"Imbalan?"
"Em~ imbalan... yang sangat besar"
"Apa yang kau mau?"
Seketika Lisa mendatarkan wajahnya dan menatap Irene dingin, mendirikan tubuhnya dan mendekat pada Irene "bertemulah dengan Alice! Minta maaf langsung padanya" Bisiknya sangat pelan
Setelah mengatakan itu Lisa memundurkan tubuhnya dan duduk kembali ditempatnya. Ia tahu jika Irene mendengar apa yang dirinya ucapkan, karena gadis itu melebarkan matanya dan membuka sedikit mulutnya terkejut.
"Apa kau menyuruhku untuk bunuh diri?"
Lisa melebarkan matanya sembari menutup mulutnya yang terbuka dengan jemari tangannya, seolah-olah dirinya sedang terkejut "apa aku meminta hal seperti itu?"
Setelah melakukan hal konyol tadi, Lisa tertawa sedikit keras "bagaimana? Bukankah sama-sama menguntungkan? Kau mendapatkan apa yang kau mau, aku juga mendapatkan apa yang ku mau, bukan begitu?"
Bukannya takut Irene kembali tersenyum, membuat Lisa menyeritkan alisnya bingung "Aku sudah tahu kau pasti mengira Alice bunuh diri karena dibully olehku. Aku memang membullynya, namun yang menyuruh Alice untuk bunuh diri adalah... Park Chaeyoung"
Mendengar itu Lisa sebenarnya sangat terkejut namun dirinya bisa menahan ekspresinya seperti tidak mendengar apapun "apa kau sedang mencoba mengalihkan perhatianku?"
"Itulah yang terjadi sebenarnya! Kau bisa menanyakannya pada anak-anak disekolah besok, jika tidak percaya padaku"
🕊🕊🕊
Pagi pun tiba, Lisa membangunkan dirinya tepat pukul 07.00 pagi. Seperti biasa, ia mulai mempersiapkan dirinya untuk berangkat ke sekolah.
Lisa sampai disekolah pukul 07.30, Sekolahnya memang dimulai pukul delapan pagi. Ia pun segera memasuki kelasnya yang ternyata sudah diisi oleh beberapa anak-anak kelas. Lisa menundukkan dirinya ditempat yang biasa ia duduki.
Lisa melihat Jennie yang sedang sibuk berkutik dengan buku-bukunya, sampai tidak menyadari kedatangan dirinya "mengerjakan apa?"
"Eoh? Ada pr, kau sudah mengerjakannya?"
"Pr apa?"
Jennie yang sedari tadi fokus dengan bukunya mendengar Lisa bertanya seperti itu membuat dirinya menengok untuk melihat Lisa "haishh sial! Aku lupa jika kau juga ada disana saat itu. Ini! Ayo salin bersama"
"Ini punya siapa?"
"Punya orang dimeja samping, aku meminjam padanya"
Lisa menengokkan kepalanya ke samping sebelah mejanya, mau dilihat beberapa kalipun Lisa tidak mengenali orang itu. Parah memang, padahal ia udah beberapa bulan bersekolah disini tetapi masih tidak mengingat nama anak-anak yang berada dikelasnya.
"Kau mengenal--"
"Salin saja tugasmu!"
Tiba-tiba Rose membalikkan tubuhnya dan menyodorkan dua buku pada Lisa dan Jennie, membuat keduanya menghentikan aktivitas mereka dan melihat Rose bingung.
"I-itu... a-aku menyalin lebih"
Lisa melihat kedua buku itu, menyalin lebih bisa sampai dua buku? Apa dia gila menyalin? 'Pikir Lisa. Namun tiba-tiba, Lisa teringat ucapan Irene kemarin dan seketika raut wajahnya berubah "tak perlu! Kita akan menyalinnya sendiri!" Ucap Lisa dingin
"A-ah~ baiklah, ma-maaf" Rose segera membalikkan tubuhnya kembali ke depan dan Jennie yang hanya melihat itu hanya menghelakan nafasnya.
Kelaspun dimulai, Lisa dan Jennie disuruh keluar untuk mengerjakan tugasnya di perpustakaan karena ketahuan oleh guru matematikanya karena mengerjakan pr di sekolah.

KAMU SEDANG MEMBACA
SCHOOL
Fiksyen PeminatLisa yang kembali ke negara asalnya, membalaskan dendam untuk sang kakak yang meninggal bunuh diri akibat pembullyan yang terjadi di sekolahnya. Ga bisa bikin deskripsi:( Baru pertama kali bikin cerita di wattpad, jadi maklumin aja ya wkwkkw Maret :...