"Kau percaya kalau Alice bunuh diri?" Tanya Lisa
"Aku akan memberi tahumu" jawab Taeyong sembari menatap Lisa. Gadis itu juga menatap juga menatap Taeyong dengan penuh harap.
"Jika kau menyiumku!" Tantang Taeyong dengan seringai diwajahnya, terlihat seperti orang yang tidak benar-benar mabuk dimata Lisa dan gadis itu terkejut atas itu.
Namun tiba-tiba Taeyong menjatuhkan kepalanya ditangannya yang ada diatas meja. Lalu kembali mengangkat kepalanya, mengerahkan wajahnya Lisa namun memejamkan matanya. "Jadi bagaimana?~~"
Lisa menghelakan nafasnya lega, gadis itu benar-benar terkejut atas tindakkan Taeyong tadi. Lisa pikir jika lelaki itu hanya berpura-pura mabuk, karena Lisa tidak tahu tingkat kadar alkohol Taeyong tinggi atau tidak? Tapi ternyata lekaki itu benar-benar payah.
Akhirnya Lisa mendekatkan wajahnya pada Taeyong, lalu mengecup bibir lelaki itu. Taeyong yang tadinya memejamkan matanya, langsung membuka matanya karena merasa ada sentuhan dibibirnya. "Eoh?" Bingungnya dengan mata sayunya yang beberapa kali berkedip "Itu hanya kecupan! Aku ingin ciuman, beri aku ciumannn~~"
"Jika tidak~~ aku tidak akan--"
Belum selesai Taeyong mengucapkan kata-katanya, Lisa lebih dulu menarik pakaian Taeyong dan kembali menempelkan bibirnya pada bibir lelaki itu. Sedikit lebih lama
Namun saat Lisa ingin menyudahinya, Taeyong mengangkat tangannya dan menahan tengkuk Lisa, lalu mulai melumat bibir gadis itu tanpa sedikitpun mendapat balasan dari Lisa. Dirasa sudah cukup, Lisa mendorong tubuh Taeyong menjauh.
"Ahh~ bibirmu manis sekali. Aku mau lagi~~"
"Katakan padaku!"
"Apa aku mendapatkan ciumanku lagi setelah aku mengatakannya?"
"Iya! Jadi cepatlah!"
"Tentu saja tidak"
Mendengar itu Lisa sedikit terkejut, menatap lelaki didepannya yang sedang tersenyum tapi memejamkan kedua matanya "kenapa kau bisa mengatakan tidak?"
Taeyong kembali membuka kedua matanya, lelaki itu menatap Lisa seolah-olah kesal pada gadis itu karena tidak percaya pada perkataannya "tentu saja karena aku tahu siapa yang membunuhnya!"
Kali ini Lisa benar-benar terkejut, gadis itu bahkan melebarkan kedua matanya saking terkejutnya. Sebenarnya Lisa bukan tipikal orang yang percaya pada perkataan, yang mengatakan bahwa apa yang diucapkan orang yang tengah mabuk adalah kejujuran. Tapi saat ini, dirinya benar-benar ingin tahu.
"Dia~~ dia orang yang sangat dekat dengan Alice"
"Sebutkan saja namanya, brengsek!!!" teriak Lisa yang sudah tersulut emosi, sembari menarik kerah baju Taeyong. Membuat beberapa mengunjung menatap kearah mereka berdua.
"Dia--"
Brakk!
Taeyong terjatuh dari kursinya, lelaki itu pingsan. Lisa hanya menatap Taeyong yang ada dilantai tanpa berniat membantunya, iapun kembali mengepalkan tangannya. "Sial!" Makinya pelan.
Beberapa teman dari Taeyong datang menghampiri untuk menolong lelaki itu "sepertinya dia sudah sangat mabuk" ucap salah satu teman Taeyong.
"Kau masih mau disini atau--"
"Tidak! Aku akan pulang" potong Lisa dingin
"Eoh? Ba-baiklah"
Lisa mendirikan tubuhnya dan berjalan meninggalkan kerumunan itu pergi menuju kearah pintu keluar. Saat sudah berada diluar bar itu, Lisa hanya berdiri memandangi jalan raya dengan tatapan kosongnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
SCHOOL
FanfictionLisa yang kembali ke negara asalnya, membalaskan dendam untuk sang kakak yang meninggal bunuh diri akibat pembullyan yang terjadi di sekolahnya. Ga bisa bikin deskripsi:( Baru pertama kali bikin cerita di wattpad, jadi maklumin aja ya wkwkkw Maret :...