SELESAI

7.6K 608 49
                                    

Flashback

Taehyung tengah sibuk dengan iPadnya sembari bersila di atas sofa kala tiba-tiba adiknya menopangkan dagunya pada kaki Taehyung. Anak itu tampak murung dan hanya melihat ke bawah, rautnya tidak seceria biasanya.

"Kookie sedih hari ini?" tanya Taehyung. Menaruh iPadnya kala melihat kepala bulat itu mengangguk pelan.

Detik kemudian, tangan yang tak begitu berotot itu mengangkat tubuh gempal adiknya hingga berada di pangkuannya.

"Apa yang membuat adik Kakak sedih?" tanya Taehyung. Menunduk agar bisa lebih dekat menatap sang adik.

"Uti amu Ama" ujar Kookie tanpa menatap balik Taehyung. Si buntal rindu Mama.

"Kita telfon Mama, ya?" ujar Taehyung seraya mengambil iPadnya.

"Amu Ama tium Uti, aka. Ditini" ujar Kookie seraya menunduk hidung kecilnya. Taehyung menatap Kookie sendu. Sepertinya adiknya benar-benar merindukan Mamanya.

"Untuk saat ini Kakak yang cium dulu, ya?" ujar Taehyung dengan sangat lembut. Kookie hanya mengangguk dengan muka merah yang Taehyung tahu sedang menahan tangis.

chuu

"Huuuuuuu"

Tangis Kookie pecah kala Taehyung mencium hidung kecilnya. Ia berharap saat ini Mama yang menciumnya, tapi nyatanya hanya ada Taehyung disana dan itu benar-benar membuat Kookie sedih.

"Sayangnya Kakak" ujar Taehyung sembali berdiri dan menggendong adiknya. Si buntal itu menangis pada pundak Taehyung hingga kaos Taehyung basah.

"Kita telefon Mama, ya?" ujar Taehyung sembari menenangkan. Namun Kookie menggeleng sembari terus menangis. Bahkan susu yang dibuat bibi ditolaknya mentah-mentah.


"Kita makan es krim ya?" ujar Taehyung terus membujuk Kookie agar tangis adiknya reda. Sedih sekali mendengar suara tangis tertahan itu. Kookie pasti sangat merindukan Mama.

"Kita jemput Kakak Seokjin pulang, Okay? Lalu kita makan es krim? Kookie mau?" ujar Taehyung namun lagi-lagi Kookie menggeleng, Ia hanya mau Mama.

"Sudah ya, menangisnya? Nanti Kookie sesak nafas. Kakak sedih sekali kalau Kookie menangis" ujar Taehyung seraya mengelap air mata Kookie.

"Ama puyang , Aka" ujar Kookie lirih.

"Iya sayang, Kakak telefon Mama biar cepat pulang, ya? Lalu cium cium Kookie. Sudah menangisnya, ya? Minum susu dulu,hm?" ujar Taehyung. Ia duduk kembali dan memangku adiknya. Menyodorkan dot yang segera diminuk rakus oleh Kookie. Menangis cukup lama pasti membuatnya haus.





"Bibi, badan Kookie panas" ujar Taehyung setelah terdiam cukup lama. Ia tetap dalam posisinya saat menemukan Kookie tertidur. Namun saat akan beranjak, Kookie akan menangis membuatnya kembali duduk dan memeluk adiknya. Hingga tak beberapa lama Ia merasakan hawa panas disekitar badannya.

"Da! Da!" rengek Kookie saat Bibi memasangkan fever patch pada kening Kookie. Adik Taehyung itu tampak menyedihkan. Matanya bengkak dan mukanya memerah.

"Kita pindah ke kamar, ya? Badan Kookie panas sekali" bujuk Taehyung namun Kookie tetap menggeleng.

"Tunggu Ama!" ujar Kookie membuat Taehyung tidak ingin menyanggah.

"Tunggu Ama!" ujar Kookie membuat Taehyung tidak ingin menyanggah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Well, Hello Kookie!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang