32

1.8K 114 2
                                    

Prangg

Gelas yang di pegang ellen pun jatuh dari genggamannya.

"ELLEN!" teriak ina dkk.

"kamu gak papa?" tanya deon lalu memeriksa badan ellen.

Ellen pun menggeleng.
"aku gak papa, tapi perasaan aku gak enak" ucap ellen.

Mereka pun bingung debgan apa yang di bicarakan ellen. Sedangkan ellen dia terdiam, firasatnya tidak enak. Dia yakin ada sesuatu yang salah.

Lalu hp ellen pun berbunyi. Tertera nama papa.

"halo pa?"

'halo ellen, kamu bisa ke alexsander hospital sekarang?' ucap papa berusaha tenang.

"untuk apa? Apa terjadi sesuatu?" curiga ellen.

'elan'

"elan? ELAN KENAPA PA!!" teriak ellen.

'dia tertembak saat menjalankan misinya' ucap papa.

Tut tut tut

Ellen pun lemas lalu menjatuhkan hpnya. Tatapannnya pun kosong.

"enggak" lirih ellen.

"kenapa len?" tanya kimi.

"elan" ucap ellen.

"elan kenapa?" penasaran lukas.

"elan tertembak" ucap ellen lalu dia pun pingsan.

Deon pun mengendong ellen lalu membawa ellen ke rumah sakit yang sama.

Dirumah sakit.

semua pun menunggu elan di operasi. Ellen sudah sadar. Sudah lebih dari 2 jam mereka menunggu.

Lalu tak lama datang lah dokter.

"bagaimana keadaanya dok?" tanya ellen.

"keadaan tuan muda cukup bahaya, dia kekurangan banyak darah. Dan untungnya stok dari kami banyak. Tetapi...." jeda dokter.

"apa?" tanya papa.

"saya rasa tubuh tuan elan tidak kuat, jadi tadi berkali kali kamu hampir kehilangan tuan muda" ucap dokter.

"saya nyatakan tuan muda koma" ucap dokter itu.

'koma' satu kata yang membuat ellen terdiam. Dia menatap pintu operasi itu sambil meneteskan air matanya.

"KENAPA!! KENAPA KEK GINI! GAK LUCU TAU GAK! ELANNNNNN" histeris ellen.

Ellen pun pingsan lagi. Semua pun panik, dengan cepat remy pun menggendong ellen. Sedangkan elan di pindahkan ke ruangan.

"sebaikya kalian pulang, nanti kita kasih tau perkembangannya" ucap mama pada kimi dkk dan deon dkk.

"ma, bias deon jagain ellen?" tanya deon.

mama pun menatap deon.

"deon, ellen butuh waktu. dia butuh waktu untuk tenangin dirinya. nanti setelah udah seperti semula, mama pasti bakal kabarin kamu" ucap mama lembut.

"tapi--"

"mama bener deon, ellen butuh waktu sendiri. gw pasti kabarin lo karena gw akan jagain dia" ucap ina.

deon pun pasrah. deon dkk dan kimi dkk pun pamit pulang. sedangkan matteo dan joe pergi ke markas untuk menggurus gleo. remy dan ina menemani ellen yang masih pingsan.

disisi mama

(ok disini aku bakal pake nama cella dan ryle ya bukan pake mama papa)

"kamu udh telepon bang kenzi dkk?" tanya ryle.

"belum, tadi belum di jawab" ucap cella.

"coba kamu telepon lagi, sapa tau bisa" ucap ryle.

cella pun menelepon kenzi. lalu tak lama suara kenzi pun terdengar.

"halo" ucap cella.

'hai princess' ucap kenzi.

cella pun tersenyum.

"bang, lagi dimana?" tanya cella.

'di singapur bareng Brylee dkk' ucap kenzi.

"lagi 1 ruangan kan?" tanya cella.

'iya' jawab kenzi.

"speaker" ucap cella.

kenzi pun meng lound speaker panggilan itu.

"hai semua" ucap cella.

'akkk cella, abang kangen!!!' ucap erland.

cella pun tertawa, erlan tidak pernah berubah pikirnya.

"ok, cella mau serius. hari ini elan dkk ngejalanin misi rahasia untuk membunuh orang" jelas cella.

'siapa?' tanya reviano.

"gleo hector alexsander" ucap ryle singkat.

kenzi dkk pun terdiam.

'dia masih hidup?' tanya Reagan.

"masih, tapi mungkin akan mati sebentar lagi" ucap ryle.

'jangan dibunuh' ucap Rafael.

cella dan ryle pun bingung.

"maksudnya?" tanya cella.

'kami yang akan membunuhnya' dingin Brylee.

cella pun menatap ryle, ryle punmengangguk meng'iya'kan.

"ok" jawab cella.

'nanti malam kami akan ke sana' ucap kenzi.

"baiklah" ucap cella.

jangan lupa vote yaa

Ellen's Life [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang