[4th Story]
[FOLLOW SEBELUM MEMBACA]
Sebagian part diprivat, jadi acak
Cerita tentang Keseharian Ara.
Bocah santuy, gak mau ribet ribet.
"DEPAN!! Kok gitu sih?! ALA KAN MINTA DIGENDONG!!" gadis itu mendengus kesal.
"Devan Ra!! Devan!!" Bocil...
🌷SELAIN WP, KALIAN BISA JUMPAI AKU DI : - Instagram : @cutieaunty - Telegram : wattpadmikaaakimmm - Bot : AraaAS_Bot
Pengen Follback, DM ig aja flen's❣️
🍫🍫🍫
"Barang barang sudah saya masukin Bu, ada lagi yang harus saya jemput?"
"Gak pak, itu aja, ini uangnya" ucap wanita itu.
"Terimakasih Bu" kemudian pria itu pergi dengan mobil besarnya.
"Lily ayok masuk" Panggilnya.
Anak berusia 6 tahun itu menggeleng, ia menunjuk kearah dua bocah yang berlari kearahnya.
"Lily mau main"
Wanita itu mengangguk "mainnya didepan rumah aja ya, jangan jauh jauh" lalu ia masuk kedalam rumah.
Anak itu tersenyum takala melihat salah satu bocah itu tersenyum padanya, siapa lagi kalau bukan Araa.
Zero yang tidak mengenal Siapa anak didepannya ini melihat sinis. Ia yakin pasti anak baru, sebagai anak kompleks lama Zero harus mempertahankan wilayah agar tidak diserang musuh.
"Allo nama Alaa, Alaa"
"Ala?" Ulangnya.
"Ara!" Balas Zero agak Sewot.
Anak itu mengangguk agak ketakutan sambil memeluk boneka beruangnya.
"Jangan teliak teliak lah! Dia kan takut!"
"Kamu teriak juga, Del!"
"Alaa!"
Araa melihat kearah anak didepannya itu, sepertinya Araa bisa membawanya masuk kedalam gengnya.
