Lisa menatap lelaki didepannya yang juga sedang menatapnya sembari tersenyum manis. "Lisa, annyeong!" Ucapnya mengangkat tangannya seperti orang sedang menyapa.
Lisa menatap datar lelaki itu. Kenapa dia bersikap seolah-olah mereka saling kenal? Mereka hanya sekali bertemu, itu juga pertemuan yang tidak baik, itu yang ada dalam pikirkan Lisa.
Setelah sapaan itu keluar dari bibir lelaki itu, semua perhatian tertuju padanya seolah minta penjelasan atas itu "kau mengenal Lisa, Taeyong?" Tanya Jongsuk mewakili semuanya.
"Tentu saja paman, dia sangat terkenal disekolah kita. Bukan begitu, Irene?" Jawab lelaki yang ternyata bernama Taeyong itu sekaligus bertanya pada Irene.
Tanpa mengubris pertanyaan Taeyong, Irene langsung duduk ditempat yang biasa ia duduki saat kerumah neneknya. Lalu disusul yang lainnya.
"Ini adalah makan malam keluarga! Kenapa membawa orang asing kesini, oppa?"
Lisa mencari asal suara itu dan terlihatlah wanita yang terkesan dingin namun tetap cantik itu yang bertanya barusan tanpa memindahkan pandangannya dari ponsel yang dipegangnya.
"Mereka keluargaku, Krystal!" Tegas Jongsuk
"Ine-yaa, apa kau menganggap jika mereka itu keluargamu?" Tanya wanita yang bernama Krystal itu sembari mengangkat kepalanya untuk menatap Irene.
"Kau tahu jawabanku, aunty Ky! Jadi berhentilah bertanya itu setiap kali aku datang kesini" jawab Irene
"Ibu jangan seperti itu! Lisa keluarga kita juga" bela Taeyong, mendengar namanya disebut Lisa melirik Taeyong. Mendengar ucapan Taeyong barusan, sekarang Lisa paham kenapa lelaki itu bisa ada disini.
"Aku mengundang kalian kesini bukan untuk mendengar pertengkaran kalian!" Ucap wanita berumur yang terlihat sudah lelah melihat pertengkaran yang ada didepannya.
"Ne, eommeoni. Maaf"
"Sudahlah. Kau, siapa namamu?" Tanya wanita berumur itu sembari menatap Lisa.
"Lisa. Kwon Lisa"
"Kwon?"
"Maaf karena belum mengatakannya padamu. Tiffany mempunyai anak dua, dan dia Lisa adik Alice. Selama ini Lisa tinggal diluar negeri, ikut dengan ayahnya" jelas Jongsuk melihat Ibunya yang terlihat bingung dengan bedanya marga Lisa dan Tiffany.
"Ahh~ anak tak dianggap rupanya"
"Eommeoni!" Panggil Jongsuk yang terkejut dengan ucapan ibunya barusan.
"Ada apa?" Tanya tetua Hwang yang tak terima karena anaknya terlihat tak setuju dengan yang dibicarakannya "bukankah ucapanku benar, Park? Kau tidak memberi tahu kami, karena kau tidak menganggapnya?" Kali ini pertanyaan itu ditunjukkan untuk Tiffany.
Lisa sama sekali tidak marah atas ucapan nenek itu, karena yang nenek itu ucapkan adalah kebenaran yang tak perlu disangkal. Lisa melirik Tiffany yang ada disampingnya, wanita itu menundukkan kepalanya dan tangannya terlihat gemetar. Ada juga yang dia takuti rupanya 'batin Lisa.
"Kenapa menunduk? Tak perlu menyangkalnya, Katakan saja iya. Agar dia puas" ucap Lisa pada Tiffany namun tatapannya mengarah pada tetua Hwang itu.
"Lisa-yaa!" Panggil Jongsuk, untuk mencegah Lisa mengatakan hal yang tidak diinginkannya.
"Apa dulu kalian juga melakukan ini pada Alice?" Tanya Lisa menatap semua orang yang ada disana satu persatu "dia pasti merasa sangat takut saat itu" ucap Lisa yang dibuat seolah-olah dirinya bersedih.
KAMU SEDANG MEMBACA
SCHOOL
FanfictionLisa yang kembali ke negara asalnya, membalaskan dendam untuk sang kakak yang meninggal bunuh diri akibat pembullyan yang terjadi di sekolahnya. Ga bisa bikin deskripsi:( Baru pertama kali bikin cerita di wattpad, jadi maklumin aja ya wkwkkw Maret :...