Ditempat Jennie, ia sudah sampai dimeja Rose dengan gadis itu yang sudah berlumuran sisa-sisa makanan. Jennie memberikan tissue pada Rose.
Rose mendongakkan pandangannya melihat siapa orang yang memberikan tissue padanya, namun ternyata bukan orang yang ia harapkan. Jennie yang tau apa yang dipikirkan gadis itu berkata "dia tidak akan menolongmu"
Rose sedikit terkejut saat mendengar ucapan itu, bersamaan dengan dirinya yang melihat Lisa sedang duduk tidak jauh dari tempatnya dan hanya berdiam diri. Apa yang kupikirkan? Dia bahkan bukan menolongmu saat itu 'pikir Rose
Irene yang merasa kesal saat datang orang yang tidak dikenalnya, mengangkat tangannya ingin menarik rambut Rose. Namun belum sampai, tangannya sudah ditepis oleh Jennie.
"Kau siapa brengsek?!"
"Bukankah kita pernah bertemu?"
"Mwo?" Irene mengamati gadis didepannya sembari mengingat, saat ingatan diruang kepala sekolah muncul. Dirinya segera mangalihkan pandangannya pada sekitar kantin, dan benar saja dirinya melihat Lisa yang sedang menatapnya dingin seakan mengatakan 'kubunuh kau jika menyentuhnya'
Jennie seakan tahu, dirinya ikut memalingkan wajahnya mengikuti arah pandangan Irene dan terlihat Lisa yang juga sedang memandang Irene dingin "lakukan saja apa yang ingin kau lakukan padaku!" tantang Jennie
Namun Irene tetap tidak melakukan apapun.
"Bolehkan aku bertanya? Kenapa kau senang sekali melakukannya dikantin?"
Irene yang mendengar itu mengerahkan tatapannya kembali pada gadis didepannya yang juga sedang menatapnya "apa kau merasa bangga saat orang-orang melihatmu lalu takut padamu? Apa itu yang kau cari?"
Ditempat Lisa, gadis itu hanya mendesah pelan. Kenapa kau malah memancingnya Jennie Kim sialan! 'Pikirnya
Kembali ditempat kejadian, bukannya marah Irene malah menunduk dan tersenyum mendengar penuturan gadis didepannya membuat Jennie menyeritkan alisnya bingung.
Irene mengangguk sembari terkekeh kecil "aku mengingatmu sekarang. Jawabanku ya, aku senang! Jadi, boleh aku kembali bertanya? Apa kau berani seperti ini karena merasa sedang dilindungi?"
"Apa maksudmu?"
Irene mendekatkan dirinya pada Jennie, membuat Lisa yang melihat itu membangunkan tubuhnya. Namun mendudukkan dirinya kembali saat melihat Irene tidak melakukan apapun.
"Saat dirinya tidak ada, kau hanya seorang gadis ditoilet seperti saat itu" bisik Irene. Jennie menegang saat mendengar itu, dirinya mengingat kembali kejadian waktu ditoilet. Memang benar itu adalah bagian dari rencana Lisa, tapi saat itu ia memang tidak berani melakukan apapun karena merasa takut.
Ahh~ ternyata aku orang yang seperti itu. Selama ini aku berani melakukannya karena merasa dilindungin oleh Lisa, ternyata itu memang benar 'pikir Jennie mengasihani dirinya sendiri.
Irene yang melihat gadis didepannya terdiam cukup lama mengembangkan senyumnya "apa ucapanku tepat sasaran? Ucapanmu juga sama, tapi aku melakukannya karena berani"
Jennie masih terdiam dan hanya terus menatap gadis didepannya.
Irene melipat tangannya didepan dada "apa kau sedang berpikir kalau aku dilindungi ayahku? Kau lihat sendiri bukan saat diruang kepala sekolah, dia tidak membelaku jika memang aku salah. kalian bisa saja membalasku kembali, seperti yang Lisa lakukan. Lihat dia sekarang! Apa dia di keluarkan?"
Jennie tidak menjawabnya lagi
"Kau bahkan bisa saja menang melawanku saat ini. Memang benar, semua itu tergantung bagaimana caramu memakai otakmu! Sial, aku terlalu banyak bicara" setelah mengatakan itu Irene pergi meninggalkan kantin
KAMU SEDANG MEMBACA
SCHOOL
FanfictionLisa yang kembali ke negara asalnya, membalaskan dendam untuk sang kakak yang meninggal bunuh diri akibat pembullyan yang terjadi di sekolahnya. Ga bisa bikin deskripsi:( Baru pertama kali bikin cerita di wattpad, jadi maklumin aja ya wkwkkw Maret :...