Part 17

1.6K 220 11
                                    

"Yang kudapat hanya bisa menolongmu untuk bertemu dengan ibumu itu, apa yang harus dibanggakan dari itu? Kau--"

"Geurae!"

"Mwo?"

"Sesuai keinginanmu, kita hentikan semua ini!"

Mendengar itu Jennie melebarkan matanya, terkejut. Ia berpikir apa kata-katanya barusan kelewatan? Padahal ia masih sangat berharap Lisa menahannya. Tapi saat melihat raut wajah Lisa, ia sudah terlambat pikirnya.

Lisa tersenyum "karena sangat mengenalku, kau jadi tahu bagaimana cara membuatku mengiyakan keinginanmu"

Tidak ada tanggapan dari Jennie, gadis itu hanya menunduk sembari menggigit bibir bawahnya agar tidak menangis "jaga dirimu baik-baik! Aku tidak akan mempedulikanmu lagi setelah ini"

Lisa pergi meninggalkan Jennie yang sudah meneteskan air matanya "Lisa-yaa~" lirih Jennie

Bukannya kembali ke kelas, Lisa menujukan dirinya ke perpustakaan. Sebenarnya Lisa ingin menenangkan dirinya di atap sekolah, tapi ia tahu jika dirinya kesana akan ada Taehyung yang hanya terus mengganggunya.

Setelah sampai di perpustakaan, Lisa langsung mencari tempat duduk disalah satu bangku paling pojok. Melipat kedua tangannya dan menidurkan kepalanya diatas kedua lipatan tangannya.

Memikirkan kejadian yang baru saja terjadi. Bukannya Lisa tidak tahu dengan apa yang Jennie katakan, tentang gadis itu yang mau berteman dengannya karena kasihan. Ia sudah mengetahui itu dari lama, namun ia hanya tidak menyangka mendengarnya langsung dari mulut Jennie.

Setertekan itukah Jennie berteman dengannya selama ini? Itu yang Lisa pikirkan sejak tadi. Mata gadis itu seakan mengatakan jika dirinya benar-benar sudah muak berteman dengan Lisa.

Namun ada yang mengganjal dari apa yang Lisa pikirkan sejak tadi, tidak mungkin Jennie kemakan dengan omongan Lisa saat dikantin. Gadis itu pasti tahu jika Lisa tidak seserius itu dengan ucapannya.

"Irene?" Lirih Lisa pelan, mengingat kembali kejadian saat dikantin. Waktu Irene mendekatkan dirinya pada Jennie, yang Lisa kira gadis itu mau menyakiti Jennie namun tidak terjadi apapun. Mungkinkah dia mengatakan sesuatu pada Jennie? 'Pikir Lisa.

"Apa kau tidur?" Lisa membuka matanya, ia mengenal pemilik suara ini dan benar saja saat ia mengangkat kepalanya terlihatlah Oh Sehun. "Menghindari satunya kenapa yang satunya lagi muncul sih~" gerutu Lisa pelan

"Aku masih bisa mendengarnya kalau kau ingin tahu"

"Memang kusengaja!"

Sehun terkekeh pelan, ternyata hanya wajahnya saja yang mirip 'pikir Sehun. "Kenapa disini? Diusir lagi?"

"Ck! Aku membolos"

"Benar-benar tidak ada takutnya"

"Kan aku bisa memakai namamu lagi"

Sehun hanya tersenyum sembari mengangguk. Memperhatikan gadis itu, yang diperhatikan hanya berdiam diri dengan pikirannya. Lama tidak ada percakapan lagi, Lisa yang merasa risih diperhatikan seperti itu mulai menatap lelaki yang ada dihadapannya "kenapa melihatku seperti itu?"

Sehun tidak langsung menjawabnya, hanya terus menatap gadis didepannya dalam diam "sebenarnya apa yang mau kau katakan padaku?!" Kesal Lisa

"Bisakah aku meminta imbalanku sekarang?"

Lisa menyeritkan alisnya bingung "imbalan?... ahh~ yang itu. Baiklah, apa yang kau mau?"

Sehun terlihat menimbang-nimbang apa yang akan ia ucapkan, namun tidak berlangsung lama "berkencanlah denganku!"

SCHOOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang