PAGI MANIS

9K 812 9
                                    


Chuu

Pagi yang indah disponsori oleh ciuman kecil Taehyung di dahi bocah kecil yang masih meringkuk menghadapnya. Tangan kecilnya mengerat pada ujung kaos Taehyung, menggemaskan sekali.

"Adiknya Kakak tidak mau bangun,hm?" ujar Taehyung lembut. Tak ada jawaban. Kookie hanya menggerakkan kepalanya sedikit.

Taehyung tertawa kecil. Sedikit demi sedikit hatinya luluh pada buntalan di depannya. Rasanya seperti jatuh cinta. Saat Taehyung membuka mata, wajah bulat itu yang pertama kali ia lihat. Entah kenapa, akhir-akhir ini hobi Taehyung memandangi Kookie tidur. Tampak sangat menggemaskan sekali begitu.

Semakin menjadi-jadi rasa cintanya saat teringat bagaimana damainya malam tadi. Saat pertama kali Taehyung tidur di satu kasur, berdua dengan bayi yang dulu ia benci. Mengobrol kecil mengenai banyak hal, dan bercerita sampai bungsu keluarga Kim itu jatuh tertidur di lengan Taehyung. Lengkap dengan botol susu yang seakan merekat dengan mulut kecilnya.




'Besok jadwal kita apa, Kookie?'

'Obo' ujar si kecil lamat-lamat membuat Taehyung tak tahan untuk tidak menciumnya. Anak kecil ternyata memang sangat jujur, Sesuatu yang terlintas di otaknya akan segera dibicarakan. Dan Taehyung malu saat dulu ia buta atas kenyataan menggemaskan itu.


"Kakak bangun duluan, ya? Mau buat susu hangat" ujar Taehyung seraya menggenggam kepalan tangan kecil itu. Niatnya untuk melepas genggaman kuat pada kaosnya, namun ternyata bibir Kookie melipat dan matanya berkerut.

"Uhuu da oleh"

Taehyung terkejut sekaligus excited saat Kookie akhirnya menangis. Anak itu tidak melepaskan genggamannya pada kaos Taehyung, namun malah berguling mendekatkan diri ke tubuh Taehyung.

"Loh? Kok malah menangis?"

"Da tinggal Uti, Da! Huuuuuu"

"Tidak mau ditinggal Kakak?"

"Da! Uti Da! Huuuu" gumam Kookie masih menangis. Tanpa air mata, tetapi lumayan membuat pagi Taehyung heboh.

Chu

Chu

Taehyung mencium kedua kelopak tangan bayi yang ada di dekapannya.

"Niat menangis tidak, sih? Buka dulu matanya" ujar Taehyung. Kookie pun membuka matanya lamat-lamat. Terlihat seperti tengah memikul beban berat, padahal hanya membuka mata.

"Da oleh!" ujar Kookie merengut saat mata bulatnya akhirnya terbuka.

"Nah kalau begitu kita bangun dulu, lalu mandi pakai bola magic lagi. Hari ini Kakak siapkan bola berbeda, Nanti Adik bantu Kakak jelaskan warnanya, ya" ujar Taehyung disambug anggukan antusias Kookie. Ia jelas masih mengingat acara mandi dengan bola strawberry itu. Baunya sangat harum dan airnya hangat serta berwarna. Apalagi dimandikan oleh Taehyung, Membuatnya tak rela harus keluar dari bathup.

"Kalau kemarin bolanya warna apa, Kookie ingat?" tanya Taehyung seraya menggendong Kookie menuju lemari berisi koleksi bathbombnya. Ya, Taehyung sangat menyukai berendam menggunakan bathbom. Dan sepertinya Kookie mewarisi sifatnya.

"Bilu" ujar Kookie asal. Anak itu tak pernah belajar warna sebelumnya. Ia hanya asal sebut. Kookie juga tidak tahu warna lain selain yang baru saja ia sebutkan.

"Hmmm.. Sepertinya jadwal hari ini belajar warna" ujar Taehyung memutuskan. Ia akan mengajari adiknya warna-warna dasar, karena memang ia menyadari tingkat pengetahuan Kookie yang masih rendah. Ya, tinggal di panti asuhan penganut sistem pencucian uang memang tak bisa diharapkan. Uang yang seharusnya menjadi jaminan kemakmuran hidup Kookie, malah memakmurkan perut pengurusnya. Meninggalkan si kecil yang bahkan tidak tahu restauran dan baru satu kali memakan es krim. Terlepas bahwa ia adalah bayi kecil yang menggemaskan.

"Abrakadabra! Kookie ikuti kata-kata Kakak!" ujar Taehyung saat ia melempar bathbomb kedalam bathup dan menggerakkan tangannya layaknya pesulap handal.

"Bababadaba" ujar Kookie berusaha mengikuti perkataan Taehyung namun menjadi bingung sendiri.

"Ugh lihat Kookie, warnanya sudah mulai muncul! Warna apa, ya?" ujar Taehyung.

"Bilu! Bilu Aka bilu!" ujar Kookie eksited saat warna mulai memenuhi bathup.

"Hmmm, benar tidak ya, warna biru?" ujar Taehyung.

"Coba kita telfon Kakak, benar tidak ya?" ujar Taehyung seraya mengeluarkan ponselnya.

'Yeoboseyo'

'Kak, Kata Kookie ini warnanya biru, benar tidak ya?'

'Jinjja? Kau video call hanya untuk itu?'

'Ayolah Kak, Aku tidak tahu'

'Bilu! Aka Bilu!'

'Hmmm... Kookie pintar sekali! Warnanya biru!'

Dan panggilan terputus begitu saja saat Kookie bersorak senang. Memang orang seperti Taehyung cocok sekali menyandang status adik Kurang Ajarnya Seorang Kim Seokjin.

"Kookie pintar! Ini warnanya biru. Sama seperti langit, seperti laut" ujar Taehyung mencoba memberi edukasi.

"Bilu! Bilu Aka" ujar Kookie eksited.

"Iya! Nah, kita hari ini mandinya pakai air biru, ya Kookie. Harum tidak?" ujar Taehyung seraya mulai duduk di bathup dan memangku Kookie.

"Halum! Halum anet!" ujar Kookie mulai bermain air.

"Harumnya buah blueberry seperti ini, Kookie. Seperti cheesecake kemarin. Kookie ingat?"

"Mau! Mau kue!"

Taehyung menatap adiknya datar. Ditanya apa, jawabnya apa. Memang, bayi kecil di pangkuannya tidak bisa jauh-jauh dari makanan. Dan Taehyung bertekad memberinya berbagai makanan terenak di dunia!

Well, Hello Kookie!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang