Part 22

1.3K 175 6
                                    

Lisa melanjutkan kembali jalannya, sampai ditaman belakang sekolah. Gadis itu duduk disalah satu bangku taman sembari melihat-lihat tanaman yang daunnya terombang-ambing akibat tiupan angin.

Saat dalam tenangnya, Lisa mendengar suara bentakkan dari arah samping gudang yang berada tepat didepannya. Akhirnya Lisa memberanikan diri menghampiri asal suara itu.

"Sudah kubilang aku tidak suka strawberry!" Ucap seorang lelaki dengan memukul kepala seorang gadis didepannya.

Lisa memerhatikan gadis yang sedang menundukkan kepalanya, tidak terlalu jelas karena hanya punggung gadis itu yang terlihat. Lisa terus mengamati gadis itu dari kepala sampai ujung kaki.

Saat melihat sepatu gadis itu, Lisa seperti mengingat sesuatu "AKH!" Lisa mengerahkan pandangannya kembali pada tempat kejadian, karena mendengar pekikkan yang keras. Namun yang ia lihat gadis itu sudah tersungkur ditanah dan rambutnya dijambak oleh lelaki yang menjongkokkan tubuhnya dihadapan gadis itu.

"Jangan berisik sialan! Memangnya kau kuapakan?" Ucap lelaki itu sembari melepas jambakannya dan mendirikan tubuhnya.

Lelaki itu kembali mengangkat tangannya dan mengayunkan kearah gadis dibawahnya. Namun tangan Lisa lebih dulu menahan tangan lelaki itu.

Merasa terganggu lelaki itu mengerahkan pandangannya pada orang yang menahan tangannya. Tidak marah, lelaki itu malah mengamati Lisa seperi orang yang mengenalnya.

Lisa melepaskan tangannya dari lelaki itu "apa yang kau lakukan?"

"Woah~ bukankah kau Lisa?"

Lisa hanya mengangkat alisnya bingung, bagaimana lelaki didepannya tahu namanya bahanya dirinya saja tidak pernah melihat lelaki dihadapannya ini.

"Aku hanya sering mendengar namamu, tapi apakah kau tahu? Kau sangat terkenal disekolah ini, sebagai anak baru yang menghabisi pembully sekolah"

"Begitukah?" Lisa hanya menanggapi asal ocehan lelaki didepannya itu.

Lelaki itu mengangguk "hm... apa kau akan menghabisiku juga? Tapi bagaimana ini? Aku bukan pembully, aku adalah kekasihnya. Bukan begitu Jisoo sayang?"

Gadis yang bernama Jisoo itu mengangkat kepalanya menatap Lisa. Lisa mengerahkan pandangannya pada gadis yang terduduk disampingnya dan terkejut. Gadis ini? 'pikir Lisa

Kedua gadis itu saling tatap, Lisa sangat tahu tatapan ini adalah tatapan ketakutan yang sering dilihatnya.

"Ya! Jawab! Agar dia tidak salah mengira padaku"

Lisa tidak melepaskan tatapannya pada gadis yang bernama Jisoo itu "y-ya dia ke-kekasihku" ucap gadis itu gemetar.

Lelaki itu tersenyum menang, lalu beralih menatap Lisa "kau dengar bukan? Kita ini sepasang kekasih, jadi pergilah!" Usirnya

Lisapun mengerahkan pandangannya pada lelaki dihadapannya, menurunkan pandangannya ke tempat nametag berada dan terlihatlah tulisan 'LEE TAEYONG' lalu segera menatap lelaki itu kembali.

"Apa lagi? Pergi sialan! Sebelum aku yang meyeretmu" bentak lelaki itu

"Kau mau mati?" Suara dari kejauhan yang sedang mendekat pada mereka. Lisa mengenal suara ini, jadi dirinya tidak mau repot-repot untuk membalikkan tubuhnya.

Masih menatap lelaki yang bernama Taeyong itu. Raut wajah lelaki itu terlihat berbeda dengan yang tadi, sekarang lelaki itu terlihat seperti ketakutan akan melihat sesuatu "Oh sehun" lirih Taeyong

Lisa mengerti sekarang penyebab Taeyong seperti itu "ahh~ sepertinya kau takut dengan orang yang berkuasa, kalau begitu..."

Lisa menjeda ucapannya dan menghadapkan dirinya pada Sehun menatap lelaki itu "oppa~ bantu gadis itu" ucap Lisa menunjuk Jisoo

SCHOOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang