Deon dan ellen pun beragkat sekolah. Sesudah memarkirkan mobil deon di parkiran. Ternyata mereka berpapasan dengan putri, elan dkk, dan ina dkk.
Elan dkk dan Ina dkk sudah di beritaukan rencananya. Jadi mereka akan berpura pura cuek dan memusuhi ellen.
"eh ada cabe" ucap putri.
Ellen dan deon hanya diam saja.
"diem? Takut?" ucap putri.
"gw diam bukan berarti gw takut sama lo, tapi gw dia karena gw gak mau balas kejahatan dengan kejahatan dengan mengehujat lo" ucap ellen.
'smart answer' batin elan dkk.
'ini baru sahabat gw' batin ina dkk.
'cewe gw mau lo lawan, ya pasti lo kalah lah. Dah tau kalau ellen dah ngomong nyelekit. Lo selamat karena dia hari ini lagi baik' batin deon.
"lo gak usah sok suci deh!" ucap putri.
"gw? Sok suci? Maaf yaa apa anda punya kaca putri mahendra?" tanya ellen.
Belum sempat di jawab ellen pun berbicara lagi.
"dah lah, cape ngomong sama lo. Mending gw manfaatin waktu gw untuk kegiatan yang lebih bermanfaat" ucap ellen lalu pergi sambil menggandeng deon.Kring
Bell istirahat pun berbunyi. Ellen pun segera keluar dari kelas. Karena dia dan ina dkk harus pura pura bermusuhan, jadi ellen harus ke kantin sendiri.
Tetapi belum sampai kantin ellen pun di tari oleh segerombolan cewe. Dan ellen pun di tarik ke ruangan musik.
"aushhh" ringis ellen saat di dorong ke tembok.
Dia pun melihat sekitar, terdapat putri. Tetapi dia tidak melihat ina dkk.
'dia merencanakan ini tanya sepengetahuan ina dkk, elan dkk, dan deon dkk' batin ellen.
"hai jalang, kaget ya.." ucap putri.
Ellen pun menunjukan smirknya.
"gak tuh b ajah" ucap ellen dengan muka datar.
"lo gak usah belagu deh" ucap antek antek putri.
"gw? Belagu? Bukanyanya ketua lo ya" jawab ellen yang sudah kesal.
"lo!!" kesal putri.
Plak
Bugh
Plakk
Bugh
Bugh
Plak
Berkali kali putri dkk memukuli dan menampar ellen. Ellen tidak melawan itu karena malas.
Setekah melihat ellen lemah putri pun menyuruh antek anteknya keluar.
"inget ya Ellen Alexsander Parker. Kalau lo gak mau kek gini lagi. Jauhin Deon!" tekan putri.
"kalau gw gak mau?" tantang ellen.
Putri pun emosi lalu mengeluarkan pisaunya lalu hendak menancapkan pisau itu ke perut ellen tapi di tahan oleh tangan ellen.
Darah dimana mana, lalu putri mencabut pisau itu lalu mencapkan pisau itu di perut ellen. Karena ellen sudah kesakitan karena di pukuli, di tampar, dan tusukan di telapak tangannya.
Dia pun hanya bisa pasrah. Bagaimana pun juga ellen manusia, dia bisa lemah dan juga tidak berdaya.
Puas akan hal itu putri pun berduru laku keluar dengan tertawa. Tapi tawa nya berhenti ketika.
"ka-kalian" terkejut putri.
Bagaimana tidak? Saat dia keluar dari ruang musim dia melihat antek anteknya sudah babak belur karena ina dkk dan deon dkk belum lagi elan dkk yang berada di samping pintu ruang musik.
"perminan lo bagus put, tapi sayang kuta sudah tau. Dan kemaren itu cuma drama biar enggaknya lo seneng lah" dingin fia.
"tapi lo lama lama ngelunjak" sahut lukas.
"gw jadi pengen cincang lo deh" polos joe.
"terus ge kasih ke singa peliharaan gw" lanjut ina.
Saat semua ngebacot dengan putri. Deon melihat ada darah di ujung seragam putri. Lalu deon pun mendorong putri lalu masuk ke ruang musik. Yang lain pun panik karena mereka baru ingat ellen belum keluar.
"ELLEN!" teria mereka semua.
Ina dkk pun menangis melihat keadaan ellen. Elan dkk dan lukas dkk pun memneri tau kelarga mereka. Sedangkan deon, dia pun mengendong ellen lalu membawanya ke alexsander hospital.
Jangan lupa vote........
KAMU SEDANG MEMBACA
Ellen's Life [END]
Teen Fiction[ON GOING] [UP SETIAP HARI SENIN, RABU, DAN JUMAT] [MASING MASING 2 UP] [Alexsander Family Series] kaga ada sipnosis! dianjurkan untuk membaca cerita yang 1,2, dan ke 3 supaya kalian gak bingung. Urutan cerita : 1. FAKE NERD, CEO, LEADER MAFIA THAT...