Hari yang sangat sial untuk seorang Kim Taehyung akhirnya datang juga.Pagi itu rasanya seperti dijatuhi bom atom. Suara ledakkan dimana-mana. Ya, anggap saja begitu. Karena Mama dan Papa akan pergi ke Jepang selama lima hari dan Seokjin akan menjadi relawan untuk sebuah endemi di sisi kota Seoul.
"Tolong jaga Kookie, Tae sayang. Sekarang Tae bisa belajar menjadi Kakak, jaga adik Kookie sebentar, ya?" kira-kira seperti itulah kata-kata Papa pada mantan anak bungsu yang membuka matanya saja belum.
"Aku memberimu kesempatan, Dek. Kalau masih berulah juga, Kakak kirim cctvnya kepada Mama"
Ancaman mutlak. Seokjin curang dan Taehyung kalah telak. Sejak kejadian itu, Kakaknya selalu mengancam dengan hal yang sama bila ia berbuat yang tidak baik.
Flashback
Baru minggu lalu, Seokjin kehilangan kartu pegawainya. Ia dan bibi mencari kesana kemari diiringi oleh rentetan omelan Mama karena tidak menaruh barang penting dengan rapih.
"Aku cek Cctv saja" ujar Seokjin final. Dan disanalah awal mula ancaman terjadi. Seokjin melihat perlakuan Taehyung kepada si kecil. Melempar mainannya, mencubit paha Kookie, menjedotkan jidat Kookie ke lantai dan sebagainya. Dan Malam itu juga, Seokjin memindahkan file cctv ke flashdisknya dan mengurungkan niatnya untuk melanjutnya mencari kartu pegawainya. Toh, ada samsak hidup yang ternyata siap untuk di poles kapan saja.
PLAK
"Kalau iseng jangan seperti ini, Kak! Sakit Tahu !" ujar Taehyung seraya mengusap kepalanya. Belum lagi jantungnya yang berdegup kencang karena terkejut.
"Hoo, Kakak kira tidak sakit. Kau sering melakukannya pada Kookie juga, sih" ujar Jin membuat Taehyung tertegun. Namun detik kemudian mencoba stay cool.
"Apa-apaan?" ujar Taehyung masih tak mengerti.
"Mungkin kau lupa di semua sudut rumah ada Cctv, Taehyung. Kakak tidak habis pikir, sudah sangat jelas bahwa Kookie tidak bersalah. Dia masih dua tahun, kesalahan jenis apa yang dilakukan bayi dua tahun hingga kakaknya sendiri tega menyakitinya?" ujar Seokjin.
Taehyung ikut tersulut emosi. Sejujurnya, anak itu terkejut karena bahkan kini Seokjin berani membentaknya demi anak kecil itu.
"Dia salah karena sudah datang ke kehidupan kita!"
"Bukan dia yang salah, Taehyung! Salahkan Mama yang mempertahankan Kookie sampai akhirnya lahir ke dunia. Kalau memang Kookie mengganggu kehidupanmu, maka yang salah bukan Kookie. Tapi Mama dan Papa. Seharusnya kau paham" ujar Seokjin.
"Ini, akan Kakak berikan ke Mama. Kita lihat bersama bagaimana respon Mama nanti" ujar Seokjin berbalik. Namun Taehyung segera mengejarnya. Ya, ia tidak mau Mama menjadi membencinya. Sudah cukup dengan ia harus berbagi kasih sayang Mama dengan Kookie.
"Andwae! Jangan beri tahu Mama, Kak! Jebal" ujar Taehyung.
"Aku tidak akan melakukannya lagi, Aku janji" ujar Taehyung melanjutkan.
"Bagaimana Kakak bisa memegang janjimu?" tanya Seokjin.
"Kakak bisa mengaksesnya di cctv, aku janji! Itu yang terakhir , Kak. Tolong jangan beri tahu Mama"
"Okay, Tapi sekali lagi Kakak melihat luka baru di tubuh Kookie, Kakak akan benar-benar memberikan ini kepada Papa. Dan Kakak sama sekali tidak akan membelamu, Taehyung. Karena menyakiti keluarga sendiri adalah hal yang sangat jahat dan tidak bisa ditolerir" ujar Seokjin sebelum pergi meninggalkan Taehyung sendirian.
"Sial! Adik Sialan!"
Flashback Off
"Walaupun Kakak nanti akan sibuk, Kakak tetap bisa mengakses Cctv rumah, Tae. Kalau benar Tae kembali menyakiti Kookie walau seujung jari pun, Kakak tidak akan mengancam lagi. Kakak juga tidak akan kembali mengomel karena Kakak akan mengirimnya langsung ke Mama"
"Iya Kak, aku akan berusaha tidak emosi lagi menatap anak itu" ujar Taehyung menunduk.
"Namanya Kookie, kau tidak pernah menyebut nama adikmu, Tae" ujar Seokjin. Taehyung menghela nafas dan menarik nafas dalam-dalam.
"Kookie" ujar Taehyung sebelum menggulirkan matanya malas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Well, Hello Kookie!
FanfictionKim Kookie, Bayi berusia dua tahun yang baru saja kembali ke tengah-tengah keluarga Kim setelah di 'titipkan' di sebuah penitipan yang ternyata bermasalah. Kembalinya si bungsu ternyata kurang mendapat kesan baik bagi Kakaknya. Berbagai masalah mula...