"Sepertinya aku mulai menyukaimu"
Detik itu juga Lisa menyampingkan kepalanya memutuskan pandangan diantara mereka, dirinya seolah tersadar akan sesuatu yang membuatnya reflek melakukan itu.
Sehun menarik tubuhnya dan kembali ke tempat semula dirinya berada. Melihat tangannya yang masih berada diatas tangan Lisa, iapun juga menariknya. Melirik Lisa sekilas yang ternyata gadis itu masih menyampingkan pandangannya.
"Maaf, aku terbawa suasana" lirih Sehun
Mendengar itu Lisa menghelakan nafasnya, mengerahkan pandangannya pada lelaki disampingnya "kau selalu saja membuat suasana menjadi canggung"
"Aku tau, maafkan aku"
"Aku ingin pulang"
"Lisa-yaa..."
"Kalau kau tak mau mengantarku, aku akan--"
"Baiklah, aku akan mengantarmu"
🕊
Pagi ini, dihari Minggu Lisa terbangun dari tidurnya karena mendengar ketukan dari arah pintu kamarnya "nona Lisa, tuan besar menunggu anda untuk sarapan bersama"
"Iya" balas Lisa malas
Lisa mendudukkan tubuhnya sembari perlahan membuka kedua matanya. Melihat jam dinding yang ada didepannya menunjukkan pukul tujuh lewat sedikit, gadis itu menghelakan nafasnya, ini masih terlalu pagi.
Dengan malas ia membangunkan tubuhnya dan menjalankan dirinya menuju kamar mandi hanya untuk membasuh wajahnya dan menyikat giginya saja. Setelah selesai dengan urusan kamar mandi, tanpa mengganti pakaiannya Lisa keluar dari kamarnya untuk pergi menuju meja makan.
Sampai dimeja makan Lisa hanya melihat dua orang, terlihat satu gadis muda yang hanya duduk sembari memainkan ponselnya dan satunya lagi wanita tua yang sedang menyusun makanan diatas meja.
Lisa berjalan mendekati keduanya dan dihadiahi tatapan tajam dari sang ibu "bersikap sopanlah! Ini bukan rumahmu!" ucap Tiffany sinis.
Lisa yang tidak mempedulikan ucapan Tiffany hanya terus berjalan dan mendudukkan dirinya disamping Irene. "Jika tidak bisa bersikap sopan, setidaknya tahu dirilah! Aku malu melihatmu" ucap Tiffany lagi.
Lisa menghelakan nafasnya kasar, paginya benar-benar sial kali ini karena harus berurusan dengan wanita tua yang ada didepannya. Lisa mengangkat kepalanya membalas tatapan tajam Tiffany "jika tak ingin melihatku, katakan itu pada suamimu!"
"Kau--"
"Ada apa?" Tanya Jongsuk yang bingung, baru datang sudah melihat sang istri dan anaknya saling menatap tajam.
"Dia bilang, dia tidak mau sarapan bersamaku" adu Lisa sembari menunjuk Tiffany dengan dagunya dan dihadiahi tatapan membunuh dari Tiffany.
"Kita ini keluarga, dan kedepannya kita akan terus sarapan bersama" ujar Jongsuk mengarah pada Tiffany. Lalu mendudukkan tubuhnya dibangku, pandangannya berganti untuk melihat Lisa "dan kau, mau bagaimanapun Tiffany itu ibumu. Bicaralah yang sopan padanya"
Merekapun mulai memakan makanan yang sudah tersaji. Jongsuk mengangkat kepalanya menatap satu persatu ketiga wanita yang tengah sibuk dengan makanan mereka.
Jongsuk menghelakan nafasnya pelan "nanti malam kita akan kerumah eomma. Beliau meminta kita untuk ikut makan malam keluarga"
Ketiga wanita yang mendengar itu mengangkat kepala mereka secara bersamaan namun dengan mimik muka yang berbeda. Irene dengan wajah datarnya, Lisa dengan wajah bingungnya karena tidak mengerti apapun, sedangkan Tiffany terlihat gusar.
KAMU SEDANG MEMBACA
SCHOOL
FanfictionLisa yang kembali ke negara asalnya, membalaskan dendam untuk sang kakak yang meninggal bunuh diri akibat pembullyan yang terjadi di sekolahnya. Ga bisa bikin deskripsi:( Baru pertama kali bikin cerita di wattpad, jadi maklumin aja ya wkwkkw Maret :...