KUE

7.6K 624 11
                                    

"Aka Jinnie? Aka Jinnie?" gumam si buntal yang baru saja terbangun dari tidur siang singkatnya di sofa.

"Kookie kok tidurnya sebentar sekali?" suara Seokjin menggema di ruang tengah membuat Kookie celingukan.

"Kakak di dapur, Koo" lanjut Jin. Si buntal pun segera turun dari sofa dan menghampiri sang Kakak dengan boneka di pelukannya.

"Aka Jinnie papain?" tanya Kookie. Rambutnya acak-acakan dan matanya mengerjap lucu. Ia berdiri di depan pagar pembatas dapur yang sengaja papa pasang agar Kookie tidak masuk ke dapur yang menurut papa banyak menyimpan barang pecah belah.

"Kakak sedang buat Kue" ujar Seokjin.

"Uti tuka kue aka" ujar Kookie membuat Seokjin tertawa gemas.

"Iya Koo, Kakak tahu" ujar Seokjin.

"Nanti Uti dikatih? Ya?" ujar Kookie lagi.

"Iya sayang, Kookie sudah sangat pasti diberi porsi paling banyak. Kookie mau temani Kakak?" Ujar Seokjin.

"Amu! Uti amu" ujar Kookie seraya mengangguk-angguk gemas. Seokjin pun segera mengangkat si kecil untuk melewati pagar pembatas.

"Aka ini ici? Iya? Iya?" cicit Kookie yang kini duduk dalam pangkuan Seokjin. Mata bulatnya memandangi tangan Seokjin yang membentuk adonan kepala kelinci.

"Iya Kookie, ini kelinci" ujar Seokjin tersenyum. Tahu kalau Kookie pasti akan excited kala tangannya membentuk kue kelinci.

"Nanti Kakak buatkan tiga untuk Kookie" ujar Seokjin sebelum mengecup pucuk kepala manusia kecil yang berada di pangkuannya.

"Banak! Uti tuka! Tuka!"






Tak memakan waktu lama untuk membuat Seokjin yakin bahwa kegiatannya membuat Kookie mengantuk. Buktinya, bocah gendut itu kini tertidur dengan bersandar pada dada bidang Seokjin. Sedangkan Seokjin tak mampu pindah karena tangan kotornya dan posisinya yang sulit. Menjadikannya hanya pasrah dan terus membentuk kue dengan berbagai macam kepala binatang.

"Rumah atau kuburan, ya?" gumam Taehyung yang baru saja masuk mendapati rumah yang begitu hening.

"Di sini, Tae" bisik Seokjin pelan. Taehyung pun menyambangi sumber suara.

"Angkat bayi ini, Tae" ujar Seokjin dan Taehyung segera menghampiri kemudian menggendong si bayi yang tampak pulas.

"Dasar kakek sedikit-sedikit tidur" cibir Taehyung namun tangannya menepuk punggung Kookie agar tidur semakin pulas.






"Kakak buat apa?" tanya Taehyung setelah menidurkan si bayi kembali di sofa.

"Kukis cokelat, Tae. Cuaca dingin seperti ini cocok untuk memakan kukis dan susu hangat" ujar Seokjin.

"Kemudian cuddle begitu? Cari pacar, Kak" ujar Taehyung yang duduk di pantries seraya meminum seteguk air putih dari gelas berbentuk bebek yang sudah pasti milik si gendut.

"Lebih baik kamu mandi lalu turun bantu Kakak hangatkan susu" ujar Seokjin.

"Hiyaa Kakak mengalihkan pembicaraan" goda Taehyung lagi.

"Eh iya ampun Kak" ujar Taehyung detik kemudian kala Seokjin meniup Tepung ke arah wajah tampannya.





Taehyung benar-benar mengikuti saran Seokjin. Kini anak tengah itu sudah wangi dan ikut bergabung dengan Seokjin di dapur. Ia bertugas menghangatkan susu dan menyusun ruang tamu agar nyaman untuk 'cuddle keluarga Kim', begitu ujar Taehyung.

"Kak, kalau nanti dimakan Kookie semua aku cuma minum susu?" ujar Taehyung kala mencium bau harum dari Beberapa kue yang sudah matang.

"Kakak tidak hanya membuat dua buah, jangan berlebihan Tae" ujar Seokjin risih.

Well, Hello Kookie!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang