CIKIK! CIKIK!

9.5K 723 46
                                    


"Kita bertemu teman-teman Kakak, Kookie mau?" tanya Jimin selepas Taehyung meninggalkan mereka berdua di suatu lorong. Kookie hanya mengangguk seraya menunduk. Ia gugup.

Cklek

"Anak siapa ini Park Jimin?!"

"Bungsunya Keluarga Kim, ya?"

Kookie melipat bibirnya hampir menangis kala sapaan teman-teman Taehyung mengagetkannya yang baru saja masuk ke ruangan itu dalam gendongan Jimin.

"Kookie kaget, hm?" ujar Jimin seraya membawa si bayi ke dalam pelukannya dan dapat Jimin rasakan jantung si bulat itu berdebar cepat.

"Pelan-pelan, dia masih kecil" protes Jimin akan kelakuan teman-temannya yang terlalu bersemangat.

Sesi perkenalan berlangsung singkat kala Kookie hanya mengangguk dan tersenyum malu-malu membuat tiga pria dewasa yang ada diruangan itu gemas.

"Kookie mau makan biskuit? Kakak punya" ujar pria yang sedari tadi sibuk memandangi Kookie, Hoseok.

"Amu aka" ujar Kookie lirih. Kookie pun menerima sepotong biskuit dan menggigitnya dengan gigi kecilnya.

"Kookie kalau sudah besar mau jadi apa?" kali ini Jimin berkata.

"Uti udah besal" ujar Kookie disusul tawa dua lainnya.

"Okay, Kookie sudah besar" ujar Jimin mengalah.

"Kalau sudah sebesar Kakak" ralat Jimin kemudian.

"Amu punya etim yang banak" ujar Kookie menggebu-gebu.

"Kookie suka es krim?"

"Iya! Iya!" ujar Kookie semangat.

"Nanti kita makan es krim, ya" ujar Hoseok seraya membersihkan pipi Kookie yang tersebar remahan biskuit.

Cklek

"Kukira kalian berdua harus mulai latihan" ujar trainer sebelum kemudian menutup pintu kembali. Hoseok dan Jimin saling berpandangan.

"Kookie, Kakak menari dulu. Kookie dengan Kakak Yoongi, ya?" ujar Jimin seraya menunjuk pria yang sedari tadi diam, Min Yoongi.

Kookie menoleh kepada Yoongi, pria itu juga menatap Kookie. Kookie mengerucutkan bibirnya.

"Kakak tidak akan gigit Kookie, tidak akan minta biskuit Kookie. Sini" ujar Yoongi seraya mengangkat Kookie kedalam pangkuannya.

"Kalian berlatihlah sebelum dia datang lagi" ujar Yoongi yang segera dituruti oleh dua pria yang lebih muda itu.



Kookie duduk nyaman di pangkuan Yoongi sembali menatap Jimin dan Hoseok yang tampak lihai dengan tarian mereka. Bocah kecil itu bersandar pada dada Yoongi. Matanya sudah berat minta ditutup, namun biskuit masih tersisa setengah di tangannya.

"Da! Da!" Kookie merengek saat Yoongi mengambil sisa biskuit itu dan membalik tubuh si gendut menjadi menghadapnya.

"Sssst.. Bobok, ya?" gumam Yoongi, lebih seperti bernegosiasi. Tangan kanannya mengusap rambut tipis Kookie dan Tangan kirinya menepuk halus pantat si kecil.

Dan benar saja, tidak butuh waktu lama untuk si gembul jatuh ke alam bawah sadarnya. Kookie tampak tertidur pulas dalam gendongan Yoongi. Sementara Yoongi tak bergeming, masih pada posisinya menggendong adik sahabatnya.

"Loh ? Kookie tidur?" bisik Jimin kala kembali ke sofa setelah berlatih menari.

"Sudah jam 11, Waktunya anak-anak tidur siang" ujar Yoongi seraya melirik jam dinding.

Well, Hello Kookie!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang