30

2.1K 136 45
                                    

Hari ini hari terakhir mereka di korea. Mereka menyempatkan untuk membeli semacam oleh oleh untuk elan dkk dan deon dkk.

Lalu malamnya mereka pun pulang dengan menggunakan privat jet keluarga alexsander parker. Setelah itu mereka semua memutuskan untuk tidur di mansion dekat bandara karena cape.

Hari pun sudah pagi, ellen dkk sudah siap menggunakan seragamnya. Yup, mereka memutuskan untuk langsung sekolah. Seragam pun sudah di siapkan dari kemarin.

"mau 1 mobil atau pisah?" tanya fia.

"1 mobil ajah, gw telepon supir gw" ucap ina.

Mobil alpart berwarna gold pun datang, mereka pun segera masuk lalu berangkat ke sekolah mereka.
Sesampai mereka disana mereka berada di waktu yang tepat saat deon dkk baru saja sampai. Sedangkan elan dkk tidak masuk karena ada misi.

"eh ada ayang bebeb gw!" ucap kimi.

Ellen dkk pun tertawa lalu turun dari mobil. Semua perhatian murid pun ke arah ellen dkk. Deon dkk pun terkejut lalu mereka pun berlari memeluk ellen dkk dengan erat.

"i miss you babe!" lirih deon.

"miss you too" jawab ellen sambil tersenyum.

Mereka pun sama sama melepaskan pelukannya. Mereka tersadar jika gwen dan glen berpelukan.

"loh kok kalian pelukan??" bingung ina.

"kita kan pacaran" ucap gwen.

"DEMI APA!" teriak deon dkk dan ellen dkk (- gwen dan glen).

"gileee, pasangan GG kembali nihh" ucap fia.

"iya dong" jawab gwen dan glen.

"yuk masuk" ucap kimi.

Mereka pun mengangguk lalu masuk ke kelas mereka.













Disisi elan dkk.

"besok akan di mulai semuanya" ucap elan.

"ada berapa banyak?" tanya joe.

"kira kira 200 orang" jawab matteo.

"jadi, mau rencana A atau B?" tanya joe.

"gw sih rencana B" ucap matteo.

"emm keknya A ajh" ucap remy.

"kita akan jalanin rencana A" tegas elan.

"tapi bukannya resikonya tinggi ya?" tanya matteo.

Elan pun mengangguk.

"memang resikonya tinggi tapi kemungkinan berhasilnya 80%, sedangkan rencana B keberhasilannya cuma 50%" ucap remy yang di angguki elan.

"jadi siapa yang akan menghadapi tua bangka itu?" tanya joe.

"gw aja" jawab matteo. .

"gak, kali ini gw yang akan menemuinya" uca elan.

Mereka pun menatap satu sama lain.

"lan, lo tau kan resikonya tinggi. Kalau matteo yang maju dia bisa jaga diri. Tapi lo bisa kebawa emosi. Kalau ajah amit amit sesuatu terjadi sama lo, apa yang kita bilang sama keluarga lo.... Terutama ellen" ucap remy.

Elan pun terdiam. Lalu menatap mereka.

"gw terima resikonya. Misi ini penting. Apa lagi lo semua dengar kan kalau dia berencana untuk membunuh semua keluarga gw karena perusahan alexsander parker jadi nomor 1 di dunia" ucap elan.

Mereka pun terdiam. Mereka tau ini misi tingkat sulit. Dan para orang tua tidak bisa ikut kali ini karena usia mereka dan juga mereka punya urusan sendiri.

"ok, kita serahin semuanya ke lo. Lo juga harus hati hati dan ingat kita semua gak mau lo luka!" tegas joe.

Joe memang orang yang asik, tetapi jika menyangkut sahabatnya dia akan menjadi sosok yang tegas dan memiliki jiwa kepemimpinan.

Awalnya memang mereka melaksanakan penyerangan itu besok tetapi mereka di beri tau oleh mata mata mereka jika orang itu memajukan rencannya.

Mereka pun bersiap siap lalu pergi membawa hanya 50 anggota karena jika banyak bisa saja ketahuan.

Sampai di sana elan pun masuk lewat samping kanan karena di daerah samping kanan terdapat sedikit penjaga.

Joe menyerang di depan, remy menyerang di kiri, dan terakhir matteo menyerang di belakang. Semua mereka lakukan dengan diam. Bahkan tidak ada sama sekali terdengar orang sedang berantem.

Lalu setelah elan melumpuhkan lawannya, dia pun masuk sendirian. Saat di ruang tengah dia pun mendengar suara orang itu samar samar.

"bagaimana persiapan besok?" tanya orang itu.

'...'

"ok, besok kita akan menyerang mansion mereka diam diam. Kalau bisa incar anak mereka terlebih dahulu bernama ellen" ucap orang itu lagi sambil tertawa lalu mematikan teleponnya.

Elan yang mendengar itu mengepalkan tangannya. Lalu dia pun menembak 4 bodyguard yang ada di ruangan itu. Pistol yang elan gunakan itu merupakan pisol kedap suara. Jadi jika sedangan menembak tidak ada suara sama sekali.

Lalu elan pun mendekati orang itu lalu tersenyum sambil memainkan belati yang ada di tangan kirinya. Sedangkan di tangan kanannya ada terdapat cambuk.

Tanpa aba aba dia pun mencambuk orang itu. Orang itu pun kesakitan, bagaimana tidak sakit... Cambuk itu bukan cambuk biasa. Cambuk itu terdapat semacam tusukan jadi bisa melepas kulit orang yang di cambuk.

Ctarrr

Ctarr

Srettt

Ctarrr

Bugh

Berkali kali elan mencambuk, menggores dan juga memukul orang itu berkali kali. Orang itu pun terlihat kesakitan dan sekarat.

Elan pun duduk di depan orang itu sambil memutarkan belatinya yang terdapat darah orang itu di tangannya dan menatap orang itu tajam.

"kalau salah bermain main dengan ku gleo hector alexsander" dingin elan.

Alexaander? Kalian bingung bukan?
Jadi.......
























































Dikit lagi.....






























































Yok semangat yokkk


































































Ok deh abis ini.....






































Gak jadi deh next chapter ajah :))

Selamat penasaran!!

Jangan lupa vote ya zheyengg!!

Fyi. Besok aku gak up karena besok hari kartini. Jadi aku memutuskan untuk gak up. Tapi tenang ajah nanti hari jumat aku akan up 3 dan hari minggu aku kasih bonus 1

Okk makasiii ❤❤

Ellen's Life [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang