jadi kuda" Ntah berapa kali Araa merengek,membuat kepalanya sakit.

"Devan! Ajakin Ara main dong, kan dia kesini mau main sama kamu" Panggil Devan yang tengah asik dengan Game komputer, milik Faran.

Ara Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang