"Kookie tampan, mirip sekali dengan Kakak" ujar Seokjin yang duduk di sisi ranjang Mama. Sedangkan Kookie duduk di sisi Mama sambil terus terdiam. Sesekali tangan kecilnya memainkan mobil merah klasik miliknya. Selain bosan, si kecil juga merasa asing dengan semua yang ada di sekelilingnya."Mmm.. Ama.." lirih Kookie gugup. Tidak terbiasa dengan panggilan tersebut untuk wanita di sampingnya yang terus memandangi wajah si bulat.
"Iya sayang? Anak Mama mau apa?" ujar Mama sergap.
"Utu Ama.." cicit Kookie dengan suara yang sangat lirih. Ia takut sekali mengeluarkan suara. Dulu, pengasuh akan memukul tangannya kalau ia berteriak atau sekedar merengek.
"Kookie mau susu? Mama buatkan ya sayang.. Kookie dengan Kakak dulu, ya?" ujar Mama seraya pergi meninggalkan 2 Makhluk yang saling melirik canggung.
"Sayang"
"Eoh Papa" ujar Mama yang tengah menuang susu kedalam dot Kookie seraya mengusap air matanya.
"Terharu,hm?" ujar Papa seraya memeluk Mama dari belakang. Namun Mama menggeleng.
"Aku Ibu paling bodoh. Bagaimana bisa Aku membiarkan anakku sendiri dibuatkan susu asal-asalan oleh orang lain? Bagaimana bisa aku membiarkan anakku diurus dengan tidak baik? B-bagaimana bisa aku tetap tertawa disaat anakku tidak bisa menyesap air susuku? Bahkan selama 2 tahun? hiks" ujar Mama sebelum kembali menangis di dalam pelukan Papa.
"Semua terjadi pasti ada alasannya, Ma. Yang terpenting, sekarang Kookie sudah kembali kepada kita. Sudah ada di dekapan kita sayang. Tugas kita bukan mengingat masa lalu, tapi membahagiakan anak-anak kita, membuat Kookie ceria dan mengenal keluarganya, hm?" ujar Papa.
"Hukum mereka seberat-beratnya, Sayang. Buat mereka membayar apa yang sudah mereka lakukan kepada Kookieku" ujar Mama. Papa lamat-lamat mengangguk.
"Semua terjadi sesuai porsinya, Sayang. Pengacara terkenal tidak akan bermain-main dengan kasus ini. Ada hitam diatas putih, ada resiko kalau kita tidak puas dengan hukuman para manusia bajingan itu. Tidak perlu khawatir, hm?" ujar Papa.
"Ayo kembali, Kookie pasti sudah haus"
——-
Sementara di kamar Mama...
"Kookie, Ini Kakak. Coba bilang Ka-Kak" ujar Seokjin mulai mendekat. Namun Kookie hanya diam saja, sesekali melirik Seokjin dengan mata bulatnya yang ia buat menjadi galak.
"Kookie, Ini Kakak. Keluarga Kookie" ujar Seokjin mencoba lagi walau mendapat respon yang sama.
Cklek
Kookie mematung begitu melihat siapa yang datang membawa botol susu. Itu Taehyung, yang baru saja ia lihat namun sudah menghardiknya.
"Ini susumu" ujar Taehyung menaruh botol susu itu di sisi Kookie dan segera melengang pergi tanpa menatap wajah bulat menggemaskan itu.
"Kookie haus, kan? Ini minum susunya" ujar Seokjin lembut seraya menyodorkan dot susu itu. Ia mengusap rambut Kookie, berusaha mencairkan suasana yang sempat canggung itu.
_________________
'Sejak kamu datang Mama terus saja menangis, Kookie!'
KAMU SEDANG MEMBACA
Well, Hello Kookie!
FanfictionKim Kookie, Bayi berusia dua tahun yang baru saja kembali ke tengah-tengah keluarga Kim setelah di 'titipkan' di sebuah penitipan yang ternyata bermasalah. Kembalinya si bungsu ternyata kurang mendapat kesan baik bagi Kakaknya. Berbagai masalah mula...